Tuesday, February 10, 2015


            Lingkungan hidup merupakan kesatuan ruang dengan semua benda, daya, keadaan, dan makhluk hidup, termasuk manusia dan perilakunya yang memengaruhi kelangsungan perikehidupan dan kesejahteraan manusia serta makhluk hidup lainnya. Ligkungan atau lingkungan hidup juga dapat diartikan sebagai segala seuatu (benda, keadaan, situasi) yang ada di sekeliling makhluk hidup dan berpengaruh terhadap kehidupan (sifat, pertumbuhan, persebaran) makhluk hidup yang bersangkutan. Lingkungan hidup terdiri atas faktor biotik dan abiotik.
            Lingkungan hidup baik faktor biotik maupun abiotik, berpengaruh dan dipengaruhi manusia. Segala sesuatu yang ada di lingkungan dapat dimanfaatkan oleh manusia untuk memenuhi kebutuhan hidup karena lingkungan memiliki daya dukung. Daya dukung lingkungan adalah kemampuan lingkungan untuk mendukung perikehidupan manusia dan makhluk hidup lainnya di muka bumi. Dalam kondisi alami, lingkungan dengan segala keragaman interkasi yang ada mampu menyeimbangkan keadaanya sendiri. Namun, tidak tertutup kemungkinan, kondisi demikian dapat berubah dengan adanya campur tangan manusia dengan segala aktivitas pemenuhan kebutuhan yang terkadang melampaui batas.
            Berbagai aktivitas manusia dapat mengubah lingkungan dan menimbulkan pencemaran. Pencemaran meliputi pencemaran udara, air, dan tanah.
            Sumber polutan udara dan dampak yang ditimbulkan sebagai berikut.
Polutan                                    Sumber                                    Dampak
Karbon monoksida dan           Pemakaian bahan bakar           Karbon monoksida berlebihan
Karbon dioksida                     fosil dan pembakaran hutan.   dalam tubuh manusia dapat
                                                                                                mengakibatkan kematian. Karbon
                                                                                                dioksida berlebihan di atmosfer
                                                                                                bumi mengakibatkan pemanasan
                                                                                                global/efek rumah kaca.
Sulfur dioksida dan                Asap pabrik yang memakai     Sulfur dioksida dan nitrogen
Nitrogen  dioksida                  bahan bakar fosil.                    dioksida berlebihan di udara
                                                                                                Dapat menimbulkan hujan asam.
Kloro fluoro karbon                Pendingin ruangan, lemari      Gas CFC berlebihan
(CFC)                                      es, dan perlengkapan yang      mengakibatkan penipisan lapisan
                                                mengunakan aerosol.               ozon.



            Sumber polutan air dan tanah serta dampak yang ditimbulkannya sebagai berikut.
Polutan                                    Sumber                                    Dampak
Detergen, sampah                   Limbah rumah tangga             Menimbulkan kematian
(terutama yang sulit di                                                            organisme
uraikan)
Pupuk yang mengandung       limbah pertanian                      Menimbulkan eutrofikasi dan
Fosfat dan pestisida                                                                kematian organisme
Zat kimia yang                        Limbah pertambangan            Menimbulkan keracunan dan 
Digunakan dalam proses                                                         kematian organisme

penambangan
1.      Nasab/Keturunan Muhammad
Nasab/ keturunan Muhammad ialah Muhammad bin Abdullah bin Abdul Muthalib bin Hasyim bin Abdil Manaf bin Qushoy bin Hakim bin Muroh bin Ka’ab bin Luai bin Qolib bin Fakhri bin Malik bin Al Nadlor bin Kinanah bin Khuzaimah bin Mudrikah bin Ilyas bin Mudlor bin Nazaar bin Mu’ad bi Adna bin Adad, nasabnya bersambung kepada Ismail bin Ibrahim, itulah nasab dari ayahnya.
Sedangkan dari ibunya, yaitu Aminah binti Wahab bin Abdi Manaf bin Sarah bin Hakim.
2.      Kelahiran Nabi Muhammad saw
Pada zaman Jahiliyah atau pada zaman dimana orang-orang Mekkah hidup dalam kerusakan, lahirlah bayi laki-laki yang bernama Muhammad, yang nanti akan dapat meluruskan menuju jalan kebenaran dan dapat merubah kehidupan manusia dari jalan kegelapan menuju jalan yang terang benderang yaitu jalan yang di ridloi Allah.
Bayi tersebut lahir dari seorang ibu yang bernama Aminah pada tanggal 12 Rabiul Awwal tahun gajah bertepatan dengan tanggal 20 April 571 Masehi. Sedangkan ayahnya yang bernama Abdullah meninggal ketika bayi berusia 7 bulan didalam kandungan.
Muhammad lahir ketika kota Mekkah diserang oleh tentara Nasrani yang dipimpin oleh raja Abraha dengan membawa pasukan bergajah yang ingin menggempur Ka’bah. Sebelum tentara tersebut berhasil menghancurkan Ka’bah mereka lebih dahulu dihancurkan oleh Allah dengan mengerahkan pasukannya burung Ababil dengan membawa batu kerikil yang tajam dan panas, sehingga kelahiran Muhammad bisa salamat, dan karena perstiwa tersebut kemudian kelahiran Muhammad dinamakan dengan tahun gajah.
3.      Muhammad Disusukan
Sudah menjadi kebiasaan bangsa Arab, kalau mereka mempunyai terutama dari kaum bangsawan,menitipkan dan menyusuhkan kepada seorang wanita yang mempunyai budi pekerti dan yang sholih. Wanita tersebut yang banyak dari orang Baduwi (dusun di padang pasir) supaya bayi tersebut dapat menikmati udara pedesaan yang segar, dapat bicara dengan fasih dan dapat menjadi anak yang sholih. Karena di tempat Baduwi itulah tempat yang masih belum banyak dipengaruhi oelh kehidupan perkotaan. Demikian juga dengan Muhammad telah rititipkan kepada seorang yang bernama Halimah As Sa’diyah.
4.      Kematian Ibunya
Setelah Muhammad diasuh oleh ibunya, maka Muhammad diajak oleh ibunya berziarah ke makam ayahnya yang berada di Madinah. Setelah pulang dari Madinah dan sampai di Abwa’ lota antara Mekkah dan Madinah ibunya sakit dan sampai meninggal dunia dan dimakamkan di Abwa’. Sehingga pada usia 6 tahun Muhammad menjadi yatim piatu dan Muhammad kembali ke Mekkah bersama Ummu Aiman yang ikut bersama-sama dalam berpergian tersebut.
5.      Kematian Kakeknya
Setelah ditinggal mati oleh ibunya, kini Muhammad diasuh oleh kakeknya yang sudah berusia 80 tahun,. Dia adalah salah seorang pemuka Qurays yang sangat disegani dan dihormati oleh segenap kaum Qurays pada umumnya, dan penduduk kota Mekkah pada khususnya. Karena penghormatan yang tinggi itulah sehingga orang-orang Mekkah tidak ada yang berani menduduki tempat yang disediakan baginya di sisi Ka’bah.
Disebabkan kasih sayang dari kakeknya, Muhammad mendapat hiburan dan dapat melupakan kemalangan nasibnya karena kematian ibunya.
Setelah Muhammad dirawat oleh kakeknya selama dua tahun maka Abdul Muthalib meninggal dunia.
6.      Muhammad Diasuh Oleh Pamannya
Semenjak Muhammad ditinggalkan oleh kakeknya yang amat mencintainya (yakni Abdul Muthalib), maka kini ia diasuh oleh pamannya yang bernama Abu Tholib.
Ketika Muhammad diasuh oleh pamannya, ia selalu menampakkan sikap pasrah terhadap keadaan. Padahal pribadi yang demikian jarang dijumpai pada jiwa seorang anak seusia Muhammad, di samping itu Muhammad sangat berbeda dengan apa yang biasa dikerjakan oleh anak-anak seusianya.
Tanda keyatiman pada diri Muhammad tidak menandakan sebagai seorang yatim dan tidak memberatkan pamannya dalam asuhan. Bahkan pamannya sendiri merasa bahagia, semenjak mengasuh Muhammad.
7.      Pergi Ke Syam
Pada saat memasuki usia remaja, Muhammad ikut pamannya ke Syam untuk membawa barang dagangan. Sebelum sampai di kota Syam, baru sampai di kota Basro, bertemulah Abu Tholib dengan seorang pendeta Nasrani bernama Buhairah. Pendeta ini melihat tanda-tanda pada diri Muhammad. Maka dinasehatinya Abu Tholib agar segera membawa keponakannya iy pulang ke Mekkah, sebab khawatir kalau-kalau Muhammad ditemukan oleh orang Yahudi yang pasti akan menganiaya. Abu Tholib segera menyelesaikan dagangannya dan kembali ke Mekkah.
8.      Muhammad Menyaksikan Perang Fijar dan Perjanjian Fudhul
Pada usianya yang 15 tahun, Muhammad telah menyaksikan perang Fijar yang dahsyat antara suku Qurays dan Kinanah di satu pihak dengan suku Qais.
Peperangan ini terjadi di daerah suci bulan –bulan suci atau pada bulan Dzul Qa’idah. Harbul Fijar artinya perang yang memecahkan kesucian. Oleh karenanya perang ini untuk mempertahankan Mekkah dari kesuciannya, dan perang ini diakhiri denga perdamaian antara kedua belah pihak.
Berakhirnya perang Fijar karena ada seruan dari sebagian para pembesar Qurays untuk mengadakan perdamaian Fudhul. Isi perdamaian ialah, jangan sampai terdapat penduduk Mekkah teraniayah atau mengusir mereka, dan mencegah terjadinya peperangan.
9.      Kongsi Dagang Janda Khodijah
Setelah menginjak usia dewasa, Muhammad ingin hidup mandiri dan tidak menggantungkan kepada pamannya lagi. Beliau terkenal dengan kejujurannya, baik dalam bergaul dengan temannya, berlaku sopan kepada orang yang lebih tua, tidak pernah berkata bohong dan tidak pernah berbicara dusta. Karena sifat yang baik itulah sehingga Muhammad dipercaya oleh seorang janda kaya yang bernama Khodijah untuk menjualkan barang dagangannya ke negeri Syam, dan setelah pulang dari Syam Muhammad membawa keuntungan yang banyak.
10.  Pernikahan Muhammad Dengan Khodijah
Sepulangnya dari Syam, datanglah lamaran dari pihak Siti Khodijah  kepada beliau, lalu beliau menyampaikan hal itu kepada pamannya. Setelah tercapai kata sepakat pernikahanpun dilangsungkan, ketika itu Muhammad berusia 25 tahun sedangkan Siti Khodijah berusia 40 tahun.
11.  Muhammad Mendamaikan Pemuka-Pemuka Qurays
Ketika Muhammad berusia 35 tahun, beliau mendamaikan para pemuka-pemuka Qurays yang sedang bersengketa dalam meletakkan Hajar Aswad.
Pada saat terjadinya bencana banjir di kota Mekkah yang sempat meruntuhkan dinding K’bah, maka orang-orang Qurays berusaha membongkar dan membangun kembali. Setelah pembangunan itu selesai, maka para pemuka-pemuka Qurays sama-sama berebutan untuk meletakkan Hajar Aswad pada tempatnya semula. Ketika terjadi persengkataan itulah, maka mereka saling berselisih pendapat tentang siapa yang pantas meletakkan batu (Hajar Aswad) tersebut. Pada saat terjadi selisih pendapat tersebut kemudian datanglah Muhammad dengan menyampaikan pendapat yang disetujui oleh para pemuka Qurays, setelah itu Muhammad menggelar sehelai kainnya (sorban) kemudian ditengah-tengahnya diletakkan Hajar Aswad dan meminta kepada pemuka-pemuka Qurays untuk memegang ujung kain tersebut dan mengangkatnya. Setelah batu tersebut sudah sampai ditempatnya, maka Muhammad mengangkat batu tersebut dan meletakkan di tempatnya semula.
Dengan peran serta Muhammad, maka selesailah persengketaan pemuka-pemuka Qurays tersebut dengan hasil yang memuaskan hati mereka masing-masing, dengan kejadian tersebut maka nama Muhammad semakin populer dikalangan penduduk kota Mekkah.
12.  Akhlak Nabi Muhammad Sejak Kecil Hingga Dewasa
Perjalanan Muhammad sejak kecil sampai dewasa terkenal dengan kejujurannya, tidak berkata kotor, tidak pernah bohong dan dapat dipercaya atau dapat memegang amanah, sehingga beliau mendapat julukan Al Amin.
Muhammad yang punya jiwa bersih, beliau sejak kecil tidak pernah berbuat maksiat, tidak pernah menyembah berhala sebagai mana yang dilakukan oleh orang-orang jahiliyah.
13.  Muhammad Bertahanus di Gua Hira
Sebagai calon pemimpin dan pembimbing ummat menuju jalan yang benar, Muhammad memiliki bakat-bakat dan kemampuan jiwa yang besar, kecerdasan pikiran dan ketajaman otaknya serta kehalusan perasaannya dan kekuatan ingatannya. Dia mengetahui akan kesedihan-kesedihan masyarakat dan keruntuhan agama bangsanya, maka untuk menjernihkan yang menyilaukan atas berbagai macam kereusakan yang dilakukan orang-orang jahiliyah, maka Muhammad melakukan tahanus untuk memusatkan jiwanya yang lebih sempurna, menghindar dari keramaian masyarakat dan mendekatkan diri kepada Allah. Maka Muhammad memilih Gua Hira sebagai tempatnya yang terletak kira-kira tiga mil sebelah utara kota Mekkah.
14.  Rasulullah Muhammad saw. Menerima Wahyu Pertama
Semenjak Muhammad saw. berusia 40 tahun, beliau lebih sering melakukan tahanus, bila dibandingkan dengan hari-hari sebelumnya.
Pada tahun 610 M tepatnya pada malam 17 Ramadhan atau tanggal 6 Agustus, datanglah malaikat Jibril untuk menemui Muhammad yang sedang bertahanus di Gua Hira dan tempat itulah malaikat Jibril menyampaikan wahyu pertama, wahyu tersebut adalah surat Al Alaq: 1-5.
Bacalah dengan nama Tuhanmu. Yang menjadikan manusia dari segumpal darah. Bacalah dan Tuhanmu teramat mulia. Yang mengajarkan dengan pena-pena (tulis - baca). Mengajarkan kepada manusia apa yang tidak diketahuinya.” (QS. Al Alaq: 1-5)
Setelah Muhammad mendapat wahyu itu beliau pulang ke rumah dalam keadaan gemetar, sehingga minta diselimuti oleh istrinya Siti Khodijah.
Setelah rasa cemasnya reda, Muhammad menceritakan kepada istrinya kejadian yang baru saja terjadi atas dirinya di Gua Hira, mendengar cerita tersebut, Siti Khodijah berusaha menenangkan  hati suaminya dan berusaha menghiburnya agar pikirannya tidak cemas.
Lalu Siti Khodijah pergi kerumah seorang wanita yang bernama Waraqa bin Naufal untuk menceritakan peristiwa yang dialami oleh suaminya. Waraqah adalah seorang yang tidak menyembah berhala, telah lama memeluk agama Nasrani, telah hafal isi dari kitab Taurat dan sebagai seorang wanita yang buta.
Setelah mendengar cerita dari Siti Khodijah, Waraqah bin Naufal berkata: Quddus, quddus, demi Tuhan yang jiwa Waraqah didalam tanganNya, jika engkau membenarkan aku, hai Khodijah, sesungguhnya telah datang kepadanya petunjuk yang maha besar, sebagaimana yang pernah datang kepada nabi Musa as., dia sesungguhnya akan menjadi nabi bagi umat kita ini.
15.  Rasulullah Muhammad Menerima Wahyu Kedua
Setelah dua tahun setelah menerima wahyu pertama, Muhammad menerima wahyu yang kedua. Dikala menunggu wahyu yang kedua inilah Muhammad merasa cemas dan khawatir akan terputusnya wahyu yang kedua ini, maka akhirnya Rasulullah melakukan tahanus di Gua Hira. Ketika melihat malaikat Jibril datang, beliau mengigil dan ketakutan dan beliau segeera pulang ke rumah, kemudian minta kepada Siti Khodijah supaya menyelimutinya. Dalam keadaan berselimut, datanglah Jibril untuk menyampaikan wahyu yang kedua.
Hai orang yang berselimut! Bangun dan berilah peringatan! Besarkanlah (nama) Tuhanmu, bersihkanlah pakaianmu, jauhilah perbuatan maksiat, janganlah kamu memberi karena hendak memperoleh yang lebih banyak. Dan hendaklah kamu bersabar untuk memenuhi perintah Tuhanmu.” (QS. Al Muddasir: 1-7)
16.  Menyiarkan Agama Secara Sembunyi-Sembunyi
Dengan turunnya wahyu yang kedua, maka mulailah Rasulullah Muhammad berda’wah dengan cara sembunyi-sembunyi, dan berda’wah dengan cara sembunyi-sembunyi ini disampaikan kepada keluarganya dan sahabat-sahabat beliau yang terdekat. Mula-mula orang yang masuk islam adalah Siti Khodijah, Ali bin Abi Tholib, Zaid bin Haritsa dan Abu Bakar Ash Shiddiq.
Setelah Abu Bakar masuk islam, maka dengan segera Abu Bakar mengajak kepada temannya masuk islam, diantara teman-teman Abu Bakar adalah Ustman bin Affan, Zubair bin Awwam, Sa’ad bin Abi Waqash, Abdurahman bin Auf, Tholha bin Ubaidillah, Abu Ubaidillah bin Jarrah, Arqam bin Abil Arqam, Fatimah bintin Khattab. Mereka inilah yang mendapat julukan “Ash Shabiqul Awwalun” (orang yang pertama masuk islam). Mereka inilah yang mendapatkan gemblengan dari ajaran islam dari Rasulullah di rumah Arqam bin Abil Arqam.
17.  Menyiarkan Agama Secara Terang-Terangan
Setelah Rasulullah melakukan da’wah secara sembunyi-sembunyi, varulah Allah menurunkan wahyu yang memerintahkan untuk melakukan da’wah secara terang-terangan. Sebagaimana firman Allah.
Maka jalankanlah apa yang telah diperintahkan kepadamu dan berpalinglah dari orang-orang musyrik.” (QS. Al Hijr: 94)
Setelah menerima wahyu, Rasulullah langsung melakukan da’wah secara terang-terangan dan terbuka kepada penduduk Mekkah, kepada seluruh lapisan masyarakat, baik golongan bangsawan, hartawan maupun hamba sahaya.
Gerakan penyiaran ecara umum ini menjadi perhatian bagi masyarakat dan menjadi pembicaraan dari kalangan masyarakat kota Mekkah. Pada mulanya gerakan nabi Muhammad ini dianggap suatu gerakan yang tidak mempunyai dasar dan tujuan yang positif. Oleh karena itu mereka acuh tak acuh kepadanya dan membiarkannya.
18.  Reaksi Orang-Orang Qurays Terhadap Ajaran Nabi Muhammad saw.
Setelah nabi Muhammad melakukan da’wah secara terang-terangan, maka banyak tantangan dan hambatan yang dialami baik itu dari keluarganya maupun dari orang lain yang menjadi pemuka Qurays, seperti Abu Lahab, Abu Jahal dan lain-lain.
Dalam melakukan da’wah secara terbuka nabi sering mendapat cemoohan dari orang Qurays, mendapat ejekan bahkan nabi dilempari dengan kotoran binatang.
Ada beberapa alasan mengapa nabi mendapat tantangan dari orang-orang Qurays ketika nabi mengajak kepada orang Mekkah menyembah kepada Allah dan meninggalkan menyembah berhala. Diantaranya ialah:
1.      Mereka takut kehilangan kekuasaan.
2.      Mereka tidak mau meninggalkan menyembah berhala, karena itu ajaran nenek moyangnya.
3.      Mereka takut kehilangan pekerjaan atau kehilangan mata pencaharian, karena orang-orang Mekkah mempunyai pekerjaan membuat berhala.
19.  Penganiayaan Terhadap Nabi
Melihat Rasulullah saw. tetap melancarkan da’wahnya, dan pengikutnya semakin hari semakin bertambah, maka kaum kafir Qurays mulai menganiaya diri Rasulullah saw. Penganiayaan yang diterimah oleh Rasulullah saw. diantara lain perlakuan Abu Jahal yang mengambil batu bermaksud membunuh nabi ketika nabi akan memasuki masjidil haram untuk melakukan sholat, maka batu besar itu akan ditimpakan kepada nabi. Tapi niat jahat Abu Jahal itu gagal karena hatinya mendadak menjadi gemetar penuh ketakutan sehingga mukanya pucat pasi.
Dan yang paling meyakitkan adalah perbuatan Uqbah bin Abu Muith, yaitu ketika nabi sholat di masjidil haram, datanglah ia menjerat leher nabi dengan selendangnya, sehingga beliau tidak berdaya untuk melepaskannya, ketika itu Abu Bakar langsung memiting Uqbah dan menghempaskannya dari nabi sambil berkata:
“Apakah kamu akan membunuh seorang laki-laki yangmenyebut Tuhannya itu Allah, sedangkan dia telah datang kepadamu dengan membawa keterangan-keterangan dari Tuhan.”
20.  Penganiayaan Terhadap Orang-Orang Mu’min
Pengikut-pengikut Rasulullah yang mendapat penganiayaan dari kaum kafir Qurays, antara lain Bilal bin Rabbah seorang budak dari Umayyah bin Khalaf. Bilal ditelentangkan di bawah terik matahari, kemudian diletakkan diatas badannya sebuah batu yang sangat besar. Namun siksaan itu tidak melunturkan keimanannya, bahkan bertambah kuat imannya. Setelah Abu Bakar melihat keteguhan imannya, maka Abu Bakar membebaskannya seketika itu juga dari tuannya Umayyah bin Khalaf.
Disamping itu masih banyak lagi sahabat-sahabat nabi yang mendapat siksaan dari kaum Qurays seperti Amar bin Yasar, Habab bin Arat dan lain-lain.

21.  Hijrah Ke Habsyah (Ethiopia)

Isa adalah seorang nabi yng dilahirkan oleh seorang wanita suci yang tidak mempunyai suami, dia adalah Maryam. Ia adalah termasuk seorang wanita suci syng selalu taat kepada A;;ah. Itu semua adalah termasuk kekuasaan Allah dan kehendakNya, sebagaimana firman Allah:
Dan (ingatlah) ketika Malaikat (Jibril) berkata: Hai Maryam, sesungguhnya Allah telah memilih kamu, mensucikan kamu dan melebihkan kamu atas segala wanita di dunia (yang sesama dengan kamu). Hai Maryam taatlah kepada Tuhanmu, sujud dan ruku’lah bersama orang-orang yang ruku’.” (QS. Ali Imron: 42-43)
1.      Maryam Mendapat Kabar Gembira
Malaikat telah datang membawa kabar gembira kepada Maryam, yakni bahwa Allah akan mengkaruniakan seorang anak yang diciptakan dengan kata-kata (Kun), bukan melalui proses biasa.
Mendengar berita tersebut, Maryam terkejut sekali, karena dirinya masih perawan dan belum bersuami. Sebagaimana firman Allah:
Sesungguhnya penciptaan Isa disisi Allah seperti (pernciptaan) Adam. Allah menciptakan Adam dari tanah, kemudian Allah berfirman kepadanya, jadilah (seorang manusia), maka jadilah dia (apa yang kami ciptakan itu) itulah yang benar, yang datang dari Tuhanmu, karena itu janganlah kamu termasuk orang-orang yang ragu-ragu.” (QS. Ali Imron: 59-60)
2.      Maryam Hamil
Allah menyuruh malaikat untuk menemui Maryam dan meniupkan sesuatu dalam perutnya, maka seketika itu Maryam hamil. Dalam masa mengandung, Maryam mengasingkan diri untuk menghindari gunjingan dari orang lain. Padahal Maryam adalah termasuk wanita baik yang selalu taat kepada Allah.
Dengan dibayangi pikiran-pikiran yang demikian itu, maka ketika ia merasa akan melahirkan, ia cepat-cepat menghampiri pohon-pohon kurma untuk bersembunyi dan bersandar padanya. Dan dengan pertolongan Allah, ditempat itulah Isa dilahirkan.
3.      Isa Dibawah Ke Tengah-Tengah Masyarakat
Setelah Isa dan Maryam dalam keadaan sehat, maka Maryam membawa bayinya ke tengah-tengah masyarakat, sudah barang tentu mereka semua terkejut melihat Maryam yang tidak bersuami mengandung seorang bayi yang dilahirkan sendiri. Hal tersebut menimbulkan keraguan dan kecurigaan dan berbagai macam tuduhan yang ditujukan kepada Isa. Atas perintah Allah, Maryam disuruh diam mendengarkan semua tuduhan yang ditujukan kepada dirinya. Tapi berkat kekuasaan Allah, Isa yang masih bayi dapat berbicara dan dapat menjelaskan semua yang terjadi pada dirinya dengan tegas dan jelas, sehingga dapat menentramkan hati ibunya dan mentenangkan orang-orang yang membicarakan tentang kelahirannya.
4.      Kenabian Isa as
Ketika Isa berumur 30  tahun, Allah mengangkatnya sebagai nabi setelah diturunkan kepadanya wahyu dan diajarkan kepadanya Taurat dan Inji. Sebagaimana firman Allah:
...Dan Kami telah memberikannya kitab Injil sedang didalamnya (ada) petunjuk dan cahaya (yang menerangi), dan membenarkan kitab yang sebelumnya, yaitu kitab Taurat, dan menjadi petunjuk serta pengajaran untuk orang-orang yang bertaqwa.” (QS. Al Maidah: 46)
5.      Berita Gembira Buat Isa Tentang Kedatangan Muhammad saw
Salah satu ajaran Isa adalah adanya berita tentang akan datangnya seorang rasul sesudahnya yang bernama Ahmad atau Muhammad saw. sebagaimana firman Allah:
Dan (ingatlah) ketika Isa putra Maryam berkata: Hai bani Israil, sesungguhnya aku adalah utusan Allah kepadamu, membenarkan kitab (yang turun) sebelumku, yaitu Taurat dan memberi kabar gembira (datangnya) seorang rasul yang akan datang sesudahku, yang namanya Ahmad (Muhammad).” (QS. Shod: 6)
6.      Al Hawariyyun
Al Hawariyyun adalah sahabat-sahabat dan murid-murid Isa yang dekat. Mereka inilah pembawa ajaran yang disebarkan kepada kaumnya.
Nabi Isa as. diutus untuk berda’wa kepada kaum bani Israil yang banyak merubah syariat kitab Taurat dan banyak bergelimpangan dalam kesesatan dan kemungkaran. Nabi Isa mengajak kaumnya untuk menuju jalan Allah. Namun ajakan Isa ersebut hanya diikuti sebagian kecil dari kaumnya. Sebagaimana firman Allah:
Maka ketika Isa mengetahui keinginan dari mereka (bani Israil) berkatalah dia: Siapakah yang akan menjadi penolong-penolong untuk (menegakkan agama) Allah? Para Hawariyyun menjawab: Kamilah peonolong (agama) Allah. Kami beriman kepada Allah, dan saksikanlah bahwa kami sesungguhnya orang-orang yang menyerahkan diri. Ya Tuhan kami, kami telah beriman kepada apa yang Engkau turunkan dan telah kami ikuti rasul, karena itu masukkanlah kami kedalam golongan orang-orang yang menjadi saksi (tentang keesaan Allah).” (QS. Ali Imron: 52-53)
7.      Mu’jizat Nabi Isa as
Diantara mu’jizat nabi Isa adalah:
1.      Isa dapat membuat mainan burung dari tanah liat, kemudian burung itu ditiup hingga menjadi burung  yang sesungguhnya dengan izin Allah.
2.      Isa dapat menyembuhkan orang buta sejak kelahiran, hingga dapat melihat (dengan izin Allah).
3.      Isa dapat menyembuhkan orang buta sopak (seizin Allah).
4.      Dapat menghidupkan orang mati dengan cara memanggil dan mengusapnya.
5.      Bisa menceritakan kepada orang-orang yang mereka makan dan simpan di rumah mereka.
6.      Isa dapat menurunkan makanan dari langit untuk memenuhi permintaan Hawariyyun agar mereka dapat menikmatinya dan menyakini kebenaran kerasulannya.

8.      Wafatnya Isa as
Isa as. biasa disebut dengan Yesus. Kematiannya Isa tidaklah dibubuh dan tidaklah disalib oleh orang-orang yang mengejarnya pada saat itu. Akan tetapi yang mereka bunuh dan yang mereka salib adalah dari golongan mereka sendiri, yang rupa dan bentuknya disamakan dengan nabi Isa as. sebagaimana firman Allah:

Dan karena ucapan mereka: Sesungguhnya kami telah membunuh Al Masih, Isa putra Maryam, Rasulullah padahal mereka tidka membunuhnya dan tidak (pula) menyalibnya, tetapi (yang mereka bunuh ialah) orang yang diserupakan dengan Isa bagi mereka. Sesungguhnya orang yang berselisih faham tentang (pembunuhan) Isa benar-benar dalam keragu-raguan tentang yang dibunuh itu, kecuali mengikuti prasangka belaka, mereka tidak (pula) yakin bahwa yang mereka bunuh itu adalah Isa.” (QS. An Nisa’: 157)
1.      Zakaria Mendambakan Seorang Anak
Zakaria adalah seorang nabi yang menghabiskan umurnya untuk berda’wah dijalan Allah. Pada usia yang sudah tua, Zakaria belum dikaruniai oleh Allah satu keturunanpun, padahal istrinya sangat mendambakan sekali seorang keturunan laki-laki yang nanti dapat melanjutkan da’wah suaminya. Ia sangat khawatir jika ummatnya yang ditinggalkan nanti menjadi sesat.
Seorang mu’min istrinya Zakaria (Maryam) tidak henti-hentinya memohon kepada Allah siang dan malam agar diberi seorang keturunan. Pada suatu hari ketika Zakaria pulang, melihat Maryam sedang berdo’a kepada Allah dalam Mihrab (Mushola) pada saat itu ia mendapatkan makanan, minuman dna buah-buahan yang sudah terhidangkan dihadapan Maryam. Dari kejadian yang luar biasa itu, kemudian Zakaria bertanya kepada Maryam: Darimana datangnya hidangan ini?  Maryam menjawab: Hidangan ini datangnya dari Allah. Dia memberi rizqi yang tak terduga-duga kepada orang yang dikehendakiNya. Sebagaimana firman Allah:
“(Yang diceritakan ini adalah) penjelasan tentang rahmat Tuhanmu kepada hambaNya Zakaria, yaitu tatkala ia berdo’a kepada Tuhannya dengan suara yang lembut. Ia berkata: Ya Tuhanku, sesungguhnya tulangku telah lemah dan kepalaku telah dipenuhi uban, dan aku belum pernah kecewa dalam berdo’a kepada Engkau, ya Tuhanku. Dan sesungguhnya aku khawatir terhadap kerabatku sepeninggalku, sedang istriku adalah seorang yang mandul, maka, anugerahkanlah aku dari sisi Engkau seorang putra, yang akan mewarisiku, dan mewarisi sebagian keluarga Ya’qub, dan jadikanlah ia ya Tuhanku, seorang yng diridhoi.” (QS. Maryam: 2-6)
2.      Berita Gembira Zakaria
Berita gembira yang diterima oleh Yahya adalah berita gembira yang dibawah oleh malaikat yanng mengatakan bahwa Allah akan menganugerahkan seorang anak laki-laki kepada Zakaria dan diberi nama Yahya. Nama ini hanya dikhususkan bagi anak tersebut, dan belum pernah dipergunakan untuk memberi nama orang lain.
Mendengar berita tersebut Zakaria merasa heran, karena menrutnya usianya sudah tua dan istrinya seorang yang mandul. Tapi itu semua adalah kehendak Allah, dan hal itu adalah muda bagiNya. Seketika itu juga Zakaria memohon kepada Allah agar ia memberikan suatu tanda kepada istrinya tentang kehamilannya supaya dapat diketahui. Maka Allah memberi tahu, bahwa tanda dapat berbicara dengan orang lain selama tiga hari, kecuali dengan menggunakan bahasa isyarat, dan dlam waktu tiga hari itu diperbanyak untuk berdzikir kepada Allah, dipergunakan untuk bertasbih padi dan sore.
3.      Kenabian Yahya as
Tantangan buat Yahya sebagaimana yang diterangkan Allah dalam firmannya:

Hai Yahya ambilah Al Kitab (Taurat) itu dengan sungguh-sungguh, dan Kami berikan kepadanya hikmah selagi ia masih kanak-kanak, dan rasa belas kasihan yang mendalam dari sisi Kami dan kesucian (dari dosa). Dan ia adalah orang yang bertaqwa, dan seorang yang berbakti kepada kedua orang tuanya, dan bukanlah ia orang yang sombong lagi durhaka, kesejahteraan atas dirinya pada hari ia dilahirkan dan pada hari meninggal dan pada hari ia dibangkitkan kembali.” (QS. Maryam: 12-15)
1.      Da’wahnya Nabi Yunus as
Yunus diutus Allah menjadi nabi ditengah-tengah kaum bani Israil yang sedang mengalami kerusakan, lebih-lebih i’tikadnya sudah menyimpang dari ajaran Allah, mereka sama berpecah belah. Yunus diperintahkan Allah untuk menyampaikan risalah ditengah-tengah mesayarakat yang sedang mengalami kerusakan tersebut. Dengan kesabaran dan ketekunan, siang dan malam Yunus berjuang untuk memberantas kemungkaran dan menyampaikan ajaran agama yang dibawahnya.
Kerja keras yang dilakukan Yunus mendapat tantangan dari kaumnya, bahkan orang-orang yang membuat kerusakan itu mengancamnya. Da’wah yang dilakukan Yunus selama tiga puluh tahun itu hanya memperoleh dua orang.
Dengan kekesalan dan kemarahan Yunus meninggalkan kaumnya dan momohon kepada Allah agar kaumnya yang sering berbuat maksiat dan kerusakan itu diberi siksa yang pedih.
Ketika Allah hendak menurunkan siksa pada kaumnya berupa awan yang tebal dan hitam, mereka semua memanggil Yunus, namun Yunus tidak menghiraukannya, dan tetap terus berjalan sampai ditepi laut dan bertemu dengan sebuah perahu yang berlayar.
2.      Yunus Ditelan Ikan Paus
Ketika sampai ditepi lautan, Yunus minta kepada awak kapal untuk ikut berlayar dengannya. Ditengah-tengah perjalanan Allah mendatangkan angin topan dan gelombang yang besar, sehingga seluruh penumpang itu menjadi cemas dan gelisah sambil berkata: Sesungguhnya diantara kita ada orang yang mempunyai dosa. Kemudian mereka bermusyawarah untuk mengadakan undian untuk memilih penumpang yang akan dilemparkan ke laut. Setelah diadakan undian, ternyata undian tersebut jatuh kepada Yunus, sehingga Yunus harus dilemparkan ke laut, karena dia termasuk orang yang sholih, tapi setelah undian itu diulangi sampai tiga kali, undian itu tetap jatuh pada diri Yunus
Setelah Yunus dilemparkan ke laut, maka Allah mengutus ikan paus agar menelannya. Itulah balasan Allah kepada Yunus yang berbuat tanpa izin Allah. Didalam perut ikan tersebut, Yunus berdo’a:
Tiada Tuhan yang patut dipuja kecuali Engkau satu-satunya, Maha Suci Engkau. Sesungguhnya aku adalah orang-orang yang dzalim.”

Dengan membaca do’a tersebut, Yunus dapat menyelamatkan diri, karena ikan tersebut membawa Yunus sampai di tepi laut dalam keadaan lemah dan sakit. Maka Allah menumbuhkan pohon yang rindang diatasnya untuk menaungi Unus dari sengatan terik matahari. Setelah sembuh, Allah memerintahkan Yunus agar kembali menemui kaumnya yang pernah ditinggalkan itu.

Al-Qur’an tidak banyak menerangkan tentang kenabian dan kehidupan nabi Ilyas, akan tetapi Al-Qur’an  menyebutkan sebagai nabi yang wajib kita imani. Sebagaimana firman Allah:
Dan Ismail, Yasa’, Yunus dan Luth, masing-masingnya Kami lebihkan derajatnya atas ummat (dimasanya).” (QS. Al An’am: 86)
Yasa’ adalah pengikut setianya nabi Ilyas sejak kecil. Beliau selalu saja mengikuti Ilyas kemana saja berda’wah. Menurut silsilahnya Yasa’ adalah keturunan dari seorang ayah yang bernama Ukhtub bin Ajus saudaranya Ilyas. Karena keimnanannya kepada Allah, sehingga hidupnya rukun, aman, tentram dan makmur.

Setelah beberapa tahun Yasa’ meninggal dunia, maka kaum bani Israil lama kelamaan menjadi ingkar kepada Allah, mereka lupa akan ajaran yang dibawah Yasa’ makin hari makin bertambah kedurhakaannya kepada Allah. Dan pada masa rusaknya kaum bani Israil, maka lahirlah seorang utusan yang bernama Yunus as.
1.      Silsilah Nabi Ilyas as
Menurut silsilah nabi Ilyas adalah termasuk keturunan nabi Harun yang ke empat.
2.      Ilyas Berda’wah Kepada Kaumnya
Allah mengutus kepada Ilyas untuk berda’wah kepada kaumnya yang menyembah kepada berhala seorang wanita yang bernama Ba’al. Kepada kaumnya tersebut, Ilyas mengajak supaya menyembah kepada Allah, kalau mereka semua tidak mau menyembah kepada Allah, maka Allah akan menurunkan adzab sebagaimana yang pernah dirasakan oleh kaum nabi-bani terdahulu, akan tetapi usaha yang dilakukan Ilyas tersebut tidak dihiraukan oleh kaumnya.
3.      Cobaan Nabi Ilyas as
Usaha yang dilakukan oleh Ilyas tidak membuahkan hasil malah kaumnya lebih kejam dan merencanakan akan membunuh Ilyas. Oleh karena itulah maka Allah menrurunkan siksaan yang amat pedih berupa bahaya kelaparan dan kekeringan yang berkepanjangan yang mengakibatkan korban jiwa, karena bencana itulah, maka kaumnya mencari Ilyas untuk menyatakan insyaf dan menyatakan beriman kepada Allah dan sanggup meninggalkan pujaan-pujaannya.
Oleh karena keinsyafan itulah maka Ilyas mau memaafkan  kaumnya dan memohonkan kepada Allah agar kaumnya diberi rahmat. Lalu Allah mengabulkan permohonan Ilyas tersebut, maka turunlah hujan yang lebat sebagai rahmat dari Allah dan kembalilah sawah lada mereka menjadi subur seperti sedia kala.

Akan tetai keinsyafan mereka itu tidak tahan lama dan mereka kembali menyembah kepada berhala, maka Allah menurunkan lagi bencana yang lebih dahsyat berupa gempa bumi yang menghancurkan dan menumpaskan mereka semua. Dan tamatlah riwayatnya kaum Ilyas. Sedang Ilyas dan pengikutnya diselamatkan oleh Allah.
1.      Kelebihan Nabi Daud dan Nabi Sulaiman
Allah telah memberikan kelebihan kepada Daud dan Sulaiman berupa ilmu perundang-undangan dan hukum. Kedua nabi itupun telah mengetahui ukuran kesempurnaan nikmat Allah yang diberikan kepada mereka. Sebagaimana firman Allah:
Dan sesungguhnya Kami telah memberikan kepada Daud dan Sulaiman dan keduanya mengucapkan: Segala puji bagi Allah yang telah melebihkan kami dari kebanyakan hamba-hambaNya yang beriman.” (QS. An Naml: 15)
2.      Sulaiman Mengerti Pembicaraan Semut dan Burung
Sulaiman adalah satu-satunya putra Daud yang mewarisi ayahnya menjadi seorang nabi dan mewarisi tahta kerajaan. Dan kehebatan yang diberikan Allah kepada Sulaiman membuat para pembesar heran, karena Allah memberikan kepada Sulaiman kelebihan dapat mengerti bahasa binatang.
Pada suatu hari Sulaiman berjalan dengan bala tentaranya yang terdiri dari jin, manusia dan burung, hingga pada suatu lembah yang banyak semutnya, Sulaiman mendengar suara semut itu berkata kepada teman-temannya: Hai semut lihatlah itu Sulaiman berjalan dengan tentaranya menuju kearah kamu. Maka beregeralah kamu bersembunyi di lubang-lubang, sehingga mereka tidak membinasakan kamu dengan injakannya, sedangkan mereka tidak akan meresakan bahwa kamu itu ada.
Mendengar suara semut itu Sulaiman bergembira, karena semut itu telah mengingatkan pada kenabian, kebijaksanaan dan kasih sayang yang telah Allah berikan kepadanya, yang tidak dapat diketahui oleh manusia biasa. Kemudian setelah itu Sulaiman bermunajat kepada Allah: Ya Tuhanku, jadikanlah aku orang yang selalu mensyukuri ni’matMu, dan masukkanlah aku dengan karunia dan rahmatMu kedalam golongan orang-orang sholih yang mendapatkan ridloMu.
3.      Cobaan Sulaiman
Allah telah menguji (memberikan cobaan) kepada Sulaiman dengan penyakit yang berat, sehingga apabila ia duduk diatas kursi, tampak seakan-akan ia sebagai jasad yang tidak mempunyai ruh. Kemudian ia kembali sembuh. Sebagaimana firman Allah:
Dan sesungguhnya Kami telah menguji Sulaiman dan Kami jadikan (dia) tergeletak diatas kursinya sebagai tubuh (yang lemah karena sakit), kemudian ia bertaubat.” (QS. Shod: 34)
4.      Sebab-Sebab Allah Menguji Sulaiman
Allah memberi cobaan kepada Sulaiman karena istrinya yang bernama Djaradah menyembah berhala didalam istana dan tidak diketahui oleh Sulaiman, pada saat itu datang cobaan Allah. Nabi Sulaiman kehilangan benda pusaka kerajaannya berupa cincin, yang menjadikan Sulaiman kehilangan kewibawaannya. Cincin tersebut jatuh ditangan  jin yang bernama Shohor. Sehingga jin tersebut dapat menjelma menjadi Sulaiman dan mengumpulkan bala tentaranya seperti jin, manusia dan burung. Setelah Sulaiman mengetahui yang menduduki singgasananya itu adalah jin yang bernama Shohor, maka Sulaiman berkata: Aku ini Sulaiman. Seketika itu bala tentara tadi bubar dan disitu pula nabi Sulaiman kehilangan kewibawaannya. Nabi Sulaiman menyesali kesalahannya dalam mengawasi keluarganya yakni istrinya yang menyembah berhala. Kemudian Sulaiman bertaubat kepada Allah dan berdo’a:
Ya Tuhanku, ampunilah aku dan anugerahkanlah kepadaku kerajaan sebagai mu’jizat yang tidak dimiliki oleh seorang juapun sesudahku. Sesungguhnya Engkaulah yang Maha Pemberi.”
5.      Kelebihan Nikmat Bagi Sulaiman
Ada beberapa kelebihan yang diberikan Allah kepada Sulaiman diantaranya adalah:
1.      Sulaiman telah diberi kekuasaan dan kekuatan atas angin. Dengan perintahnya ia dapat membuat angin itu bertiup kemana saja yang ia kehendaki.
2.      Sulaiman dapat menundukkan setan-setan untuk mengabdi kepadanya. Diantara setan-setan itu ada yang ahli bangunan untuk membangun istana-istana dan benteng-benteng yang kokoh dan kuat, dan ada pula yangahli selam didalam lautan yang dalam dan mengeluarkan mutiara-mutiara dan batu-batuan mulia.
6.      Sulaiman dan Kudanya
Diantara nikmat Allah yang diberikan kepada Sulaiman adalah kuda miliknya sendiri yang selalu ia peragakan dihadapannya.
Pada suatu hari Sulaiman ingin melihat kudanya, maka ketika kuda itu kewat dihadapannya, maka Suliaman berkata kepada orang-orang yang berada disekelilingnya sambil membanggakan kudanya: Aku benar-benar mencintai kuda ini untuk mengingat Allah dan mengingat agamaku, bukan untuk di dunia dan kekayaan belaka. Sebagaimana firman Allah:
Sesungguhnya aku (Sulaiman) menyukai kesenangan terhadap barang yang baik (kuda) karena ingat kepada Tuhanku sampai kuda itu tertutup dari pandangan.” (QS. Shod: 32)
7.      Sulaiman dan Ratu Saba’
Saba’ adalah negeri di Yaman, yang perjalanannya antara kota tersebut dengan kota Shan’a memakan waktu selama tiga hari. Pernduduk Saba’ ini telah diperintah oleh ratu yang bernama Bulgis, yang menyembah matahari.
Pada suatu hari ketika nabi Sulaiman mengumpulkan semua burung dan pada saat itu ada satu burung yang tidak hadir yaitu burung hud-hud. Ketidak hadiran burung itu membuat Sulaiman marah dan akan menghukum burung tersebut. Namun belum lama nabi Sulaiman marah, burung hud-hud itu datang membawa berita, bahwa di negeri Saba’ ada seorang yang menyombongkan diri dengan kekayaannya dan semua penduduknya menyembah kepada Matahari. Mendengar berita tersebut Sulaiman tidak langsung percaya. Untuk membuktikan apakah berita tersebut benar atau salah, maka Sulaiman mengutus kepada burung hud-hud untuk menyampaikan surat kepada ratu Bulgis. Surat tersebut isinya seperti yang tertulis didalam Al-Qur’an:
Sesungguhnya surat ini datang dari Sulaiman dan sesungguhnya dengan menyebut nama Allah yang Maha Pemurah lagi Maha Penyayang. Janganlah kamu berlaku sombong terhadapku dan datanglah kepadaku sebagai orang-orang yang berserah diri.” (QS. An Naml: 30-31)
Setelah membaca surat dari Sulaiman, ratu Bulgis langsung mengumpulkan pada abdinya untuk membahas surat tersebut. Setelah mendengar pendapat dari pada abdinya yang begitu menggebu dan bersemangat untuk memerangi kerajaan Sulaiman, maka ratu Bulgis mengirim utusan untuk menemui nabi Sulaiman sambil menyerahkan hadiah. Setelah utusan tersebut sampai di istana Sulaiman dan menyerahkan hadiah  nabi Sulaiman menolaknya, karena nabi Sulaiman mengirim surat kepada ratu Bulgis bukan menginginkan hartanya, tapi meninginkan agar ratu Bulgis datang sambil beriman kepada Allah, mengikuti syariatnya dan meninggalkan menyembah kepada Matahari.
Setelah utusan itu kembali menghadap ratu Bulgis sambil menceritakan pertemuannya dengan Sulaiman dan melihat kemegahan kerajaannya dan menyampaikan ancaman nabi Sulaiman yang akan menyerbu kerajaan Saba’,  jika tidak mau beriman.
Setelah mendengar ancaman tersebut, maka ratu Bulgis dan para pembesar kerajaannya menuju kerajaan nabi Sulaiman. Pemberangkatan tersebut diketahui oleh nabi Sulaiman, maka Sulaiman mengumpulkan pembesar-pembesar kerjaannya dan berkata: Wahai pembesar-pembesar siapa diantara kalian yang dapat membawa singgasana ratu Bulgis kemari. Berkata Ifrit diantara jin-jin itu: Aku akan membawa kemari sebelum engkau beranjak dari tempat dudukmu. Seketika itu jin Ifrit membawa singgasana ratu Bulgis kehadapan Sulaiman sebelum ratu Bulgis sampai di kerajaan nabi Sulaiman. Melihat singgasana itu nabi Sulaiman berkata seperti yang ditulis Allah:
Ini adalah karunia dari Tuhanku untuk mencobaku, apakah aku dapat bersyukur atau aku mengingkari akan nikmat-nikmatNya. Dan barang siapa bersyukur maka sesungguhnya dia bersyukur untuk kebaikan dirinya sendiri, dan barang siapa yangingkar, maka sesungguhnya Tuhanku Maha Kaya lagi Maha Mulia.” (QS. An Naml: 40)
Setelah Sulaiman bersyukur, kemudian ia menyuruh kepada pembantunya untuk merubah sedikit singgasana ratu Bulgis dengan maksud apakah ia dapat mengenalnya atau tidak.
Setelah ratu Bulgis sampai di kerajaan nabi Sulaiman, ratu Bulgis merasa heran melihat singgasana nabi Sulaiman sama persis dengan singgasananya yang ia tinggalkan di kerajaannya. Setelah mengamati singgasana tersebut ia yakin, bahwa ini adalah salah satu mu’jizat nabi Sulaiman yang dapat mendatangkan singgasana kemari. Lalu ia berkata: Sesungguhnya kami telah mengetahui kekuasaan Allah dan kebenaran kenabianmu. Sedang yang menghalangi aku menyatakan keimanan, tidak lain karena aku hidup di lingkungan orang yang tidak beriman. Itulah yang menyembunyikan keimanan itu hingga saat kehadiran kami kepadamu.
Selanjutnya nabi Sulaiman mempersilahkan ratu Bulgis untuk memasuki istananya yang lantainya terbuat dari kaca tipis, rata dan licin. Dibahwanya dialirkan air sehingga tampak seakan-akan ruang tamu itu penuh dengan air. Melihat keadaan yang demikian itu, ratu Bulgis terkejut lalu ia menyingkap kedua betisnya, karena dikira ruangan itu ada airnya dan takut pakaiannya basah. Seketika itu Sulaiman berkata kepada Bulgis dengan maksud menenangkan dan meringankan keheranan, bahwa lantai itu terbuat dari kaca yang tipis dan licin.
Ratu Bulgis melihat penghormatan Sulaiman terhadap nya yang begitu sangat mengherankan, lalu ia menhadapkan wajahnya kepada Tuhan seraya memunajat sekaligus sebagai pernyataan keimanannya.
8.      Wafaatnya Nabi Sulaiman
Tentang kematian nabi Sulaiman tidak ada yang mengetahuinya, baik itu dari golongan manusia, jin atau jenis burung-burung, hanya rayap yang memakan tongkat nabi Sulaiman itulah yang memberitahukannya. Artinya tongkat yang dibuat sandaran nabi Sulaiman telah dimakan oleh rayap, ketika tidak ada keseimbangan, maka terjatuhlah nabi Sulaiman ketanah. Sebagaimana firman Allah:

Maka tatkala telah menetapkan kematian Sulaiman, tidak ada yang menunjukkan kepada mereka kematiannya itu kecuali rayap yang memakan tongkatnya. Maka tatkala ia telah tersungkur, tahulah jin itu bahwa kalau sekiranya mereka mengetahui yang ghaib tentulah mereka akan tetap dalam siksa yang menghinakan” (QS. Saba: 14)