penyakit yang sering di derita orang-orang saat ini |
Gejala stroke yang
muncul tergantung dari bagian otak yang terkena. Pada umumnya, efek penyakit
stroke adalah kelemahan atau kelumpuhan lengan, tungkai, atau salah satu sisi
tubuh.
Gejala Stroke Berhubungan dengan Anggota Gerak
-
Penurunan
kekuatan anggota gerak
-
Mati rasa pada
lengan atau tungkai atau salah satu sisi tubuh
-
Mati rasa
sebelah badan
-
Terasa kesemutan
-
Terasa panas
Gejala Stroke Berhubungan dengan Simetris Tubuh
-
Simetris tubuh
berkurang, mulut dan lidah sulit siluruskan
-
Posisi tubuh
kurang simetris
Gejala Stroke Behubungan dengan Aktivitas Mulut
-
Gangguan menelan
atau sulit menelan
-
Sering tersedak
-
Bicara tidak
jelas
-
Sulit berbahasa
-
Kata-kata yang
diucapkan tidak sesuai keinginan dan sulit dimengerti
-
Bicara tidak
lancar
Gejala Stroke Behubungan dengan Gangguan Kognitif
-
Sulit berpikir
dan berkata yang tepat
-
Kesulitan
memahami
-
Kepandaian
menurun
-
Menjadi sedikit
pelupa
Gejala Stroke Behubungan dengan Masalah Pengendalian
Tubuh
-
Hilangnya
kendali terhadap kandung kemih atau ngompol
-
Kesulitan
berjalan
-
Langkah kaki
mengecil
-
Pusing atau
perasaan berputar
Gejala Stroke Behubungan dengan Masalah Penglihatan
-
Penglihatan
terganggu
-
Luas pandangan
berkurang
-
Penglihatan
kabur sesaat
-
Kelopak mata
sulit dibuka
-
Masalah pendengaran
berkurang
Gejala Stroke Behubungan dengan Sensitivitas dan
Koordinasi Tubuh
-
Menjadi lebih
sensitif
-
Kebanyakan tidur
atau selalu ingin tidur
-
Kehilangan
keseimbangan, gerakan tubuh tidak terkoordinasi
-
Pingsan atau
tidak sadarkan diri
Gejala Stroke Behubungan Waktu Kemunculannya
-
Gejala-gejala
tersebut antara lain dapat bersifat sementara, hanya timbul selama beberapa
menit hingga beberapa jam dan hilang sendiri, baik dengan maupun tanpa
pengobatan. Serangan dapat muncul lagi dalam gejala yang sama, dan akan memperberat gejala sebelumnya atau ada
kemungkinan menetap (lebih dari 24 jam).
-
Gejala makin
lama makin berat (progresif). Hal ini disebabkan gangguan aliran darah yang
semakin lama semakin berat yang disebut progressing stroke atau stroke inevolution.
-
Gejala menetap
atau permanen, ketika muncul, tidak dapat kembali ke kondisi normal lagi untuk
seterusnya.
Akibat Stroke
Stroke juga bisa
menyebabkan edema atau pembengkakan otak. Hal tersebut berbahaya karena ruang
dalam tengkorak sangat terbatas. Tekanan yang timbul bisa lebih jauh merusak
jaringan otak dan memperburuk kelainan neurologis, meskipun strokenya sendiri
tidak bertambah luas. Kelainan neurologi yang terjadi akibat serangan stroke
bisa lebih berat atau lebi luas, berhubungan dengan koma atau stupor, dan sifatnya menetap. Selain
itu, stroke bisa menyebabkan depresi
atau ketidakmampuan untuk mengendalikan emosi. Banyak penderita yang mengalami
kesembuhan dan kembali menjalankan fungsi normalnya, namun banyak juga yang
mengalami kelumpuhan fisik dan mental, tidak mampu bergerak, mengalami gangguan
berbicara dan kesulitan melakukan aktivitas makan secara normal.
Sekitar 50% penderita
yang mengalami kelumpuhan separuh nadan dan gejala berat lainnya bisa kembali
memenuhi kebutuhan dasarnya sendiri. Mereka bisa berpikir dengan jernih dan
berjalan dengan normal, meskipun penggunaan lengan atau tungkai yan terserang
stroke menjadi agak terbatas. Sekitar 20% penderita meninggal di rumah sakit.
Yang berbahaya adalah stroke yang disertai dengan penurunan kesadaran dan
gangguan pernapasan atau gangguan fungsi jantung. Kelainan neurologis yang
menetap setelah 6 bulan cenderung akan terus menetap, meski beberapa ada juga
yang mengalami perbaikan.
Penyebab Stroke
-
Hipertensi
-
Aneurisma
pembuluh darah cerebra
-
Kelainan atau
penyakit jantung
-
Diabetes
mellitus
-
Usia lanjut
-
Polocitema
-
Peningkatan
kolesterol (Lipid total)
-
Obesitas
-
Merokok dan
kurang aktivitas fisik
-
Penggunaan
obat-obatan
-
Hipotansi parah
Mengenal Stroke
Stroke merupakan
penyakit gangguan fungsional otak berupa kematian sel-sel saraf neurologik
akibat gangguan aliran darah pada salah satu bagian otak. Secara spesifik, hal
tersebut terjadi akibat terhentinya aliran darah ke otak karena sumbatan atau
pendarahan. Seseorang yang terkena stroke akan kehilangan fungsi sebagian otak
karena sel-sel otak yang mati tidak dapat lagi bekerja mengontrol bagian-bagian
tubuh anda. Gangguan ini dapat timbul secara mendadak dalam beberapa detik atau
dalam beberapa jam dengan gejala atau tanda-tanda sesuai dengan bagian otak
yang terganggu.
Klasifikasi Stroke
Stroke di
klasifikasikan menjadi 2 jenis, yaitu:
1.
Stroke Hemoragik
Pada stroke hemoragik, pembuluh darah pecah sehingga
aliran darah menjadi tidak normal. Darah yang keluar akan merembes masuk ke
dalam suatu daerah di otak dan merusaknya. Sebagian besar kasus stroke terjadi
secara mendadak, sangat cepat dan menyebabkan kerusakan otak dalam beberpa
menit (completed stroke). Selanjutnya
stroke dapat bertambah buruk dalam beberapa jam sampai 1-2 hari akibat
bertambah luasnya jaringan otak yang mati (stroke
in evolution).
Terjadi perdarahan cerebral dan mungkin juga
pendarahan yang disebaban pecahnya pembuluh darah otak. Umumnya terjadi pada
saat melakukan aktivitas, namun juga dapat terjadi pada saat istirahat.
Kesadaran umumnya menurun dan penyebab yang paling banyak adalah akibat
hipertensi yang tidak terkontrol.
2.
Stroke
Non-hemoragik
Pada stroke
non-hemoragik, aliran darah ke otak terhenti karena penumpukan kolesterol pada
dinding pembuluh darah (aterosklerosis)
atau bekuan darah yang telah menyumbat
suatu pembuluh darah ke otak. Hampir sebagian besar pasien atau sebesar 83%
mengalami stroke jenis ini. Stroke non-hemoragik dapat juga diklasifikasikan
berdasarkan perjalanan penyakitnya, yaitu:
a)
Gangguan neurologist
dalam waktu sesaat, beberapa menit atau beberapa jam saja dan gejala akan
hilang sempurna dalam waktu kurang dari 24 jam.
b)
Gangguan
neurologist yang akan hilang secara sempurna dalam waktu 1 minggu dan maksimal
3 minggu.
c)
Gangguan yang
terjadi masih terus berkembang di mana gangguan yang muncul semakin berat dan
bertambah buruk. Proses ini biasanya berjalan dalam beberapa jam atau beberapa
hari.
d)
Gangguan yang
timbul bersifat menetap atau permanen disebut stroke complete.
Pemeriksaan Penunjang
1.
CT Scan:
memperlihatkan adanya edema, hematoma, iskemia dan adanya infark.
2.
Angiografi serebral: membantu menentukan penyebab stroke secara
spesifik seperti perdarahan datau obstruksi arteri.
3.
Pemeriksaan
tekanan darah untuk memastikan tekanan darah dalam level normal. Jika tekanan
meningkat dan cairan mengandung darah maka menunjukkan adanya perdarahan.
4.
MRI:
menunjukkan daerah yang mengalami infark, hemoragik.
5.
Ultrasonografi Dopler: mengidentifikasi penyakit arteriovena.
6.
Sinar X tengkorak:
menggambarkan perubahan kelenjar lempeng pineal.
Pencegahan Stroke
-
Diet rendah
kolesterol
-
Kontrol asupan
gula dan garam
-
Hindari obesitas
-
Hindari rokok,
alkohol dan obat terlarang
-
Lakukan olahraga
atau aktivitas fisik
-
Menghindari
stress
-
Kontrol tekanan
darah
-
Konsumsi obat
pencegah stroke dari bahan alami:
1.
Daun dewa
2.
Mengkudu
3.
Bawang putih
4.
Bawang bombay
5.
Jamur kuping
hitam
6.
Rumput laut
7.
Terung ungu
Pengobatan dan
Perawatan untuk Penderita Stroke
Penanganan pertama bagi
penderita stroke adalah diberikan oksigen dan dipasang infus untuk memasukkan
cairan dan zat makanan. Selanjutnya diberikan antikoagulan, tetapi obat ini tidak diberikan jika telah terjadi
stroke parah. Antikoagulan biasanya juga tidak diberikan kepada penderita
tekanan darah tinggi dan tidak pernah diberikan kepada penderita dengan
perdarahan otak karena akan menambah risiko terjadinya perdarahan di dalam
otak.
Penelitian terakhir
menunjukkan bahwa kelumpuhan dan gejala stroke yang lain bisa dicegah atau
dipulihkan jika obat tertentu yang berfungsi untuk menghancurkan bekuan darah
(misalnya streptokinase atau plasminogen jaringan) diberikan dalam
waktu 3 jam setelah timbulnya stroke. Segera lakukan pemeriksaan untuk
menentukan bahwa penyebabnya adalah bekuan darah dan bukan perdarahan yang
tidak bisa diatasi dengan obat penghancur bekuan darah. Pada stroke parah,
beberapa jaringan otak telah mati maka memperbaiki aliran darah ke daerah
tersebut tidak akan dapat mengembalikan fungsinya. Oleh karena itu biasanya
tidak dilakukan pembedahan. Tetapi pengangkatan sumbatan setelah stroke ringan
bisa mengurangi risiko terjadinya stroke di masa yang akan datang.
Untuk mengurangi
pembengkakan dan tekanan di dalam otak pada penderita stroke akut, biasanya
diberikan manitol atau kortikostreroid. Penderita stroke yang
sangat berat mungkin memerlukan respirator untuk mempertahankan pernapasan yang
adekuat. Selain itu juga perlu diberikan perhantian khusus kepada fungsi
kandung kemih, saluran pencernaan dan kulit (untuk mencegah timbulnya luka di
kulit karena penekanan). Kelainan yang menyertai stroke misalnya gagal jantung,
irama jantung yang tidak teratur, tekanan darah tinggi dan infeksi paru-paru
harus diobati. Setelah serangan stroke,
biasanya terjadi perubahan suasana kejiwaan terutama depresi yang bisa diatasi
dengan obat-obatan atau terapi psikis.
The contents of the article is very original. thanks for the work, may be a inpirasi for everything. Thank you for sharing and I hope this website you manage to be the best ...
ReplyDeleteApakah jamur juga bisa untuk obat alami stroke ?, saya dengar dari teman Biospray Untuk Stroke katanya bagus, apakah sudah pernah dengar?
ReplyDelete