Tuesday, December 30, 2014

Gejala-gejala Penyakit Jantung
1.      Gagal Jantung Kiri
-          Badan lemah
-          Cepat lelah
-          Napas pendek
-          Berdebar-debar
-          Sesak napas
-          Batuk disertai sakit kepala
-          Keluar keringat dingin

2.      Gagal Jantung Kanan
-          Edema tumit dan tungkai bawah (edema tungkai)
-          Gangguan pencernaan, perut kembung, anoreksia dan nausea
-          Berat badan bertambah
-          Penambahan cairan badan
-           Kaki bengkak (edema kaki)
-          Perut membuncit
-          Perasaan tidak enak pada epigastrium

3.      Gejala-gejala penyakit jantung kororner
-          Rasa sakit atau nyeri di dada
-          Merasa tertekan di tengah dada selama 30 detik sampai 5 menit
-          Keluar keringat dingin
-          Berdebar-debar
-          Pusing
-          Merasa akan pingsan
-          Napas tersegal-sengal pada saat berolahraga
Sebagai catatan, gejala-gejala tersebut tidak selalu dirasakan oleh penderita.
Penyebab Penyakit Jantung
-          Pembesaran jantung
-          Robekan jantung
-          Perubahan detak jantung
-          Penyebab stroke
Pengetahuan Penyakit Jantung
Pengenalan Jantung
Jantung merupakan suatu organ otot berongga yang terletak di pusat dada. Pada bagian kanan dan kiri jantung masing-masing memiliki ruang sebelah atas (atrium) yang berfungsi mengumpulkan darah dan ruang sebelah bawah (ventrikel) yang berfungsi mengalirkan darah keluar. Agar darah hanya mengalir satu arah maka ventrikel memiliki satu katup pada jalan masuk dan satu katup pada jalan keluar. Fungsi utama jantung adalah menyediakan oksigen ke seluruh tubuh dan membersihkan tubuh dari hasil metabolisme yang berupa karbondikosida. Jantung melaksanakan fungsi tersebut dengan mengumpulkan darah yang kekurangan oksigen dari seluruh tubuh dan memompanya ke dalam paru-paru, di mana darah akan mengambil oksigen dan membuang karbondioksida; jantung kemudian mengumpulkan darah yang kaya oksigen dari paru-paru dan memompanya ke seluruh jaringan tubuh.
Berat jantung adalah sekitar 300 gram. Agar jantung berfungsi sebagai pemompa yang efisien, otot-otot jantung, rongga atas dan rongga bawah harus berkontraksi secara bergantian. Lalu denyut-denyut jantung atau kerja pompa ini dikendalikan secara alami oleh suatu pengatur irama yang disebut nodus sinotrialis, yang terletak di dalam dinding serambi kanan. Sebuah impuls listrik yang ditransmisikan dari nodus sinotrialis ke kedua serambi membuat keduanya berkontraksi secara serentak. Arus listrik tersebut selanjutnya diteruskan ke dinding-dinding balik yang pada gilirannya membuat bilik-bilik berkontraksi secara serentak. Periode kontraksi ini disebut systole. Selanjutnya periode ini diikuti dengan sebuah periode relaksasi pendek yang kurang-lebih terjadi selama 0.4 detik yang disebut diastole, sebelum impuls berikutnya datang. Nodus sinotrialis menghasilkan antara 60 hingga 72 impuls per menit ketika jantung sedang santai. Produksi impuls-impuls ini juga dikendalikan oleh suatu sistem saraf yang disebut sistem saraf otonom, yang bekerja di luar kontrol anda. Sistem listrik inilah yang menghasilkan kontraksi-kontraksi otot jantung berirama yang disebut denyut jantung.
Fungsi Jantung
Pada saat berdenyut, setiap ruang jantung mengendur dan terisi darah (disebut diastol); selanjutnya jantung berkontraksi dan memompa darah keluar dari ruang jantung (disebut sistol). Kedua atrium mengendur dan berkontraksi secara bersamaan, lalu kedua ventrikel juga mengendur dan berkontraksi secara bersamaan. Darah yang kekurangan oksigen dan mengandung banyak karbondioksida dari seluruh tubuh mengalir memlalui 2 vena besar (vena kava) menuju ke dalam atrium kanan.
Setelah atrium kana terisi darah, atrium tersebut akan mendorong darah ke dalam ventrikel kanan. Darah dari ventrikel kanan akan dipompa melalui katup pulmoner ke dalam arteri pulmonalis menuju ke paru-paru. Darah akan mengalir melalui pembuluh yang sangat kecil (kapiler) yang mengelilingi kantong udara di paru-paru, menyerap oksigen dan melepaskan karbondioksida yang selanjutnya dihembuskan. Darah yang kaya akan oksigen mengalir di dalam vena pulmonalis menuju ke atrium kiri. Peredaran darah di antara bagian kanan jantung, paru-paru dan atrium kiri disebut sirkulasi pulmoner. Darah dalam atrium kiri akan didorong ke dalam ventrikel kiri yang selanjutnya akan memompa darah kaya oksigen ini melewati katup aorta masuk ke dalam aorta (arteri terbesar dalam tubuh). Darah kaya oksigen ini disediakan untuk seluruh tubuh, kecuali paru-paru.
Jika anda mengalami penyakit jantung maka akan terjadi gangguan sirkulasi darah ke bagian-bagain tubuh. Gangguan sirkulasi darah adalah gangguan kelancaran peredaran darah yang dapat diakibatkan oleh gangguan pada jantung dan pembuluh darah di seluruh tubuh, termasuk artei koroner dan artei yang menuju ke otak. Gangguan sirkulasi darah dapat disebabkan oleh banyak faktor, antara lain timbulnya plak atheromatous, meningkatnya kekentalan darah, mengerasnya dinding pembuluh darah dan sebagainya. Gangguan ini terjadi di jantung, pembuluh darah dan saraf-saraf  pada pembuluh darah.
Gangguan sirkulasi darah berawal dari timbulnya plak antheromateous pada dinding pembuluh darah, tingginya kadar kolesterol jahat dalam darah atau meningkatnya kekentalan darah sehingga meningkatnya tekanan darah yang dalam kondisi lanjut menyebabkan nerkurangnya aliran darah menuju organ-organ tertentu. Hal tersebut menjadi sangat berbahaya bila yang mengalami gangguan adalah aliran darah yag menuju organ vital seperti jantung, otak dan ginjal.
Pembuluh Darah
Keseluruhan sistem peredaran darah (sistem kardiovaskuler) terdiri dari arteri, arteriola, kapiler, venula dan vena. Arteri yang memiliki struktur kuat dan lentur membawa darah dari jantung dan menanggung tekanan darah yang paling tinggi. Kelenturannya membantu mempertahankan tekanan darah di antara denyut jantung. Arteri yang lebih kecil dan arteriola memiliki dinding berotot yang menyesuaikan diameternya untuk meningkatkan atau menurunkan aliran darah ke bagian tertentu. Kapiler merupakan pembuluh darah yang halus dan berdinding sangat tipis dan berfungsi sebagai jembatan di antara arteri yang membawa darah dari jantung dan vena yang membawa darah kembali ke jantung.
Kapiler memungkinkan oksigen dan zat makanan berpindah dari darah ke dalam jaringan dan memungkinkan hasil metabolisme berpindah dari jaringan ke dalam darah. Dari kapiler, darah mengalir ke dalam venula, lalu ke dalam vena yangakan membawa darah kembali ke jantung. Vena memiliki dinding yang tipis, tetapi biasanya diameternya lebih besar dibanding arteri sehingga vena mengangkut darah dalam volume yang sama tetapi dengan kecepatan yang lebih rendah dan tidak terlalu di bawah tekanan.
Otot jantung (miokardium) sendiri menerima sebagian dari sejumlah volume darah yang mengalir melalui atrium dan ventrikel. Suatu sistem arteri dan vena (sirkulasi koroner) menyediakan darah yang kaya akan oksigen untuk miokardium, kemudian mengembalikan darah yang tidak mengandung oksigen ke dalam atrium kanan. Arteri koroner kanan dan arteri koroner kiri merupakan cabang daro aorta; vena kardiak mengalirkan darah ke dalam sinurskoroner yangakan mengembalikan darah ke dala atrium kanan. Sebagian besar darah mengalir ke dalam sirkulasi koroner pada saat jantung sedang mengendur di antara denyutnya (selama diastol ventrikuler).
Penyakit Jantung
Secara umum, penyakit jantung merupakan gangguan yang terjadi pada sistem pembuluh darah besar sehingga menyebabkan jantung dan peredaran darah tidak berfungsi sebagaimana mestinya. Penyakit-penyakit yang berhubungan dengan organ jantung dan pembuluh darah antara lain gagal jantung, jantung koroner dan jantung rematik.
Serangan Jantung
Serangan jantung adalah suatu kondisi ketika kerusakan dialami oleh bagian otot jantung (myocardium) akibat berkurangnya pasokan darah secara mendadak ke jantung . berkurangnya pasokan darah ke jantung secara tiba-tiba depat terjadi ketika salah satu arteri koroner terblokade selama beberapa saat. Hal ini mungkin terjadi akibat mengencangnya arteri koroner atau akibat penggumpalan darah thrombus. Bagian otot jantung yang biasanya dipasok darah oleh arteri mengalami blokade sehingga berhenti berfungsi dengan baik segera setelah splasme reda dengan sendirinya, gejala-gejala akan hilang secara menyeluruh dan otot jantung dapat berfungsi secara normal lagi. Proses tersebut sering disebut crescendo angina atau coronary insufficiency. Sebaliknya pasokan darah ke jantung terhenti sama sekali, sel-sel yang bersangkutan mengalami perubahan permanen hanya dalam beberapa jam saja dan bagian otot jantung tersebut mengalami penurunan mutu atau rusak secara permanen. Otot yang mati tersebut disebut infark.
Gagal Jantung
Gagal jantung adalah suatu keadaan di mana jantung sebagai pompa tidak mampu memenuhi kebutuhan daraj untuk metabolisme tubuh anda. Gagalnya aktivitas jantung terhadap pemenuhan kebutuhan metabolik tubuh gagal. Fungsi pompa jantung secara keseluruhan tidak berjalan normal. Gagal jantung merupakan kondisi yang sangat berbahaya. Meski demikian, bukan berarti jantung tidak dapat bekerja sama sekali, hanya saja jantung tidak berdetak sebagaimana mestinya.
Darah dalam tubuh anda bersirkulasi ke seluruh tubuh dan kembali lagi ke jantung, begitu seterusnya. Istilah gagl sirkulasi lebih bersifat umum dibanding gagal jantung. Gagal sirkulasi menunjukkan ketidakmampuan dari sistem kardiovaskuler untuk melakukan perfusi jaringan dengan memadai. Gagal jantung disebabkan oleh ketidakmampuan jantung untuk memompa darah ke seluruh tubuh. Risiko akan meningkat pada orang berusialanjut karena penurunan fungsi ventrikel jantung akibat penuaan. Penyakit ini dapat menjadi kronik apabila disertai dengan penyakit-penyakit seperti hipertensi, penyakit katup jantung, kardiomiopati dan lain-lain. CHF juga dapat menjadi kondisi akut dan berkembang secara tiba-tiba pada miokard infark. Pada umumnya, gagal jantung diderita orang yang berusia sekitar 50 tahun.
Kondisi-kondisi penyebab gagal jantung secara umum dapat terjadi oleh mekanisme sebagai berikut:
1.      Penyempitan pembuluh darah koroner
2.      Tekanan darah tinggi
3.      Volume cairan berlebihan
4.      Penyakit penurunan fungsi otot jantung
Gagal jantung dapat dikelompokkan menurut beberapa hal yang berkaitan dengan sifat dan letak bagian yang mengalami kerusakan.
1.      Gagal jantung akut dan kronik
a.       Gagal jantung akut terjadinya secara tiba-tiba, ditandai dengan penurunan kardiak output dan tidak kuatnya perfusi jaringan. Ini dapat mengakibatkan edema paru dan kolaps pembuluh darah.
b.      Gagal jantung kronik terjadinya secara perlahan ditandai dengan penyakit jantung iskemik, penyakit paru kronis. Pada gagal jantung kornik terjadi retensi air dan sodium pada ventrikel sehingga menyebabkan hipervolemia, akibatnya ventrikel dilatasi dan hipertrofi.

2.      Gagal jantung kanan dan kiri
Gagal jantung kiri atau gagal jantung ventrikel kiri terjadi karena adanya gangguan pemompaan darah oleh ventrikel kiri sehingga curah jantung kiri menurun dengan akibat tejanan akhir diastolik dalam ventrikel kiri dan volum akhir diastolik dalam ventrikel kiri meningkat. Kongesti paru-paru menonjol pada gagal ventrikel kiri karena ventrikel kiri tidak mampu memompa darah yang datang dari paru-paru. Peningkatan tekanan darah sirkulasi paru-paru menyebabkan cairan terdorong ke jaringan paru. Disamping itu dapat terjadi akibat penurunan cairan dalam alveoli yang mengganggu pertukaran gas. Mudah lelah dapat terjadi akibat curah jantung yang kurang menghambat jaringan dari sirkulasi normal dan oksigen, serta menurunnya pembuangan sisa hasil katabolisme. Selain itu juga terjadi akibat meningkatnya energi yang digunakan untuk bernapas dan insomnia yang terjadi akibat distress pernapasan dan batuk.
Ventrikel kanan dan kiri dapat mengalami kegagalan secara terpisah. Gagal ventrikel kiri paling sering mendahului gagal ventrikel kanan. Gagal ventrikel kiri murni sinonim dengan edema paru-paru akut. Karena curah ventrikel berpasangan atau sinkron maka kegagalan salah satu ventrikel dapat mengakibatkan penurunan perfusi jaringan. Gagal jantung kanan terjadi karena gangguan atau hambatan pada daya pompa ventrikel kanan sehingga isi sekucup ventrikel kanan menurun tanpa didahului oleh gagal jantung kiri. Bila ventrikel kanan gagal, yang menonjol adalah kongesti viscera da jaringan perifer. Hal ini terjadi karena isi kanan jantung tidak mampu mengosongkan volume darah dengan kuat sehingga tidak dapat mengakomodasikan semua darah yang secara normal kembali dari sirkulasi vena. Manifestasi klinis yang tampak dapat meliputi edema ekstremitas bawah, peningkatan berat badan, hepatomegali, distensi vena leher, asites anoreksia, mual dan nokturia. Bila gangguan jantung kiri dan jantung kanan terjadi bersamaan. Dalam keadaan gagal jantung kongestif maka curah jantung menurun sedemikian rupa sehingga terjadi bendungan sitematik bersama dengan bendungan paru.

3.      Gagal jantung sistolik dan diastolik
Sistolik terjadi karena penurunan kontraktilitas ventrikel kiri sehingga ventrikel kiri tidak mampi memompa darah, akibatnya cardiac output menurun dan ventrikel hipertrofi. Diastolik karena ketidakmampuan ventrikel dalam pengisian darah mengakibatkan stroke volume dan cardiac output turun.
Pemeriksaan Penunjang
1.      EKG untuk mengetahui hipertrofi atrial atau ventrikuler, penyimpanan aksis, iskemia dan kerusakan pola.
2.      ECG untuk mengetahui adanya sinus takikardi, iskemi, infark/fibrilasi atrium, ventrikel hipertrofi, disfungsi penyakit katup jantung.
3.      Rontgen dada untuk menunjukkan pembesaran jantung. Bayangan mencerminkan dilatasi atau hipertrofi bilik atau perubahan dalam pembuluh darah atau peningkatan tekanan pulnonal.
4.      Scan jantung untuk tindakan penyuntikan fraksi dan memperkirakan gerakan jantung.
5.      Kateterisasi jantung untuk mengetahui tekanan abnormal, menunjukkan indikasi dan membantu membedakan gagal jantung sisi kanan dan kiri, stenosis katup atau insufisiensi, serta mengkaji potensi arteri koroner.
6.      Terapi diuretic, elektrolit mungkin berubah karena perpindahan cairan atau penurunan fungsi ginjal.
7.      Okimetri arteri, saturasi oksigen mungkin rendah terutama jika CHF memperburuk PPOM.
8.      AGD, gagal ventrikel kiri ditandai dengan alkalosis respiratorik ringan atau hipoksemia dengan peningkatan tekanan karbondioksida.
9.      Enzim jantung, meingkat bila terjadi kerusakan jaringan-jaringan jantung, misal infark miokard (kreatinin fosfokinase/CPK, isoenzim CPK dan dehidrogenase laktat/LDH, serta isoenzim LDH).
Penyakit Jantung Koroner
Jantung koroner merupakan jenis penyakit jantung yang paling banyak diderita. Penyakit ini menyerang pembuluh darah dan dapat menyebabkan serangan jantung. Serangan jantung disebabkan oleh tersumbatnya pembuluh arteri yang menghambat penyaluran oksigen dan nutrisi ke jantung. Penyakit-penyakit dapat mempengaruhi bagian manapun dari jantung. Tetapi, penyakit yang paling umum adalah penyakit kornis pada arteria koroner yang disebut aterosklerosis. Karena itu, sakit jantung yang umum dikenal dan paling banyak diderita adalah penyakit jantung koroner atau penyakit arteria koroner. Penyakit ini paling sering menyebabkan serangan jantung pada seseorang dan bisa menyebabkan kematian. Penyebabnya adalah penyempitan pada pembuluh darah koroner, di mana pembuluh ini berfungsi untuk menyediakan darah ke otot jantung. Penyempitan disebabkan oleh tumpukan kolesterol atau protein lain yang berasal dari makanan yang masuk dalam tubuh. Penumpukan ini juga menyebabkan pembuluh darah koroner menjadi kaku atau disebut aterosklerosis.
Aterosklerosis terjadi jika terjadi penumpukkan plak atau timbunan lemak pada dinding-dinding arteri. Selang beberapa waktu, plak akan menumpuk, mengeras dan mempersempit arteri, serta menghambat aliran darah ke jantung. Penyakit arteria koroner inilah yang pada dasarnya memicu sebagian besar serangan jantung. Penyumbatan dalam satu arteri koroner atau lebih dapat menimbulkan serangan jantung secara tiba-tiba. Penyebabnya karena jantung meminta oksigen melebihi yang tersedia sehingga memicu serangan jantung. Mengapa? Apabila otot jantung tidak menerima oksigen dalam waktu yang cukup lama, jaringan di sekitarnyadapat rusak. Tidak seperti jaringan yang lain, otot jantung tidak mengalami regenerasi. Semakin lama serangannya, semakin banyak kerusakan pada jantung dan semakin besar kemungkinan menyebabkan kematian pada penderitanya ketika jantung sudah tidak dapat berfungsi sama sekali.
Bahkan dalam arteri yang tidak terlalu sempit karena timbunan plak dan lemak, timbunan plak dapat pecah dan membentuk kerak darah atau trombus. Selain itu, arteri yang telah rusak juga cenderung mengalami kontraksi otot secara mendadak sehingga kepingan kerak darah dapat terbentuk di tempat kontraksi, melepaskan zat kimia, kemudian mengakibatkan dinding arteri menyempit dan memicu sebuah serangan jantung. Jika sistem kerja dari jantung rusak, irama normal jantung pun akan kacau dan jantung mulai bergetar dengan tidak menentu atau mengalami fibrilasi. Irama tidak normal ini disebut sebagai aritmia, yaitu penyimpanan irama jantung normal. Hal ini akan menyebabkan jantung kehilangan kemampuannya untuk memompa darah ke otak dengan efektif. Dalam waktu 10 menit, otak akan mati dan si pasien pun tidak dapat tertolong lagi. Selain penyakit jantung koroner yang disebabkan karena penumpukan lemak di dinding arteri, ada juga penyakit jantung lain yang disebabkan sejak lahir, misalnya jantung yang tidak sempurna, kelainan katup jantung dan melemahnya otot jantung, penyebab lain adalah bakteri yang menyebabkan infeksi pada jantung.
Penyebab Penyakit Jantung
-          Usia
-          Jenis kelamin
-          Keturunan
-          Penyakit lain
1.      Diabetes mellitus
2.      Hiperlipoproteinemia
3.      Hipertensi
4.      Obesitas
-          Zat-zat konsumtif
1.      Asupan garam yang berlebihan
2.      Rokok (nikotin)
3.      Obat-obatan
Perawatan untuk Penderita Penyakit Jantung
-          Aktivitas fisik
-          Istirahat
1.      Meningkatkan oksigenasi dengan pemberian oksigen dan menurunkan konsumsi oksigen melalui istirahat atau pembatasan aktivitas.
2.      Pembatasan konsumsi bahan yang mengandung natrium.
3.      Konsumsi bahan makanan tambahan yang banyak mengandung kalium seperti pisang dan keju.
4.      Menghentikan obat-obatan yang memperparah seperti NSAIDs karena efek prostaglandin pada ginjal menyebabka retensi air dan natrium.
5.      Pembatasan cairan (kurang lebih 1200-1500 cc/hari).
6.      Aktivitas fisik atau olahraga secara teratur dengan konsep gerak yang sesuai  untuk penderita jantung.
7.      Pembatasan cairan.
Pencegahan Penyakit Jantung
-          Kontrol asupan zat ke dalam tubuh
1.      Diet sehat jantung
2.      Sayuran
3.      Lemak
4.      Garam
5.      Minuman
6.      Kurangi konsumsi junk food
7.      Konsumsi alpukat
8.      Konsumsi kalsium (Cl)
9.      Konsumsi vitamin C dan E
10.  Berhenti merokok
-          Perhatikan masalah psikologis
-          Pengendalian tekanan darah
-          Pengendalian berat badan
-          Mengatur aktivitas fisik
-          Pengendalian faktor risiko yang tidak dapat dihindari
1.      Keturunan

2.      Faktor usia

0 comments:

Post a Comment