Friday, May 29, 2015


1.      Alat Reproduksi
a.       Alat Reproduksi Pria
Alat reproduksi pria terdiri atas bagian-bagian berikut.
1)      Penis sebagai alat kopulasi untuk menyalurkan sperma.
2)      Skrotum merupakan kantong pelindung testis.
3)      Testis merupakan sepasang kelenjar kelamin yang menghasilkan hormon testosteron. Dalam testis terdapat tubulus seminiferus yang merupakan tempat pembentukan sperma.
4)      Epididimis merupakan saluran yang berasal dari testis dan berfungsi sebagai tempat pemasakan dan penyimpanan sementara sperma sampai matang.
5)      Vas deferens merupakan pelebaran epididimis yang berfungsi menyalurkan sperma dari epididimis menuju vesikula seminalis.
6)      Kelenjar vesikula seminalis untuk menampung sperma.
7)      Kelenjar prostat menghasilkan nutrisi untuk sperma.
8)      Kelenjar Cowper berfungsi menyekresikan mukus dan cairan bening yang menetralkan urine yang masih tersisa di dalam uretra.
b.      Alat Reproduksi Wanita.
Alat reproduksi wanita terfiri atas bagian-bagian berikut.
1)      Labium mayora dan labium minora merupakan bagian terluar alat kelamin.
2)      Ovarium sebagai penghasil sel telur.
3)      Tuba fallopii merupakan tempat berlangsungnya fertilisasi.
4)      Uterus merupakan tempat pertumbuhan dan perkembangan janin.

2.      Proses Pembentukan Sel Kelamin
a.       Proses Pembentukan Sel Kelamin pada Pria
Seorang laki-laki normal sudah memasuki usia puber akan menghasilkan sperma. Proses pembentukan sel sperma (spermatogenesis) terjadi di dalam testis. Di dalam testis terdapat bagian yang disebuttubulus seminiferus yang berfungsi untuk memproduksi spermatozoa dari sel induk sperma (spermatogonium). Sperma yang sudah terbentuk di dalam testis (berupa spermatid) akan disalurkan ke bagian epididimis untuk dimatangkan menjadi spermatozoa, kemudian menuju ke vas deferens, dan bercampur dengan sekret dari kelenjar prostat dan kelenjar Cowper. Selanjutnya semen dikeluarkan melalui uretra yang terdapat di dalam penis saat ejakulasi.
Proses pembentukan spermatozoa dipengaruhi oleh folicle stimulating hormon (FSH) dan luteinizing hormon (LH).  LH merangsang sel Leydig untuk menghasilkan hormon testosteron yang berfungsi memacu tumbuhnya sifat kelamin sekunder. FSH merangsang sel sertoli untuk menghasilkan ABP (Androgen Binding Protein). ABP berfungsi mengikat estrogen (yang dihasilkan oleh sel sertoli) dan testosteron ke dalam cairan tubulus seminiferus untuk memacu pematangan sperma

b.      Proses Pembentukan Sel Kelamin pada Wanita dan Siklus Menstruasi
Proses pembentukan ovum (oogenesis) terjadi di dalam ovarium dengan pembentukan bakal sel telur yang disebut oogonium. Pembentukan sel telur pada manusia dimulai sejak di dalam kandungan. Pada akhir bulan ketiga usia fetus, oogonium yang bersifat diploid telah selesai dibentuk. Semula oogonium membelah secara mitosis menghasilkan oosit primer. Pada perkembangan fetus selanjutnya, semua oosit primer membelah secara meiosis, tetapi hanya sampai fase profase. Selanjutnya, pembelahan meiosis tersebut akan berhenti. Ovarium mampu menghasilkan sekitar dua juta oosit primer dan mengalami kematian setiap hari sampai masa puber. Pada masa puber, oosit primer melanjutkan pembelahan hingga terbentuk oosit sekunder. Proses terhenti sampai terjadi ovulasi.
      Apabila sel telur (berupa oosit sekunder) tidak mengalami pembuahan akan terjadi menstruasi. Siklus menstruasi biasanya terjadi setiap bulan.

      Siklus menstruasi terdiri atas empat fase yaitu fase menstruasi, fase folikuler (fase pra-ovulasi), fase fetil (fase ovulasi), dan fase buteal (fase pasca-ovulasi).
Sistem regulasi pada manusia meliputi sistem saraf, sistem endokrin, dan sistem indra.
1.      Sistem Saraf
Sistem saraf berfungsi menerima, menghantarkan, dan menanggapi rangsang. Sistem saraf tersusun dari sel-sel saraf (neuron).
a.    Bagian-Bagian Sel Saraf (Neuron)
Sel-sel neuron terdiri atas beberapa bagian berikut.
1)      Dendrit, berfungi menerima impuls dan membawanya ke badan saraf.
2)      Badan sel saraf, berfungsi menerima impuls dari dendrit.
3)      Neurit (akson), berfungsi meneruskan impuls dari badan sel saraf ke sel-sel saraf yang lain. Neurit terbungkus oleh selubung mielin disebut nodus Ranvier. Pertemuan kedua unujng neuron yang berbeda disebut sinapsis.
Berdasarkan arah impuls, neuron terbagi menjadi tiga sebagai berikut.
1)      Neuron sensorik, menghantarkan impuls dari reseptor ke sistem saraf pusat. Reseptor adalah sel saraf yang menerima rangsangan.
2)      Neuron motorik, menghantarkan impuls dari sistem saraf pusat ke efektor. Efektor berupa otot dan kelenjar.
3)      Neuron konektor, menghantarkan impuls dari neuron sensorik ke neuron motorik.
b.    Susunan Sistem Saraf
Pembagian saraf pada manusia sebagai berikut.
1)   Sistem Saraf Sadar
a)      Sistem saraf pusat, berfungsi mengatur dan mengendalikan sistem koordinasi. Sistem saraf pusat terdiri atas otak dan sumsum.
(1)   Otak
(a)    Otak besar (serebrum), terdiri atas dua belahan dan setiap belahan terdiri atas empat lobus, yaitu lobus frontalis (pengendali gerakan otot rangka dan tempat terjadinya proses intelektual), lobus oksipitalis (pusat penglihatan), lobus temporalis (pusat pendengaran, penciuman, dan pengecap), serta lobus parietalis (pengatur perubahan pada kulit dan otot).
(b)   Otak tengah (mesesenfalon), berperan dalam refleks mata dan kontraksi otot.
(c)    Otak depan (diensefalon), terdiri atas dua lobus berikut.
(i)     Talamus, berfungsi menerima rangsang serta melakukan persepsi rasa sakit dan rasa menyenangkan.
(ii)   Hipotalamus, berfungsi mengatur suhu tubuh, rasa lapar, emosi, kadar air, kegiatan produksi, tekanan darah, dan kadar gula dalam darah.
(d)   Otak kecil (serebelum), berfungsi sebagai pusat keseimbangan, mengoordinasikan kerja otot, tonus otot, dan posisi tubuh.
(2)   Sumsum
(a)    Sumsum lanjutan (medula oblongata), berfungsi mengatur denyut jantung, menyempitkan pembuluh darah, melakukan gerakan menelan, batuk, bersin, bersendawa, muntah, dan membantu pernapasan.
(b)   Sumsum tulang belakang (medula spinalis), berperan dalam gerak refleks serta menghubungkan rangsang dari dan menuju otak.

b)      Sistem saraf tepi, berfungsi menyampaikan informasi ke dan dari pusat pengatur. Berdasarkan impuls saraf yang dibawa, sistem saraf tepi dibedakan menjadi dua sebagai berikut.
(1)   Sistem saraf aferen, membawa impuls saraf dari reseptor ke susunan saraf pusat.
(2)   Sistem saraf eferen, membawa impuls saraf dari saraf pusat ke efektor.
Berdasarkan asalnya, sistem saraf tepi dibedakan menjadi dua sebagai berikut.
(1)   Saraf sumsum tulang belakang, berjumlah 31 pasang saraf.
(2)   Saraf otak, berjumlah 12 pasang.

2)   Sistem Saraf Tidak Sadar (Saraf Otonom)
a)    Saraf simpatetik, berfungsi mempercepat kerja organ-organ tubuh.
b)   Saraf parasimpatetik, berfungsi memperlambat kerja organ-organ tubuh.

c.    Penghantar Impuls
1)      Gerak biasa:
Rangsang ----> reseptor ----> neuron sensorik ----> otak ----> neuron motorik ----> efektor
2)      Gerak refleks:
Rangsang ----> reseptor ----> neuron sensorik ----> sel saraf konektor pada otak atau sumsum tulang belakang ----> neuron motorik ----> efektor

2.      Sistem Endokrin
Sistem endokrin disusun oleh kelenjar-kelenjar endokrin. Kelenjar endokrin menghasilkan hormon, yaitu senyawa protein atau steroid berupa getah yang disekresikan oleh kelenjar endokrin. Macam-macam kelenjar endokrin sebagai berikut.
Kelenjar           Letak               Hormon           Fungsi/Peranan
Hipofisis/         Dasar otak       ACTH             Merangsang produksi glukokortiroid.
Pituitari           besar                 FSH                 Menstimulasi produksi estrogen (pada wanita)
                                                                        dan merangsang terjadinya spermatogenesis
                                                                        (pada pria).
                                                 LH                   Menstimulasi produksi progesteron.
                                                 ICSH               Menstimulasi produksi testosteron.
                                                 Prolaktin          Menstimulasi sekresi air susu.
                                                 STH                 Menstimulasi pertumbuhan tulang.
                                                 MSH               Memengaruhi warna kulit.
                                                 Oksitosin         Merangsang kontraksi otot pada uterus.
                                                 ADH               Mencegah pembentukan urine dalam jumlah
                                                                        banyak.
Tiroid/             Daerah             Tiroksin           Proses metabolisme, pertumbuhan fisik,
Gondok           leher dekat                              perkembangan mental, kematangan seks, dan
                        jakun                                       mengubah glikogen menjadi gula dalam hati.
                                                 Trixodo-          Distribusi air dan garam dalam tubuh.
                                                 tironin
                                                 Kalsitonin        Menjaga keseimbangan kalsium dalam darah.
Paratiroid/       Daerah              Parathor-         Mengendalikan kadar kalsium dalam darah.
Anak gondok  (dorsal)             mon
                        kelenjar
                        gondok
Adrenal/          Suprarenalis      Glukokor-        Menaikan kadar glukosa darah, mengubah
Anak ginjal                               tikoid               glikogen menjadi glukosa.
                                                 Androgen        Membentuk sifat kelamin sekunder pria.
                                                 Adrenalin        Mengubah glikogen dalam otot menjadi
                                                                        Glukosa (dalam darah).
Pankreas/         Pulau-pulau      Insulin             Mengubah glukosa menjadi glikogen di hati.
Langerhans

Gonad/             Langerhans      Glukagon        Mengubah glikogen menjadi glukosa.
Kelamin           Wanita:            Estrogen          Menentukan ciri pertumbuhan kelamin sekunder
                        daerah perut                            pada wanita.
                                                 Progesteron     Penebalan dan perbaikan dinding uterus.
                        Pria: buah         Testoteron       Menentukan ciri pertumbuhan kelamin sekunder
                        zakar                                        pada pria.
Timus/             Daerah dada     Thymosin        Sistem imun (kekebalan).
Kacangan

3.      Sistem Indra
Sistem indra pada manusia terdiri atas lima alat indra yang berfungsi menerima rangsang dari lingkungan. Kelima alat indra tersebut yaitu mata, telinga, kulit, lidah, dan hidung.
a.    Indra Penglihatan (Mata)
Bola mta beserta bagian-bagiannya.
Bagian Mata                Fungsi
Sklera                          Melindungi bola mata dari kerusakan mekanis.
Kornea                        Penerima rangsang cahaya.
Koroidea                     Penyedia makanan bagi bagian mata yang lain.
Iris                               Melindungi refleksi cahaya dan mengendalikan  kerja pupil.
Pupil                            Mengatur banyak sedikitnya cahaya yang diperlukan mata.
Lensa                           Membiaskan dan memfokuskan cahaya agar bayangan benda tepat
                                    jatuh pada retina.
Aqueous humor           Cairan encer untuk menjaga bentuk kantong depan bola mata.
Vitrous humor             Cairan bening dan kental untuk menerukan rangsang ke bagian mata
                                    dan memberi bentuk pada bola mata.
Retina                          Menerima bayangan dan untuk melihat benda.
Fovea                          Tempat bayangan jatuh pada daerah retina.
Badan silia                  Menyokong lensa dan mensekresikan aqueous humor.
Bintik buta                  Bagian yang tidak peka terhadap cahaya.
Saraf mata                   Meneruskan rangsang cahaya ke saraf optik.

            Cahaya masuk ke dalam mata melalui urutan berikut.
            Kornea ----> aqueous humor ----> pupil ----> lensa ----> vitreous humor ----> retina.

b.    Indra Pendengaran (Telinga)
Bagian-bagian telinga beserta fungsinya.
Bagian Telinga            Fungsi
Daun telinga                Mengumpulkan dan menyalurkan gelombang bunyi.
Saluran telinga            Mengonsentrasikan gelombang suara.
Rambut                       Menahan dan menjerat kotoran.
Kelenjar minyak          Meminyaki dan menahan kotoran.
Membran timpani        Menangkap getaran bunyi dan menyalurkannya ke tulang-tulang
                                    pendengaran.
Tulang pendengaran    Meneruskan rangsang getaran bunyi ke koklea.
Rumah siput                Meneruskan rangsang getaran (koklea) bunyi.
Organ korti                  Meneruskan getaran bunyi ke saraf auditori.
Tiga saluran                 Alat keseimbangan tubuh.
setengah lingkaran
            mekanisme kerja indra pendengaran sebagai berikut.
            Getaran suara ----> daun telinga ----> saluran telinga ----> membran timpani maleus ----> inkus ----> stapes ----> koklea ----> organ korti ----> sel saraf auditori ----> otak.

c.    Indra Perasa dan Peraba (Kulit)
Reseptor pada kulit sebagai berikut.
1)      Korpuskula Paccini, merupakan saraf perasa tekanan kuat.
2)      Ujung saraf sekeliling rambut, merupakan saraf peraba.
3)      Korpuskula Ruffini, merupakan saraf perasa panas.
4)      Ujung saraf Crausse, merupakan saraf perasa dingin.
5)      Korpuskula Meissner, merupakan saraf perasa nyeri.
6)      Lempeng Merkel, merupakan saraf perasa sentuhan dan tekanan ringan.

d.   Indra Penciuman (Hidung)

Indra penciuman pada manusia adalah hidung. Di dalam hidung terdapat saraf olfaktori yang menerima rangsang berupa bau.

Monday, May 25, 2015

            Alat ekskresi pada manusia terdiri atas ginjal, kulit, hati, dan paru-paru.
1.      Ginjal
Pada ginjal berlangsung proses pembentukan urine. Pembentukan urine melalui proses filtrasi, reabsorpsi, dan augmentasi.
Proses              Tempat            Proses              Komponen yang tersaring       Produk
Filtrasi             Glomerulus      Penyaringan    Sel darah dan protein              Urine primer
                                                zat-zat sisa
                                                dalam darah.
Reabsorpsi       Tubulus           Penyerapan      Air, Glukosa, Asam amino      Urine sekunder
                        kontortus         kembali zat-     NaCl
                        proksimal         zat yang
                        dan                  masih
                        lengkung         berguna.
                        Henle
Augmentasi     Tubulus           Penambahan           ________                         Urine sebenarnya
                        kontortus         zat sisa yang
                        distal               tidak
                                                diperlukan
                                                lagi oleh
                                                tubuh.

            Hasil akhir pembentukan urine berupa urine sebenarnya. Urine sebenarnya akan menuju ke kantong kemih (pelvis renalis) melalui ureter.
            Beberapa penyakit akibat gangguan pada ginjal sebagai berikut.
a.       Anuria, tidak terjadi pembentukan urine.
b.      Uremia, terbawanya urine ke dalam aliran darah akibat adanya kebocoran pada salah satu saluran dalam nefron.
c.       Nefritis, peradangan pada nefron karena infeksi bakteri Streptococcus. Akibatnya, protein yang masuk bersama urine primer tidak dapat disaring sehingga ikut keluar bersama urine.
d.      Albuminaria, terdapatnya albumin maupun protein lain di dalam urine. Gangguan ini disebabkan terjadinya kerusakan alat filtrasi pada ginjal (glomerulus).
e.       Poliuria, produksi urine melebihi batas normal.
f.       Batu ginjal, terbentuknya garam kalsium dan penimbunan asam urat sehingga membentuk CaCO3 (kalsium karbonat) pada ginjal atau saluran urine.
g.      Diabetes melitus, terdapatnya glukosa dalam urine akibat oleh kekurangan hormon insulin. Gejala lain dari penyakit ini di antaranya sering kencing, cepat haus, dan lapar.
h.      Diabetes insipidus, produksi urine meningkat karena kelenjar hipofisis gagal mensekresikan hormon antidiuretik.

2.      Kulit
Kulit mengekresikan zat-zat dalam bentuk keringat. Kulit tersusun dari lapisan epidermis dan dermis. Kelenjar keringat terdapat di lapisan dermis. Gangguan pada kulit di antaranya jerawat, eksim, kusta, panu, dan kurap.

3.      Hati
Hati sebagai alat ekskresi menghasilkan empedu. Empedu berasal dari penghancuran hemoglobin dari eritrosit yang telah tua. Penyakit atatu gangguan pada hati di antaranya hepatitis, penyakit kuning (jaundice), dan sirosis hati (pengerasan organ hati).

4.      Paru-Paru

Paru-paru sebagai alat ekskresi mengeluarkan uap air dan CO2. Kedua zat tersebut merupakan hasil metabolisme karbohidrat dan lemak. Keduanya dikeluarkan dari jaringan tubuh dan masuk mengikuti aliran darah menuju alveoli paru-paru. Dalam plasma darah, CO2 sebagian besar diangkut dalam bentuk ion HCO3, sekitar 25% diikat oleh Hb dalam bentuk karboksihemoglobin, dan dalam kadar yang sangat sedikit larut dalam bentuk H2CO3. Penyakit atau gangguan pada paru-paru di antaranya batuk, asma, bronkitis, TBC, dan radang paru-paru (pneumonia).