Ciri-Ciri Kelompok Tumbuhan

Bismillahirrohmanirrohim 
(dengan menyebut nama Allah yang Maha Pengasih lagi Maha Penyayang)

1.      Tumbuhan Tidak Berpembuluh (Atracheophyta)

Lumut contoh dari tumbuhan Atracheophyta

Atracheophyta tidak mempunyai pembuluh pengangkut xilem dan floem serta belum mempunyai akar, batang, dan daun sejati. Contoh Atracheophyta adalah tumbuhan lumut (Bryophyta).

Ciri-ciri umum tumbuhan lumut sebagai berikut.

a.       Memiliki bagian tubuh menyerupai akar (disebut rhizoid), batang, dan daun, tetapi bukan akar, batang, dan daun sejati.

b.      Tidak memiliki pembuluh pengangkut pada organ tubuhnya.

c.       Pengangkutan air dan garam mineral berlangsung dari sel ke sel secara lambat.

d.      Habitatnya di tempat lembab atau basah.

e.       Tubuhnya berukuran 0,5 cm – 15 cm.

f.       Daur hidupnya mengalami pergiliran keturunan antara fase generatif (gametofit) dan fase vegetatif (sporofit).

Tumbuhan lumut dibagi menjadi tiga kelompok yaitu lumut hati (Hepaticopsida), lumut tanduk (Anthocerotopsida), dan lumut daun (Bryopsida).

 

2.      Tumbuhan Berpembuluh (Tracheophyta)

Paku dan tumbuhan berbiji contoh dari Tacheophyta

Tumbuhan berpembuluh adalah golongan tumbuhan yang sudah memiliki pembuluh pengangkut pada akar, batang, dan daun. Contoh Tracheophyta adalah tumbuhan paku dan tumbuhan berbiji.

a.       Tumbuhan Paku (Pteridophyta)

Contoh dari Pteridophyta

Ciri-ciri umum tumbuhan paku sebagai berikut.

1)      Tumbuhan paku sudah mempunyai akar, batang, dan daun sejati.

2)      Pada daun terdapat bulatan berwarna colelat yang disebut sorus (jamak = sori). Sorus merupakan kumpulan kotak spora yang dibungkus indisium.

3)      Habitat menempel pada pohon sebagai epifit dan ada yang hidup di tanah.

4)      Mengalami pergiliran keturunan.

Tumbuhan paku terbagi menjadi empat kelas berikut.

1)      Psilophytinae (paku purba), contoh Psilotum nudum.

2)      Lycopodinae (paku kawat), contoh Lycopodium cernum (paku kawat) dan Sellaginella caudatum.

3)      Equisetinae (paku ekor purba), contoh Equisentum debile.

4)      Filicinae (paku sejati), contoh Marsilea crenata (semanggi), Adiantum cuneatum (suplir), Platycerium bifurcatum (paku tanduk rusa), dan Asplenium nidus (paku sarang burung).

 

b.      Tumbuhan Berbiji (Spermatophyta)

Contoh dari Spermatophyta

Ciri-ciri umum tumbuhan biji sebagai berikut.

1)      Memiliki akar, batang, dan daun sejati.

2)      Mempunyai alat perkembangbiakan generatif berupa biji yang dihasilkan dari organ bunga sehingga tumbuhan berbiji juga disebut tumbuhan berbungga (Anthophyta).

3)      Hasil perkembangbiakan secara kawin adalah zigot yang kemudian akan berkembang menjadi embrio. Embrio tersimpan di dalam biji dan akan tumbuh menjadi individu baru.

Berdasarkan letak biji, Spermatophyta dibedakan menjadi tumbuhan berbiji tertutup (Angiospermae) dan tumbuhan berbiji terbuka (Gymnospermae).

1)      Angiospermae

Ciri-ciri umum Angiospermae sebagai berikut.

a)      Bakal bijinya terlindungi daun buah.

b)      Tumbuhan ini memiliki organ tubuh, seperti akar, batang,dan daun sejati. Akarnya selain berfungsi untuk menyerap unsur hara juga menegakkan batang.

c)      Sistem perakarannya ada yang serabut dan ada yang tunggang.

d)     Batangnya ada yang lunak dan ada yang berkayu.

e)      Pada tumbuhan berbiji tertutup tertentu, batang, akar, atau umbinya ada yang berfungsi sebagai alat penyimpan makanan cadangan.

f)       Bentuk daun relatif tipis, lebar, dan struktur uratnya sangat bervariasi.

g)      Memiliki bunga sesungguhnya.

Tumbuhan berbiji tertutup dibagi menjadi dua kelas berdasarkan jumlah keping lembaganya, yaitu Dicotyledoneae (berkeping dua) dan Monocotyledoneae (berkeping satu).

a)      Dicotyledoneae

Ciri-ciri umumnya sebagai berikut.

(1)   Tumbuhan biji berkeping dua.

(2)   Berakar tunggang.

(3)   Tulang daun menyirip atau menjari.

(4)   Batang bercabang dan memiliki kambium.

(5)   Bagian mahkota bunga berjumlah kelipatan 2, 4, atau 5.

(6)   Biji memiliki dua daun lembaga.

Tumbuhan Dicotyledoneae dibagi manjadi beberapa suku berikut.

(1)   Suku getah-getahan (Euphorbiaceae), apabila dilukai bagian tubuhnya akan mengeluarkan getah berwarna putih. Contoh ketela pohon (Manihot utilisima) dan karet (Hevea brasiliensis).

(2)   Suku kacang-kacangan (Papilionaceae), mahkota bunganya berbentuk polong, dan mempunyai bintil-bintil akar. Contoh kacang tanah (Arachis hypogaea) dan kacang panjang (Vigna sinensis).

(3)   Suku terung-terungan (Solanaceae), bunga berbentuk bintang atau terompet, memiliki buah buni atau buah kotak, dan lapisan dalam berair atau berdaging. Contoh tomat (Solanum lycopersicum) dan lombok (Capsicum anuum).

(4)   Suku komposite (Compositae) memiliki bunga majemuk, yaitu bunga tepi dan bunga tabung. Contoh bunga matahari (Helianthus annuus), dahlia (Dahlia pinnata), dan beluntas (Pluchea indica).

(5)   Suku kapas-kapasan (Mrytaceae) memiliki lima mahkota bunga yang saling melekat pada bagian dasarnya. Contoh kapas (Gossypium hirsutum) dan randu (Ceiba pentandra).

b)      Monocothyledoneae

Ciri-ciri umum Monocothyledoneae sebagai berikut.

(1)   Memiliki bunga yang bijinya tidak membelah karena hanya memiliki satu daun lembaga.

(2)   Bentuk akar serabut.

(3)   Bentuk tulang daun melengkung atau sejajar.

(4)   Jumlah keping biji atau kotiledon satu buah.

(5)   Jumlah mahkota bunga kelipatan tiga.

(6)   Pada akar dan batang tidak terdapat kambium.

(7)   Batang tidak bercabang.

Tumbuhan Monocothyledoneae dibagi menjadi beberapa suku berikut.

(1)   Suku rumput-rumputan, daunnya menyatu dengan batang, bentuk daunnya menyerupai pita, dan tulang daun sejajar. Contoh padi (Oryza sativa), tebu (Saccharum oficinarum), jagung (Zea mays), gandum (Triticum sativum), dan alang-alang (Imperata cylindrica).

(2)   Suku pinang-pinangan (Palmae), tulang daunnya menyirip, batang tidak bercabang, dan bunganya bertongkol atau mirip karang. Contoh kelapa (Cocos nucifera), salak (Zalaca edulis), dan pinang (Areca cathecu).

(3)   Suku bawang-bawangan (Liliaceae), memiliki umbi lapis, dan memiliki akar serabut. Contoh lidah buaya (Aloe vera), tanaman lidah mertua (Sanseviera trifasciata), dan bawang putih (Allium cepa).

(4)   Suku jahe-jahean (Zingiberaceae), batangnya seperti dipeluk oelh pelepah daunnya, daunnya berselang seling, dan batangnya tumbuh dari rimpang. Contoh jahe (Zingiber officinale), kunyit (Curcuma domestica), lengkuas (Alpinia galanga), dan kencur (Kaempferia galanga).

(5)   Suku anggrek-anggrekan (Orchidaceae), akarnya rimpang, mahkota bunga sebanyak tiga buah, dan hidup menumpang pada tumbuhan lain. Contoh anggrek bulan (Phalaenopsis amabilis) dan anggrek laba-laba.

(6)   Suku pisang-pisangan (Musaceae), batangnya semu, akar serabut, dan bunganya mirip karang. Contoh pisang (Musa paradisiaca).

(7)   Suku nanas-nanasan (Bromeliaceae), bunganya berupa karang, dan tulang daunnya sejajar dengan duri-duri kecil di pinggir daunnya. Contoh buah nanas (Ananas comosus).

2)      Gymnospermae

Ciri-ciri umum Gymnospermae sebagai berikut.

a)      Bakal biji terlindungi oleh kulit biji dan tidak terlindungi oleh daun buah.

b)      Belum memiliki bunga.

c)      Alat reproduksinya berupa strobilus atatu runjung.

d)     Penyerbukan pada Gymnospermae umumnya terjadi dengan bantuan angin.

e)      Memiliki akar, batang, dan daun sejati.

f)       Berakar tunggang, batang tumbuh tegak bercabang-cabang, dan memiliki kambium.

g)      Daun pada umumnya tunggal, kecil, kaku, dan berwarana hijau.

Tumbuhan Gymnospermae dikelompokkan dalam empat kelompok yaitu Cycadinae, Gnetinae, Ginkgonae, dan Coniferinae. Contoh pakis haji (Cycas rumphii), melinjo (Gnetum gnemon), ginkgo (Ginkgo biloba), tusam/pinus (Pinus merkusii), damar (Agathis alba), dan pohon balsam (Abies balsamea).