Tuesday, November 18, 2014

penyakit yang sering di derita
orang-orang saat ini
Gejala-Gejala Stroke
Gejala stroke yang muncul tergantung dari bagian otak yang terkena. Pada umumnya, efek penyakit stroke adalah kelemahan atau kelumpuhan lengan, tungkai, atau salah satu sisi tubuh.
Gejala Stroke Berhubungan dengan Anggota Gerak
-          Penurunan kekuatan anggota gerak
-          Mati rasa pada lengan atau tungkai atau salah satu sisi tubuh
-          Mati rasa sebelah badan
-          Terasa kesemutan
-          Terasa panas
Gejala Stroke Berhubungan dengan Simetris Tubuh
-          Simetris tubuh berkurang, mulut dan lidah sulit siluruskan
-          Posisi tubuh kurang simetris
Gejala Stroke Behubungan dengan Aktivitas Mulut
-          Gangguan menelan atau sulit menelan
-          Sering tersedak
-          Bicara tidak jelas
-          Sulit berbahasa
-          Kata-kata yang diucapkan tidak sesuai keinginan dan sulit dimengerti
-          Bicara tidak lancar
Gejala Stroke Behubungan dengan Gangguan Kognitif
-          Sulit berpikir dan berkata yang tepat
-          Kesulitan memahami
-          Kepandaian menurun
-          Menjadi sedikit pelupa
Gejala Stroke Behubungan dengan Masalah Pengendalian Tubuh
-          Hilangnya kendali terhadap kandung kemih atau ngompol
-          Kesulitan berjalan
-          Langkah kaki mengecil
-          Pusing atau perasaan berputar
Gejala Stroke Behubungan dengan Masalah Penglihatan
-          Penglihatan terganggu
-          Luas pandangan berkurang
-          Penglihatan kabur sesaat
-          Kelopak mata sulit dibuka
-          Masalah pendengaran berkurang
Gejala Stroke Behubungan dengan Sensitivitas dan Koordinasi Tubuh
-          Menjadi lebih sensitif
-          Kebanyakan tidur atau selalu ingin tidur
-          Kehilangan keseimbangan, gerakan tubuh tidak terkoordinasi
-          Pingsan atau tidak sadarkan diri
Gejala Stroke Behubungan Waktu Kemunculannya
-          Gejala-gejala tersebut antara lain dapat bersifat sementara, hanya timbul selama beberapa menit hingga beberapa jam dan hilang sendiri, baik dengan maupun tanpa pengobatan. Serangan dapat muncul lagi dalam gejala yang sama, dan  akan memperberat gejala sebelumnya atau ada kemungkinan menetap (lebih  dari 24 jam).
-          Gejala makin lama makin berat (progresif). Hal ini disebabkan gangguan aliran darah yang semakin lama semakin berat yang disebut progressing stroke atau stroke inevolution.
-          Gejala menetap atau permanen, ketika muncul, tidak dapat kembali ke kondisi normal lagi untuk seterusnya.
Akibat Stroke
Stroke juga bisa menyebabkan edema atau pembengkakan otak. Hal tersebut berbahaya karena ruang dalam tengkorak sangat terbatas. Tekanan yang timbul bisa lebih jauh merusak jaringan otak dan memperburuk kelainan neurologis, meskipun strokenya sendiri tidak bertambah luas. Kelainan neurologi yang terjadi akibat serangan stroke bisa lebih berat atau lebi luas, berhubungan dengan koma atau stupor, dan sifatnya menetap. Selain itu, stroke bisa menyebabkan  depresi atau ketidakmampuan untuk mengendalikan emosi. Banyak penderita yang mengalami kesembuhan dan kembali menjalankan fungsi normalnya, namun banyak juga yang mengalami kelumpuhan fisik dan mental, tidak mampu bergerak, mengalami gangguan berbicara dan kesulitan melakukan aktivitas makan secara normal.
Sekitar 50% penderita yang mengalami kelumpuhan separuh nadan dan gejala berat lainnya bisa kembali memenuhi kebutuhan dasarnya sendiri. Mereka bisa berpikir dengan jernih dan berjalan dengan normal, meskipun penggunaan lengan atau tungkai yan terserang stroke menjadi agak terbatas. Sekitar 20% penderita meninggal di rumah sakit. Yang berbahaya adalah stroke yang disertai dengan penurunan kesadaran dan gangguan pernapasan atau gangguan fungsi jantung. Kelainan neurologis yang menetap setelah 6 bulan cenderung akan terus menetap, meski beberapa ada juga yang mengalami perbaikan.
Penyebab Stroke
-          Hipertensi
-          Aneurisma pembuluh darah cerebra
-          Kelainan atau penyakit jantung
-          Diabetes mellitus
-          Usia lanjut
-          Polocitema
-          Peningkatan kolesterol (Lipid total)
-          Obesitas
-          Merokok dan kurang aktivitas fisik
-          Penggunaan obat-obatan
-          Hipotansi parah
Mengenal Stroke
Stroke merupakan penyakit gangguan fungsional otak berupa kematian sel-sel saraf neurologik akibat gangguan aliran darah pada salah satu bagian otak. Secara spesifik, hal tersebut terjadi akibat terhentinya aliran darah ke otak karena sumbatan atau pendarahan. Seseorang yang terkena stroke akan kehilangan fungsi sebagian otak karena sel-sel otak yang mati tidak dapat lagi bekerja mengontrol bagian-bagian tubuh anda. Gangguan ini dapat timbul secara mendadak dalam beberapa detik atau dalam beberapa jam dengan gejala atau tanda-tanda sesuai dengan bagian otak yang terganggu.
Klasifikasi Stroke
Stroke di klasifikasikan menjadi 2 jenis, yaitu:
1.      Stroke Hemoragik
Pada stroke hemoragik, pembuluh darah pecah sehingga aliran darah menjadi tidak normal. Darah yang keluar akan merembes masuk ke dalam suatu daerah di otak dan merusaknya. Sebagian besar kasus stroke terjadi secara mendadak, sangat cepat dan menyebabkan kerusakan otak dalam beberpa menit (completed stroke). Selanjutnya stroke dapat bertambah buruk dalam beberapa jam sampai 1-2 hari akibat bertambah luasnya jaringan otak yang mati (stroke in evolution).
Terjadi perdarahan cerebral dan mungkin juga pendarahan yang disebaban pecahnya pembuluh darah otak. Umumnya terjadi pada saat melakukan aktivitas, namun juga dapat terjadi pada saat istirahat. Kesadaran umumnya menurun dan penyebab yang paling banyak adalah akibat hipertensi yang tidak terkontrol.

2.      Stroke Non-hemoragik
Pada stroke non-hemoragik, aliran darah ke otak terhenti karena penumpukan kolesterol pada dinding pembuluh darah (aterosklerosis) atau bekuan darah yang  telah menyumbat suatu pembuluh darah ke otak. Hampir sebagian besar pasien atau sebesar 83% mengalami stroke jenis ini. Stroke non-hemoragik dapat juga diklasifikasikan berdasarkan perjalanan penyakitnya, yaitu:
a)      Gangguan neurologist dalam waktu sesaat, beberapa menit atau beberapa jam saja dan gejala akan hilang sempurna dalam waktu kurang dari 24 jam.
b)      Gangguan neurologist yang akan hilang secara sempurna dalam waktu 1 minggu dan maksimal 3 minggu.
c)      Gangguan yang terjadi masih terus berkembang di mana gangguan yang muncul semakin berat dan bertambah buruk. Proses ini biasanya berjalan dalam beberapa jam atau beberapa hari.
d)     Gangguan yang timbul bersifat menetap atau permanen disebut stroke complete.
Pemeriksaan Penunjang
1.      CT Scan: memperlihatkan adanya edema, hematoma, iskemia dan adanya infark.
2.      Angiografi serebral: membantu menentukan penyebab stroke secara spesifik seperti perdarahan datau obstruksi arteri.
3.      Pemeriksaan tekanan darah untuk memastikan tekanan darah dalam level normal. Jika tekanan meningkat dan cairan mengandung darah maka menunjukkan adanya perdarahan.
4.      MRI: menunjukkan daerah yang mengalami infark, hemoragik.
5.      Ultrasonografi Dopler: mengidentifikasi penyakit arteriovena.
6.      Sinar X tengkorak: menggambarkan perubahan kelenjar lempeng pineal.
Pencegahan Stroke
-          Diet rendah kolesterol
-          Kontrol asupan gula dan garam
-          Hindari obesitas
-          Hindari rokok, alkohol dan obat terlarang
-          Lakukan olahraga atau aktivitas fisik
-          Menghindari stress
-          Kontrol tekanan darah
-          Konsumsi obat pencegah stroke dari bahan alami:
1.      Daun dewa
2.      Mengkudu
3.      Bawang putih
4.      Bawang bombay
5.      Jamur kuping hitam
6.      Rumput laut
7.      Terung ungu
Pengobatan dan Perawatan untuk Penderita Stroke
Penanganan pertama bagi penderita stroke adalah diberikan oksigen dan dipasang infus untuk memasukkan cairan dan zat makanan. Selanjutnya diberikan antikoagulan, tetapi  obat ini tidak diberikan jika telah terjadi stroke parah. Antikoagulan biasanya juga tidak diberikan kepada penderita tekanan darah tinggi dan tidak pernah diberikan kepada penderita dengan perdarahan otak karena akan menambah risiko terjadinya perdarahan di dalam otak.
Penelitian terakhir menunjukkan bahwa kelumpuhan dan gejala stroke yang lain bisa dicegah atau dipulihkan jika obat tertentu yang berfungsi untuk menghancurkan bekuan darah (misalnya streptokinase atau plasminogen jaringan) diberikan dalam waktu 3 jam setelah timbulnya stroke. Segera lakukan pemeriksaan untuk menentukan bahwa penyebabnya adalah bekuan darah dan bukan perdarahan yang tidak bisa diatasi dengan obat penghancur bekuan darah. Pada stroke parah, beberapa jaringan otak telah mati maka memperbaiki aliran darah ke daerah tersebut tidak akan dapat mengembalikan fungsinya. Oleh karena itu biasanya tidak dilakukan pembedahan. Tetapi pengangkatan sumbatan setelah stroke ringan bisa mengurangi risiko terjadinya stroke di masa yang akan datang.
Untuk mengurangi pembengkakan dan tekanan di dalam otak pada penderita stroke akut, biasanya diberikan manitol atau kortikostreroid. Penderita stroke yang sangat berat mungkin memerlukan respirator untuk mempertahankan pernapasan yang adekuat. Selain itu juga perlu diberikan perhantian khusus kepada fungsi kandung kemih, saluran pencernaan dan kulit (untuk mencegah timbulnya luka di kulit karena penekanan). Kelainan yang menyertai stroke misalnya gagal jantung, irama jantung yang tidak teratur, tekanan darah tinggi dan infeksi paru-paru harus diobati. Setelah  serangan stroke, biasanya terjadi perubahan suasana kejiwaan terutama depresi yang bisa diatasi dengan obat-obatan atau terapi psikis.
Dalam surah (An-nuh ayat: 13-14) yang artinya: Mengapa kamu tidak percaya akan kebesaran Allah? Padahal dia sesungguhnya telah menciptakan kamu dalam beberapa tingkatan kamu dalam beberapa tingkatan kejadian. Lalu kemudiandi jelaskan pula dalam surah (Al-qiyamah ayat 37) yang artinya: bukankah dia dahulu setetes air mani yang ditumpahkan. Dijelaskan dalam surah pertama bahwa memang kejadian kita ini tidak langsung jadi utuh sekaligus menjadi sosok manusia, melainkan melalui step-by-step, perlahan-lahan. Kita pahami surah yang kedua bahwa ternyata kita ini dulu hanyalah setets air mani yang ditumpahkan, lalu di ciptakannya oleh Allah dengan beberapa proses kejadian bahwa pada awalnya setetes air mani itu berasal dari sari patih tanah yang kemudian dengan apa yang di makan oleh manusia darinya lalu Allah jadikan sebagian darinya menjadi setetes air mani. Lalu air mani itu Allah jadikan dia sesuatu yang melekat di tempat yang amat kokoh yaitu rahim sang Ibu, lalu jadilah segumpal darah, dari segumpal darah itu Allah jadikan segumpal daging, kemudian dijakiannya tulang berulang yang dibungkus dengan daging lalu Allah jadikan dia Makhluk dengan bentuk paling baik. Dengan bentuk tubuh yang di pilih oleh Allah sehingga mendapatkan pilihan yang terbaik tentu kita semua harus berterima kasih dan bersyukur kepadanya dengan bentuk tubuh kita yang sedemikian rupa tidak ada sedikitpun bentuk atau bagian darinya yang tidak berguna, melainkan semua itu, Allah jadikan untuk dipergunakan sesuai fungsi masing-masing, kita memiliki jari yang sempurna dengan jumlah lima jari dengan manfaat yang sangat luar biasa dan bila mana kita bayangkan pula jika lubang hidung kita ada di atas meti kita akan kerepotan dengan bulunya yang terkadang kita merasa terganggu dengannya namun ternyata bulu hidung tersebut sangat besar manfaatnya yang salah satunya adalah untuk menyaring benda-benda kotor seperti asap, abu dan sabagainya, yang akan menyebabkan sebuah penyakit dalam tubuh kita terutama pada sistem pernafasan.
1.      Ya’qub dan Keluarganya
Dalam kehidupan keluarga Ishak selalu membina kerukunan antara anak kepada orang tua dan antara anak dengan anak, sehingga suasana kasih sayang selalu diberikan oleh Ishak dan istrinya kepada kedua anaknya.
Pada suatu ketika terjadi kesalah fahaman antara Ishak dan istrinya terhadapa keduanya, sehingga menimbulkan rasa iri hari pada diri ‘Ish kakak dari Ya’qub. Karena rasa iri hati tersebut, sampai-sampai ‘Ish mengancam Ya’qub, sehingga putuslah hubungan persaudaraan antara keduanya. Melihat sampai di rumah teman pamannya, Ya’qub menceritakan kejadian yang dialami keluarganya, setelah mendengar cerita Ya’qub pamannya menerima kedatangan Ya’qub dengan senag hati, dengan syarat mau mengembalakan binatang ternak yang jumlahnya banyak sekali.
Setelah melihat kebaikan yang ada pada diri keponakannya, maka Ya’qub dinikahkan dengan anaknya yang bernama Layya, dan setelah itu Ya’qub dinikahkan lagi dengan adik Layya yang bernama Rahil, setelah itu oleh pamannya Ya’qub diberi lagi perempuan (Jariah) untuk mengurus kebutuhan masing-masing anaknya, tapi pada akhirnya Ya’qub tertarik dengan kedua wanita tersebut dan akhirnya wanita itu dinikahinya.
Dari keempat istrinya Ya’qub dikaruniai 12 keturunan diantaranya: Rawbin, Syam’un, Yahuza, Bunyamin, Yusuf, sedang dari Jariyah Rahil mendapatkan anak Naftali, dan dari Jariyah Layya melahirkan anak : Jad dan Asyir.

Sunday, November 16, 2014

Salah satu penyakit yang berbahaya
di nergara berkembang
Gejala-gejala Hipertensi
Penyakit hipertensi sering disebut sebagai ‘The Silent Disease’ atau penyakit tersembunyi. Sebutan tersebut berawal dari banyaknya orang yang tidak sadar telah mengidap penyakit hipertensi sebelum mereka melakukan pemeriksaan tekanan darah. Hipertensi dapat menyerang siapa saja, dari berbagai kelompok umur dan status sosial ekonomi. Secara umum, hipertensi merupakan suatu keadaan tanpa gejala, dimana tekanan darah yang tinggi di dalam arteri menyebabkan meningkatnya risiko terhadap penyakit-penyakit yang berhubungan dengan kardiovaskular seperti stroke, gagal jantung, serangan jantung dan kerusakan ginjal. Walaupun penyakit ini dianggap tidak memiliki gejala awal, sebenarnya ada beberapa gejala yang tidak terlalu tampak sehingga sering ridak dihiraukan oleh penderita. Gejala-gejala tersebut mulai bisa dirasakan oleh para penderita hipertensi dengan tekanan darah lebih besar dari 140/90 mmHg. Gejala-gejala yang dirasakan penderita hipertensi antara lain sebagai berikut.
-          Pusing
-          Mudah marah
-          Telinga berdengung
-          Sukar tidur
-          Sesak napas
-          Rasa berat di tengkuk
-          Mudah lelah
-          Mata berkunang-kunang
-          Mimisan (jarang dilaporkan)
-          Muka pucat
-          Suhu tubuh rendah
Anda perlu mengetahui  gejala-gejala hipertensi secara lebih spesifik. Gejala-gejala yang sifatnya khusus tersebut akan terasa pada kondisi atau aktivitas  tertentu berhubungan dengan perubahan dan proses-proses metabolisme tubuh yang sedikit terganggu.
Kondisi Istirahat
Gejala-gejala hipertensi pada kondisi istirahat:
-          Kelemahan dan letih
-          Napas pendek
-          Gaya hidup monoton
-          Frekuensi jantung meningkat
-          Perubahan irama jantung
Berkaitan dengan Sirkulasi Darah
Gejala-gejala hipertensi berkaitan dengan sirkulasi darah:
-          Kenaikan tensi darah
-          Nadi denyutan jelas
-          Kulit pucat
-          Suhu dingin akibat pengisian pembuluh kapiler mungkin melambat
Kondisi Emosional
Gejala-gejala hipertensi berkaitan dengan kondisi emosional:
-          Fluktuasi (naik turun) suasana hati yang tidak stabil
-          Rasa gelisah
-          Penyempitan perhatian
-          Tangisan meledak
-          Otot muka tegang
-          Pernapasan menghela
-          Peningkatan pola bicara
Kondisi Makanan dan Pencernaan
Gejala-gejala hipertensi berkaitan dengan kondisi makanan dan pencernaan:
-          Makanan yang disukai yang mencakup makanan tinggi garam, lemak serta kolesterol
-          Sering mual dan muntah
-          Perubahan berat badan secara drastis (meningkat/turun)
-          Memiliki riwayat penggunaan obat diuretic
-          Adanya edema
-          Glukosuria
Hubungan dengan Respons Saraf
Gejala-gejala hipertensi berhubungan dengan respon saraf:
-          Keluhan pusing
-          Berdenyut-denyut
-          Sakit kepala terjadi saat bangun dan menghilang sacara spontan setelah beberapa jam
-          Gangguan penglihatan, misalnya penglihatan kabur
-          Perubahan keterjagaan
-          Gangguan orientasi
-          Pola isi bicara terganggu
-          Penurunan kekuatan genggaman tangan
-          Sering batuk
-          Gangguan koordinasi/cara berjalan
-          Perubahan penurunan postural
Pemeriksaan penunjang yang dapat anda lakukan meliputi:
1.      Hb/Ht: Tes ini untuk mengetahui hubungan tingkat kekentalan cairan sebagai petunjuk adanya risiko hipokoagulabilitas dan anemia.
2.      BUN/kreatinin: Tes ini berguna dalam memberikan informasi tentang fungsi kerja ginjal, apakah terjadi penurunan atau masih dalam tahap normal.
3.      Glukosa: Mengukur adanya hiperglekemi (penyakit gula), yaitu salah satu penyebab hipertensi sekunder.
4.      Analisa urine: Untuk mengetahui adanya darah, protein, glukosa, sebagai indikasi disfungsi ginjal dan ada diabetes mellitus.
5.      EKG: Dapat menunjukkan pola regangan, dimana luas, peninggian gelombang P adalah salah satu tanda dini penyakit jantung hipertensi.
6.      IUP: Untuk mengetahui penyebab hipertensi seperti batu ginjal.
7.      Photo dada: Menunjukkan apakah ada kerusakan pada jantung anda.
Akibat Hipertensi
Jika tekanan darah anda terus-menerus tinggi maka akan menimbulkan kompilasi pada organ tubuh lainnya. Bagian tubuh yang paling sering menjadi sasaran kerusakan antara lain:
·         Otak: Gangguan pada otak biasanya akibat rusaknya pembuluh darah sehingga menyebabkan stroke.
·         Mata: Gangguan pada mata biasanya menyebabkan kerusakan sel-sel retina sehingga jika sangat parah dapat menimbulkan kebutaan.
·         Jantung: Gangguan jantung sebagai organ pemompa darah menyebabkan penyakit jantung koroner dan gagal jantung.
·         Ginjal: Menyebabkan penyakit ginjal kronik, gagal ginjal terminal.
Akibat dari penyakit hipertensi sebagai berikut:
-          Gangguan pada Otak:
Data-data yang dapat ditemukan di laboratorium apabila terjadi gangguan pada otak:
·         Kandungan kolesterol keseluruhan
·         Kandungan kolesterol HDL
·         Kandungan kolesterol LDL
·         Trigliserida
·         Apo B
·         Status antioksidan total
·         hs –CRP
·         Kandungan glukosa darah
·         Kandungan mikroalbumin
-          Penyakit Jantung
-          Penyakit Ginjal
Zat-zat kimia yang penting untuk mendeteksi adanya gangguan pada ginjal adalah:
·         Urine rutin, untuk deteksi gangguan pada ginjal dan saluran kencing.
·         Mikroalbumin, untuk deteksi dini kebocoran pada glomerulus ginjal.
·         Urea-N, Kreatinin dan Crysatatin-C, merupakan penanda gangguan fungsi ginjal.
·         Tes kadar gula darah untuk mengetahui keberadaan diabetes penyebab hipertensi.
-          Gangguan Kogitif (Kemampuan Berpikir)
Mengenal Hipertensi
Tekanan Darah
Menurut Ilmu kedokteran, tekanan darah tinggi adalah kondisi medis tekanan darah seseorang yang meningkat secara kornis. Anda disebut sebagai penderita hipertensi atau darah tinggi jika tekanan darah dalam arteri meningkat secara kronik. Jika tekanan darah anda kurang dari 120/80 mmHg maka anda dalam kondisi “normal”. Hipertensi di kedua lengan tiga kali dalam jangka beberapa minggu. Tekanan darah seseorang sangat bervariasi. Bayi dan anak-anak secara normal memiliki tekanan darah yang jauh lebih rendah dibanding usia dewasa. Tekanan darah juga dipengaruhi oleh aktivitas fisik, dimana tekanan darah akan lebih tinggi ketika seseorang melakukan aktivitas dan lebih rendah ketika beristirahat. Tekanan darah dalam satu hari juga berbeda,paling tinggi di waktu pagi dan paling rendah pada saat tidur malam hari.
Secara umum, seseorang dikatakan menderita hipertensi jika tekanan darah sistolik/diastoliknya melebihi 140/90 mmHg. Sistolik adalah tekanan darah pada saat jantung memompa darah ke dalam pembuluh nadi (saat jantung mengerut). Diastolik adalah tekana darah pada saat jantung mengembang dan menyedot darah kembali (pembuluh nadi mengempis kosong). Seseorang yang mengalami gangguan penyakit gula (diabetes mellitus) atau penyakit ginjal pada umumnya menunjukkan bahwa tekanan darah menjadi naik juga di atas 130/80 mmHg. Tekanan darah tersebut dianggap sebagai faktor risiko dan perlu dilakukan perawatan untuk mencegah hipertensi yang lebih parah.
Meningkatnya tekanan darah di dalam arteri bisa terjadi melalui beberapa cara. Cara pertama adalah ketika jantung memompa lebih kuat sehingga mengalirkan lebih banyak cairan pada setiap detiknya. Arteri besar kehilangan kelenturannya dan menjadi kaku sehingga tidak dapat mengembang pada saat jantung memompa darah melalui arteri tersebut. Dengan demikian pada setiap denyut jantung , darah dipaksa melalui pembuluh yang lebih sempit dibanding biasanya dan menyebabkan naiknya tekanan. Kondisi itulah  yang terjadi pada usia lanjut, dimana dinding arteri telah menebal dan kaku karena arteriosklerosis. Dengan cara yang sama, tekanan darah juag meningkat ketika terjadi vasokonstriksi, yaitu jika arteri kecil (arteriola) untuk sementara waktu mengerut karena perangsangan saraf atau hormon di dalam darah.
Bertambahnya cairan dalam sirkulasi bisa menyebabkan meningkatnya tekanan darah. Hal tersebut terjadi jika terdapat kelainan fungsi ginjal sehingga tidak mampu membuat sejumlah garam dan air di dalam tubuh. Volume darah dalam tubuh akan meningkat sehingga tekanan darah juga meningkat. Begitu juga sebaliknya, tekanan darah rendah disebabkan oleh aktivitas memompa jantung berkurang, arteri mengalami pelebaran. Sedangkan penurunan tekana darah dapat terjadi jika:
1.      Aktivitas memompa jantung berkurang.
2.      Arteri mengalami pelebaran.
3.      Banyak cairan yang keluar dari sirkulasi.
Hiperensi yang anda alami merupakan hasil dari beberapa reaksi kimia. Mekanisme terjadinya hipertensi adalah melalui terbentuknya angiotensin II dari angiotensin I oleh angiotensin I-coverting anzyme (ACE). Zat tersebut memegang peran penting dalam mengatur tekanan darah. Darah mengandung angiotensinogen yang diproduksi di hati. Selanjutnya oleh hormon, renin (diproduksi oleh ginjal) akan dirubah menjadi angiotensin I. Oleh ACE yang terdapat di paru-paru, angiotensin I diubah menjadi angiotensin II. Angiotensin II inilah yang memiliki peranan pokok untuk menaikkan tekanan darah melalui dua aksi utama. Aksi pertama adalah meningkatkan sekresi hormon antidiuretik (ADH) dan rasa haus. ADH kemudian bekerja pada ginjal untuk mengatur pengeluaran air kencing. Dengan meningkatnya ADH, sangat sedikit urine yang dikeluarkan ke luar tubuh (antidiuresis) sehingga menjadi pekat dan tinggi osmolalitasnya.
Untuk mengencerkannya, volume cairan ekstraseluler aka ditingkatkan dengan cara menarikcairan dari bagian intraseluler. Akibatnya, volume darah meningkat dan pada akhirnya akan meningkatkan tekanan darah. Aksi kedua adalah menstimulasi sekresi aldosteron dari korteks adrenal. Aldosteron merupakan hormon streoid yang memiliki peranan penting pada ginjal. Untuk mengatur volume cairan ekstraseluler, aldosteron akan mengurangi ekskresi NaCl (garam) dengan cara mereabsorpsinya dari tubulus ginjal. Naiknya konsentrasi NaCl akan diencerkan kembali dengan cara meningkatkan volume cairan ekstraseluler yang pada gilirannya akan meningkatkan volume dan tekanan darah.
Penggolongan Hipertensi
Kategori                      Sistolik                                   Diastolik
Normal                        > 130 mmHg                           > 85 mmHg
Normal tinggi              130-139 mmHg                       85-89 mmHg
Hipertensi ringan         140-159 mmHg                       90-99 mmHg
Hipertensi sedang       160-179 mmHg                       100-109 mmHg
Hipertensi berat           180-209 mmHg                       110-119 mmHg
Hipertensi maligna      210 mmHg atau lebih              120 mmHg atau lebih
Secara umum, berdasarkan penyebab pembentuknya hipertensi terbagi menjadi dua golongan, yaitu:
1.      Hipertensi Primer (Esensial)
Penyebab tidak diketahui namun banyak faktor yang mempengaruhi seperti genetika, lingkungan, hiperektivitas, susunan saraf simpatik, sistem rennin angiotensin, efek dari ekskresi Na, obesitas, merokok dan stress. Hingg saat ini, penyebab spesifik hipertensi primer belum diketahui.
2.      Hipertensi Sekunder
Hipertensi sekunder disebabkan adanya penyakit lain, misalnya pada gangguan ginjal, penyempitan pembuluh darah terutama ginjal, tumor tertentu, atau gangguan hormon. Gangguan tersebut mengakibatkan gangguan aliran darah sehingga jantung harus bekerja lebih keras sehingga tekanan darag meningkat. Hingga kini, jumlah penderita hipertensi sekunder mencapai lebih dari 90% dari seluruh penderita hipertensi.
Jadi secara umum,seseorang dikatakan hipertensi bila memiliki tekanan darah  mmHg. Untuk diagnosis hipertensi, tekanan darah ditentukan berdasarkan rata-rata dari 2 kali pemeriksaan atau lebih pada waktu yang berbeda dan pengukuran dilakukan pada posisi duduk.
Penyebab Hipertensi
Beberapa faktor yang menpengaruhi terjadinya hipertensi:
1.      Genetika (keturunan)
2.      Obesitas
3.      Stress lingkungan
4.      Jenis kelamin (gender)
5.      Pertambahan usia
6.      Asupan garam berlebih
7.      Gaya hidup yang kurang sehat
8.      Obat-obatan
9.      Akbiat penyakit lain
Usaha Pencegahan Hipertensi
1.      Mengatasi obesitas
2.      Mengurangi asupan garam
3.      Menghindari stress
4.      Memperbaiki gaya hidup yang kurang sehat
5.      Mengontrol tekanan darah
6.      Mengatur pola makan (diet sehat)
7.      Mengontrol berat badan
8.      Meningkatkan aktivitas fisik
9.      Mengobati penyakit
10.  Mengonsumsi zat-zat makanan pencegah hipertensi
Makanan dan Hipertensi
Makanan yang anda konsumsi memiliki peran  besar terhadap tekanan darah. Terdapat beberapa kriteria makanan, yaitu makanan yang harus dihindari dan makanan yang dianjurkan untuk dikonsumsi. Berikut ini beberapa kategori makanan yang dianjurkan bagi penderita hipertensi:
-          Makanan tinggi serat
-          Karbohidrat komplek
-          Vitamin dan mineral
-          Antioksidan
-          Sumber lemak tidak jenuh dan omega 3
Makanan yang Perlu Dihindari
1.      Makanan yang berkadar lemak jenuh tinggi, misalnya jeroan, otak, minyak kelapa, santan dan gajih.
2.      Makanan yang diolah menggunakan garam natrium, misalnya biskuit, cracker, keripik dan makanan kering yang asin.
3.      Makanan awetan seperti sarden, sosis, kornet atau minuman kaleng (soft drink). Makanan dan minuman kemasan atau awetan pada umumnya mengandung pengawet yang berdampak buruk bagi kesehatan.
4.      Makanan yang diawetkan seperti asinan, ikan asin, telur asin, selai kacang dan pindang.
5.      Susu full cream, mentega, margarin, keju mayonise, serta sumber protein hewani yang mengandung banyak kolesterol, seperti daging merah (baik sapi maupun kambing), kuning telur dan kulit ayam.
6.      Penyedap makanan terutama yang berbahan monosodium glutamate (MSG) serta minuman beralkohol.
7.      Kafein yang terkandung di dalam kopi memiliki potensi terhadap terjadinya peningkatan tekanan darah, terutama dalam keadaan stress.
Pengobatan dan Perawatan untuk Penderita Hipertensi
1.      Lakukan pemeriksaan laboratorium.
2.      Pantau tekanan darah secara berkala menurut anjuran dokter sesuai tingkat tekanan darah tinggi yang anda alami.
3.      Konsumsi obat sesuai dengan petunjuk dokter.
4.      Amati perubahan tubuh terhadap obat untuk mengontrol tekanan darah.
5.      Atur diet atau pola makan rendah garam, rendah kolesterol dan rendah lemak jenuh serta tingkatakan konsumsi buah dan sayuran.
6.      Berhenti merokok dan mengonsumsi alkohol.
7.      Turunkan berat badan bagi yang obesitas.
8.      Tingkatkan aktivitas fisik dengan olahraga terkontrol (sesuai anjuran).
9.      Lakukan gerak-gerak ringan teknik relaksasi, panduan imajinasi, aktivitas pengalihan.
10.  Usahakan untuk menciptakan lingkungan yang tenang, nyaman dan kurangi aktivitas yang menguras tenaga.
11.  Lakukan relaksasi yang nyaman seperti pijatan relaksasi punggung dan leher.
Pengunaan Obat-obatan
Secara garis besar, ada beberapa hal yang perlu diperhatikan dalam pemberian atau pemilihan obat antihipertensi, yaitu:
1.      Mempunyai efektivitas yang tinggi.
2.      Mempunyai toksitas dan efek samping yang ringan atau minimal.
3.      Memungkinkan penggunaan obat dengan oral.
4.      Tidak menimbulkan intoleransi.
5.      Harga obat terjangkau dan mudah didapat.
6.      Memungkinkan penggunaan jangka panjang.
7.      Golongan obat-obatan yng diberikan pada klien dengan hipertensi seperti golongan  diuretic, golongan betabloker, golongan antagonis kalsium, golongan penghambat konversi rennin angitensin.
Petunjuk Kondisi Penyakit
Ketika anda memeriksakan diri ke dokter, anda akan disarankan untuk memeriksa tekanan darah secara teratur. Penting untuk berkonsultasi dengan dokter karena tekanan darah dan penggunaan obat harus selalu dipantau. Anda juga dapat melakukan pemantauan tekanan darah secara mandiri dengan menggunakan alat pengukur tekanan darah yang dapat anda beli di apotek. Gunakan obat penurun tekanan darah sesuai petunjuk yang diberikan dan jika merasa obat yang diberikan tidak cocok, konsultasikan dengan dokter tentang keluhan yang anda rasakan. Pengobatan dapat diatur untuk meminimalisir efek samping.
Kegiatan Fisik
Bagi penderita tekanan darah tinggi, bukan berarti anda menjadi tidak berdaya dalam segala hal. Sebaliknya, olahraga harus dijadikan bagian dari kegiatan hidup anda sehari-hari. Anda dapat melakukan olahraga ringan seperti jalan santai, berenang, bersepeda dan sebagainya. Hindari olahraga berat dan menegangkan seperti lari cepat dan angkat beban karena kegiatan tersebut dapat meningkatkan tekanan darah, bahkan mungkin hingga pada titik membahayakan. Untuk lebih jelas, konsultasikan dengan dokter mengenai jenis olahraga yang cocok untuk anda lakukan.
Olahraga ternyata juga dihubungkan dengan pengobatan terhadap hipertensi. Melalui olahraga yang isotonik dan teratur (aktivitas fisik aerobik sekitar 30 menit/hari) dapat menurunkan tahanan perifer yang akan menurunkan tekanan darah. Kurang olahraga dapat memperbesar risiko oberitas dan apabila asupan gara bertambah maka akan menambah risiko timbulnya hipertensi. Olahraga merupakan cara efektif bagi penderita obesitas untuk lepas dari serangan hipertensi karena penurunan berat badan empat hingga lima kilogram dapat menurunkan tekanan darah pada penderita hipertensi. Olahraga secara teratur idelanya dilakukan tiga hingga lima kali dalam seminggu dan minimal setengah jam setiap sesi dengan intensitas sedang. Jenis olahraga yang dianjurkan bagi penderita hipertensi dalah olahraga yang sifatnya ringan seperti jalan kaki, jogging, bersepeda dan berenang.

Sebelum berolahraga lakukan pemanasan terlebih dahulu selama lima hingga sepuluh menit. Pemanasan dapat dilakukan dengan latihan peregangan otot dan berjalan santai. Demikian pula setelah selesai berolahraga, lakukan pendinginan dengan gerakan yang sama seperti saat pemanasan. Bagi para penderita hipertensi, jangan lupa untuk berkonsultasi ke dokter terlebih dahulu sebelum memutuskan untuk melakukan olahraga. Hal itu bertujuan agar program olahraga memberi efek positif dan efektif terhadap kesehata tubuh, mendukung penyembuhan penyakit, serta menghindari risiko cidera. Dengan pengobatan dan kontrol yang teratur, serta menghindari berbagai faktor penyebab terjadinya hipertensi maka penyakit tersebut tidak akan menjadi masalah dalam kehidupan anda.