This is featured post 1 title
Replace these every slider sentences with your featured post descriptions.Go to Blogger edit html and find these sentences.Now replace these with your own descriptions.This theme is Bloggerized by Lasantha - Premiumbloggertemplates.com.
This is featured post 2 title
Replace these every slider sentences with your featured post descriptions.Go to Blogger edit html and find these sentences.Now replace these with your own descriptions.This theme is Bloggerized by Lasantha - Premiumbloggertemplates.com.
This is featured post 3 title
Replace these every slider sentences with your featured post descriptions.Go to Blogger edit html and find these sentences.Now replace these with your own descriptions.This theme is Bloggerized by Lasantha - Premiumbloggertemplates.com.
Friday, May 29, 2015
6:38 AM
Unknown
1.
Alat Reproduksi
a.
Alat Reproduksi
Pria
Alat reproduksi pria terdiri atas
bagian-bagian berikut.
1)
Penis sebagai
alat kopulasi untuk menyalurkan sperma.
2)
Skrotum
merupakan kantong pelindung testis.
3)
Testis merupakan
sepasang kelenjar kelamin yang menghasilkan hormon testosteron. Dalam testis
terdapat tubulus seminiferus yang merupakan tempat pembentukan sperma.
4)
Epididimis
merupakan saluran yang berasal dari testis dan berfungsi sebagai tempat
pemasakan dan penyimpanan sementara sperma sampai matang.
5)
Vas deferens
merupakan pelebaran epididimis yang berfungsi menyalurkan sperma dari
epididimis menuju vesikula seminalis.
6)
Kelenjar
vesikula seminalis untuk menampung sperma.
7)
Kelenjar prostat
menghasilkan nutrisi untuk sperma.
8)
Kelenjar Cowper
berfungsi menyekresikan mukus dan cairan bening yang menetralkan urine yang
masih tersisa di dalam uretra.
b.
Alat Reproduksi
Wanita.
Alat reproduksi wanita terfiri atas
bagian-bagian berikut.
1)
Labium mayora
dan labium minora merupakan bagian terluar alat kelamin.
2)
Ovarium sebagai
penghasil sel telur.
3)
Tuba fallopii
merupakan tempat berlangsungnya fertilisasi.
4)
Uterus merupakan
tempat pertumbuhan dan perkembangan janin.
2.
Proses
Pembentukan Sel Kelamin
a.
Proses
Pembentukan Sel Kelamin pada Pria
Seorang laki-laki
normal sudah memasuki usia puber akan menghasilkan sperma. Proses pembentukan
sel sperma (spermatogenesis) terjadi di dalam testis. Di dalam testis terdapat bagian
yang disebuttubulus seminiferus yang berfungsi untuk memproduksi spermatozoa
dari sel induk sperma (spermatogonium). Sperma yang sudah terbentuk di dalam
testis (berupa spermatid) akan disalurkan ke bagian epididimis untuk
dimatangkan menjadi spermatozoa, kemudian menuju ke vas deferens, dan bercampur
dengan sekret dari kelenjar prostat dan kelenjar Cowper. Selanjutnya semen
dikeluarkan melalui uretra yang terdapat di dalam penis saat ejakulasi.
Proses pembentukan
spermatozoa dipengaruhi oleh folicle
stimulating hormon (FSH) dan luteinizing
hormon (LH). LH merangsang sel
Leydig untuk menghasilkan hormon testosteron yang berfungsi memacu tumbuhnya
sifat kelamin sekunder. FSH merangsang sel sertoli untuk menghasilkan ABP (Androgen Binding Protein). ABP berfungsi
mengikat estrogen (yang dihasilkan oleh sel sertoli) dan testosteron ke dalam
cairan tubulus seminiferus untuk memacu pematangan sperma
b.
Proses
Pembentukan Sel Kelamin pada Wanita dan Siklus Menstruasi
Proses pembentukan ovum
(oogenesis) terjadi di dalam ovarium dengan pembentukan bakal sel telur yang
disebut oogonium. Pembentukan sel telur pada manusia dimulai sejak di dalam
kandungan. Pada akhir bulan ketiga usia fetus, oogonium yang bersifat diploid
telah selesai dibentuk. Semula oogonium membelah secara mitosis menghasilkan
oosit primer. Pada perkembangan fetus selanjutnya, semua oosit primer membelah
secara meiosis, tetapi hanya sampai fase profase. Selanjutnya, pembelahan
meiosis tersebut akan berhenti. Ovarium mampu menghasilkan sekitar dua juta
oosit primer dan mengalami kematian setiap hari sampai masa puber. Pada masa
puber, oosit primer melanjutkan pembelahan hingga terbentuk oosit sekunder.
Proses terhenti sampai terjadi ovulasi.
Apabila
sel telur (berupa oosit sekunder) tidak mengalami pembuahan akan terjadi
menstruasi. Siklus menstruasi biasanya terjadi setiap bulan.
Siklus
menstruasi terdiri atas empat fase yaitu fase menstruasi, fase folikuler (fase
pra-ovulasi), fase fetil (fase ovulasi), dan fase buteal (fase pasca-ovulasi).
6:31 AM
Unknown
Sistem regulasi pada manusia meliputi sistem saraf,
sistem endokrin, dan sistem indra.
1.
Sistem Saraf
Sistem saraf berfungsi menerima, menghantarkan, dan
menanggapi rangsang. Sistem saraf tersusun dari sel-sel saraf (neuron).
a.
Bagian-Bagian
Sel Saraf (Neuron)
Sel-sel
neuron terdiri atas beberapa bagian berikut.
1)
Dendrit,
berfungi menerima impuls dan membawanya ke badan saraf.
2)
Badan sel saraf,
berfungsi menerima impuls dari dendrit.
3)
Neurit (akson),
berfungsi meneruskan impuls dari badan sel saraf ke sel-sel saraf yang lain.
Neurit terbungkus oleh selubung mielin disebut nodus Ranvier. Pertemuan kedua
unujng neuron yang berbeda disebut sinapsis.
Berdasarkan
arah impuls, neuron terbagi menjadi tiga sebagai berikut.
1)
Neuron sensorik,
menghantarkan impuls dari reseptor ke sistem saraf pusat. Reseptor adalah sel
saraf yang menerima rangsangan.
2)
Neuron motorik,
menghantarkan impuls dari sistem saraf pusat ke efektor. Efektor berupa otot
dan kelenjar.
3)
Neuron konektor,
menghantarkan impuls dari neuron sensorik ke neuron motorik.
b.
Susunan Sistem
Saraf
Pembagian
saraf pada manusia sebagai berikut.
1)
Sistem Saraf
Sadar
a)
Sistem saraf
pusat, berfungsi mengatur dan mengendalikan sistem koordinasi. Sistem saraf
pusat terdiri atas otak dan sumsum.
(1)
Otak
(a)
Otak besar
(serebrum), terdiri atas dua belahan dan setiap belahan terdiri atas empat
lobus, yaitu lobus frontalis (pengendali gerakan otot rangka dan tempat
terjadinya proses intelektual), lobus oksipitalis (pusat penglihatan), lobus
temporalis (pusat pendengaran, penciuman, dan pengecap), serta lobus parietalis
(pengatur perubahan pada kulit dan otot).
(b)
Otak tengah
(mesesenfalon), berperan dalam refleks mata dan kontraksi otot.
(c)
Otak depan
(diensefalon), terdiri atas dua lobus berikut.
(i)
Talamus,
berfungsi menerima rangsang serta melakukan persepsi rasa sakit dan rasa
menyenangkan.
(ii)
Hipotalamus,
berfungsi mengatur suhu tubuh, rasa lapar, emosi, kadar air, kegiatan produksi,
tekanan darah, dan kadar gula dalam darah.
(d)
Otak kecil
(serebelum), berfungsi sebagai pusat keseimbangan, mengoordinasikan kerja otot,
tonus otot, dan posisi tubuh.
(2)
Sumsum
(a)
Sumsum lanjutan
(medula oblongata), berfungsi mengatur denyut jantung, menyempitkan pembuluh
darah, melakukan gerakan menelan, batuk, bersin, bersendawa, muntah, dan
membantu pernapasan.
(b)
Sumsum tulang
belakang (medula spinalis), berperan dalam gerak refleks serta menghubungkan
rangsang dari dan menuju otak.
b)
Sistem saraf
tepi, berfungsi menyampaikan informasi ke dan dari pusat pengatur. Berdasarkan
impuls saraf yang dibawa, sistem saraf tepi dibedakan menjadi dua sebagai
berikut.
(1)
Sistem saraf
aferen, membawa impuls saraf dari reseptor ke susunan saraf pusat.
(2)
Sistem saraf
eferen, membawa impuls saraf dari saraf pusat ke efektor.
Berdasarkan
asalnya, sistem saraf tepi dibedakan menjadi dua sebagai berikut.
(1)
Saraf sumsum
tulang belakang, berjumlah 31 pasang saraf.
(2)
Saraf otak,
berjumlah 12 pasang.
2)
Sistem Saraf
Tidak Sadar (Saraf Otonom)
a)
Saraf
simpatetik, berfungsi mempercepat kerja organ-organ tubuh.
b)
Saraf
parasimpatetik, berfungsi memperlambat kerja organ-organ tubuh.
c.
Penghantar
Impuls
1)
Gerak biasa:
2)
Gerak refleks:
2.
Sistem Endokrin
Sistem endokrin disusun oleh kelenjar-kelenjar
endokrin. Kelenjar endokrin menghasilkan hormon, yaitu senyawa protein atau
steroid berupa getah yang disekresikan oleh kelenjar endokrin. Macam-macam
kelenjar endokrin sebagai berikut.
Kelenjar Letak Hormon Fungsi/Peranan
Hipofisis/ Dasar
otak ACTH Merangsang produksi glukokortiroid.
Pituitari besar FSH Menstimulasi produksi estrogen (pada wanita)
dan
merangsang terjadinya spermatogenesis
(pada
pria).
LH Menstimulasi produksi
progesteron.
ICSH Menstimulasi produksi
testosteron.
Prolaktin Menstimulasi sekresi air susu.
STH Menstimulasi pertumbuhan
tulang.
MSH Memengaruhi warna kulit.
Oksitosin Merangsang kontraksi otot pada uterus.
ADH Mencegah pembentukan urine dalam jumlah
banyak.
Tiroid/ Daerah
Tiroksin Proses metabolisme, pertumbuhan
fisik,
Gondok leher
dekat perkembangan
mental, kematangan seks, dan
jakun mengubah
glikogen menjadi gula dalam hati.
Trixodo- Distribusi air dan garam dalam tubuh.
tironin
Kalsitonin Menjaga keseimbangan kalsium dalam
darah.
Paratiroid/ Daerah Parathor- Mengendalikan kadar kalsium dalam darah.
Anak gondok (dorsal) mon
kelenjar
gondok
Adrenal/ Suprarenalis Glukokor- Menaikan
kadar glukosa darah, mengubah
Anak ginjal tikoid glikogen menjadi glukosa.
Androgen Membentuk sifat kelamin sekunder pria.
Adrenalin Mengubah glikogen dalam otot menjadi
Glukosa
(dalam darah).
Pankreas/ Pulau-pulau Insulin Mengubah
glukosa menjadi glikogen di hati.
Langerhans
Gonad/ Langerhans Glukagon Mengubah
glikogen menjadi glukosa.
Kelamin Wanita: Estrogen Menentukan ciri pertumbuhan kelamin sekunder
daerah
perut pada
wanita.
Progesteron Penebalan dan perbaikan dinding uterus.
Pria:
buah Testoteron Menentukan ciri pertumbuhan kelamin
sekunder
zakar pada
pria.
Timus/ Daerah
dada Thymosin Sistem imun (kekebalan).
Kacangan
3.
Sistem Indra
Sistem indra pada manusia terdiri atas lima alat
indra yang berfungsi menerima rangsang dari lingkungan. Kelima alat indra
tersebut yaitu mata, telinga, kulit, lidah, dan hidung.
a.
Indra
Penglihatan (Mata)
Bola mta beserta bagian-bagiannya.
Bagian Mata Fungsi
Sklera Melindungi bola mata
dari kerusakan mekanis.
Kornea Penerima
rangsang cahaya.
Koroidea Penyedia makanan bagi
bagian mata yang lain.
Iris Melindungi
refleksi cahaya dan mengendalikan kerja
pupil.
Pupil Mengatur banyak
sedikitnya cahaya yang diperlukan mata.
Lensa Membiaskan
dan memfokuskan cahaya agar bayangan benda tepat
jatuh pada retina.
Aqueous humor Cairan encer untuk menjaga bentuk
kantong depan bola mata.
Vitrous humor Cairan
bening dan kental untuk menerukan rangsang ke bagian mata
dan memberi bentuk pada bola
mata.
Retina Menerima bayangan dan
untuk melihat benda.
Fovea Tempat bayangan jatuh
pada daerah retina.
Badan silia Menyokong lensa dan
mensekresikan aqueous humor.
Bintik buta Bagian yang tidak peka
terhadap cahaya.
Saraf mata Meneruskan rangsang cahaya ke
saraf optik.
Cahaya
masuk ke dalam mata melalui urutan berikut.
b.
Indra
Pendengaran (Telinga)
Bagian-bagian telinga beserta fungsinya.
Bagian Telinga Fungsi
Daun telinga Mengumpulkan dan menyalurkan
gelombang bunyi.
Saluran telinga Mengonsentrasikan gelombang suara.
Rambut Menahan dan menjerat
kotoran.
Kelenjar minyak Meminyaki dan menahan kotoran.
Membran timpani Menangkap
getaran bunyi dan menyalurkannya ke tulang-tulang
pendengaran.
Tulang pendengaran Meneruskan rangsang getaran bunyi ke koklea.
Rumah siput Meneruskan rangsang getaran
(koklea) bunyi.
Organ korti Meneruskan getaran bunyi ke
saraf auditori.
Tiga saluran Alat
keseimbangan tubuh.
setengah lingkaran
mekanisme kerja indra pendengaran sebagai berikut.
c.
Indra Perasa dan
Peraba (Kulit)
Reseptor pada kulit sebagai berikut.
1)
Korpuskula Paccini,
merupakan saraf perasa tekanan kuat.
2)
Ujung saraf
sekeliling rambut, merupakan saraf peraba.
3)
Korpuskula Ruffini,
merupakan saraf perasa panas.
4)
Ujung saraf Crausse, merupakan saraf perasa dingin.
5)
Korpuskula Meissner, merupakan saraf perasa nyeri.
6)
Lempeng Merkel,
merupakan saraf perasa sentuhan dan tekanan ringan.
d.
Indra Penciuman
(Hidung)
Indra penciuman
pada manusia adalah hidung. Di dalam hidung terdapat saraf olfaktori yang
menerima rangsang berupa bau.
Monday, May 25, 2015
6:14 AM
Unknown
Alat ekskresi pada manusia terdiri atas ginjal, kulit,
hati, dan paru-paru.
1.
Ginjal
Pada ginjal berlangsung proses pembentukan urine. Pembentukan
urine melalui proses filtrasi, reabsorpsi, dan augmentasi.
Proses Tempat Proses Komponen
yang tersaring Produk
Filtrasi Glomerulus Penyaringan Sel darah dan protein Urine
primer
zat-zat
sisa
dalam darah.
Reabsorpsi Tubulus Penyerapan Air, Glukosa, Asam amino Urine
sekunder
kontortus kembali zat- NaCl
proksimal zat yang
dan
masih
lengkung berguna.
Henle
Augmentasi Tubulus Penambahan ________ Urine sebenarnya
kontortus zat sisa yang
distal tidak
diperlukan
lagi
oleh
tubuh.
Hasil
akhir pembentukan urine berupa urine sebenarnya. Urine sebenarnya akan menuju
ke kantong kemih (pelvis renalis) melalui ureter.
Beberapa
penyakit akibat gangguan pada ginjal sebagai berikut.
a.
Anuria, tidak
terjadi pembentukan urine.
b.
Uremia,
terbawanya urine ke dalam aliran darah akibat adanya kebocoran pada salah satu
saluran dalam nefron.
c.
Nefritis,
peradangan pada nefron karena infeksi bakteri Streptococcus. Akibatnya, protein yang masuk bersama urine primer
tidak dapat disaring sehingga ikut keluar bersama urine.
d.
Albuminaria,
terdapatnya albumin maupun protein lain di dalam urine. Gangguan ini disebabkan
terjadinya kerusakan alat filtrasi pada ginjal (glomerulus).
e.
Poliuria,
produksi urine melebihi batas normal.
f.
Batu ginjal,
terbentuknya garam kalsium dan penimbunan asam urat sehingga membentuk CaCO3
(kalsium karbonat) pada ginjal atau saluran urine.
g.
Diabetes
melitus, terdapatnya glukosa dalam urine akibat oleh kekurangan hormon insulin.
Gejala lain dari penyakit ini di antaranya sering kencing, cepat haus, dan
lapar.
h.
Diabetes
insipidus, produksi urine meningkat karena kelenjar hipofisis gagal
mensekresikan hormon antidiuretik.
2.
Kulit
Kulit mengekresikan zat-zat dalam bentuk keringat.
Kulit tersusun dari lapisan epidermis dan dermis. Kelenjar keringat terdapat di
lapisan dermis. Gangguan pada kulit di antaranya jerawat, eksim, kusta, panu,
dan kurap.
3.
Hati
Hati sebagai alat ekskresi menghasilkan empedu.
Empedu berasal dari penghancuran hemoglobin dari eritrosit yang telah tua.
Penyakit atatu gangguan pada hati di antaranya hepatitis, penyakit kuning (jaundice), dan sirosis hati (pengerasan
organ hati).
4.
Paru-Paru
Paru-paru
sebagai alat ekskresi mengeluarkan uap air dan CO2. Kedua zat
tersebut merupakan hasil metabolisme karbohidrat dan lemak. Keduanya
dikeluarkan dari jaringan tubuh dan masuk mengikuti aliran darah menuju alveoli
paru-paru. Dalam plasma darah, CO2 sebagian besar diangkut dalam
bentuk ion HCO3, sekitar 25% diikat oleh Hb dalam bentuk
karboksihemoglobin, dan dalam kadar yang sangat sedikit larut dalam bentuk H2CO3.
Penyakit atau gangguan pada paru-paru di antaranya batuk, asma, bronkitis, TBC,
dan radang paru-paru (pneumonia).
Subscribe to:
Posts (Atom)