Tuesday, November 18, 2014

penyakit yang sering di derita
orang-orang saat ini
Gejala-Gejala Stroke
Gejala stroke yang muncul tergantung dari bagian otak yang terkena. Pada umumnya, efek penyakit stroke adalah kelemahan atau kelumpuhan lengan, tungkai, atau salah satu sisi tubuh.
Gejala Stroke Berhubungan dengan Anggota Gerak
-          Penurunan kekuatan anggota gerak
-          Mati rasa pada lengan atau tungkai atau salah satu sisi tubuh
-          Mati rasa sebelah badan
-          Terasa kesemutan
-          Terasa panas
Gejala Stroke Berhubungan dengan Simetris Tubuh
-          Simetris tubuh berkurang, mulut dan lidah sulit siluruskan
-          Posisi tubuh kurang simetris
Gejala Stroke Behubungan dengan Aktivitas Mulut
-          Gangguan menelan atau sulit menelan
-          Sering tersedak
-          Bicara tidak jelas
-          Sulit berbahasa
-          Kata-kata yang diucapkan tidak sesuai keinginan dan sulit dimengerti
-          Bicara tidak lancar
Gejala Stroke Behubungan dengan Gangguan Kognitif
-          Sulit berpikir dan berkata yang tepat
-          Kesulitan memahami
-          Kepandaian menurun
-          Menjadi sedikit pelupa
Gejala Stroke Behubungan dengan Masalah Pengendalian Tubuh
-          Hilangnya kendali terhadap kandung kemih atau ngompol
-          Kesulitan berjalan
-          Langkah kaki mengecil
-          Pusing atau perasaan berputar
Gejala Stroke Behubungan dengan Masalah Penglihatan
-          Penglihatan terganggu
-          Luas pandangan berkurang
-          Penglihatan kabur sesaat
-          Kelopak mata sulit dibuka
-          Masalah pendengaran berkurang
Gejala Stroke Behubungan dengan Sensitivitas dan Koordinasi Tubuh
-          Menjadi lebih sensitif
-          Kebanyakan tidur atau selalu ingin tidur
-          Kehilangan keseimbangan, gerakan tubuh tidak terkoordinasi
-          Pingsan atau tidak sadarkan diri
Gejala Stroke Behubungan Waktu Kemunculannya
-          Gejala-gejala tersebut antara lain dapat bersifat sementara, hanya timbul selama beberapa menit hingga beberapa jam dan hilang sendiri, baik dengan maupun tanpa pengobatan. Serangan dapat muncul lagi dalam gejala yang sama, dan  akan memperberat gejala sebelumnya atau ada kemungkinan menetap (lebih  dari 24 jam).
-          Gejala makin lama makin berat (progresif). Hal ini disebabkan gangguan aliran darah yang semakin lama semakin berat yang disebut progressing stroke atau stroke inevolution.
-          Gejala menetap atau permanen, ketika muncul, tidak dapat kembali ke kondisi normal lagi untuk seterusnya.
Akibat Stroke
Stroke juga bisa menyebabkan edema atau pembengkakan otak. Hal tersebut berbahaya karena ruang dalam tengkorak sangat terbatas. Tekanan yang timbul bisa lebih jauh merusak jaringan otak dan memperburuk kelainan neurologis, meskipun strokenya sendiri tidak bertambah luas. Kelainan neurologi yang terjadi akibat serangan stroke bisa lebih berat atau lebi luas, berhubungan dengan koma atau stupor, dan sifatnya menetap. Selain itu, stroke bisa menyebabkan  depresi atau ketidakmampuan untuk mengendalikan emosi. Banyak penderita yang mengalami kesembuhan dan kembali menjalankan fungsi normalnya, namun banyak juga yang mengalami kelumpuhan fisik dan mental, tidak mampu bergerak, mengalami gangguan berbicara dan kesulitan melakukan aktivitas makan secara normal.
Sekitar 50% penderita yang mengalami kelumpuhan separuh nadan dan gejala berat lainnya bisa kembali memenuhi kebutuhan dasarnya sendiri. Mereka bisa berpikir dengan jernih dan berjalan dengan normal, meskipun penggunaan lengan atau tungkai yan terserang stroke menjadi agak terbatas. Sekitar 20% penderita meninggal di rumah sakit. Yang berbahaya adalah stroke yang disertai dengan penurunan kesadaran dan gangguan pernapasan atau gangguan fungsi jantung. Kelainan neurologis yang menetap setelah 6 bulan cenderung akan terus menetap, meski beberapa ada juga yang mengalami perbaikan.
Penyebab Stroke
-          Hipertensi
-          Aneurisma pembuluh darah cerebra
-          Kelainan atau penyakit jantung
-          Diabetes mellitus
-          Usia lanjut
-          Polocitema
-          Peningkatan kolesterol (Lipid total)
-          Obesitas
-          Merokok dan kurang aktivitas fisik
-          Penggunaan obat-obatan
-          Hipotansi parah
Mengenal Stroke
Stroke merupakan penyakit gangguan fungsional otak berupa kematian sel-sel saraf neurologik akibat gangguan aliran darah pada salah satu bagian otak. Secara spesifik, hal tersebut terjadi akibat terhentinya aliran darah ke otak karena sumbatan atau pendarahan. Seseorang yang terkena stroke akan kehilangan fungsi sebagian otak karena sel-sel otak yang mati tidak dapat lagi bekerja mengontrol bagian-bagian tubuh anda. Gangguan ini dapat timbul secara mendadak dalam beberapa detik atau dalam beberapa jam dengan gejala atau tanda-tanda sesuai dengan bagian otak yang terganggu.
Klasifikasi Stroke
Stroke di klasifikasikan menjadi 2 jenis, yaitu:
1.      Stroke Hemoragik
Pada stroke hemoragik, pembuluh darah pecah sehingga aliran darah menjadi tidak normal. Darah yang keluar akan merembes masuk ke dalam suatu daerah di otak dan merusaknya. Sebagian besar kasus stroke terjadi secara mendadak, sangat cepat dan menyebabkan kerusakan otak dalam beberpa menit (completed stroke). Selanjutnya stroke dapat bertambah buruk dalam beberapa jam sampai 1-2 hari akibat bertambah luasnya jaringan otak yang mati (stroke in evolution).
Terjadi perdarahan cerebral dan mungkin juga pendarahan yang disebaban pecahnya pembuluh darah otak. Umumnya terjadi pada saat melakukan aktivitas, namun juga dapat terjadi pada saat istirahat. Kesadaran umumnya menurun dan penyebab yang paling banyak adalah akibat hipertensi yang tidak terkontrol.

2.      Stroke Non-hemoragik
Pada stroke non-hemoragik, aliran darah ke otak terhenti karena penumpukan kolesterol pada dinding pembuluh darah (aterosklerosis) atau bekuan darah yang  telah menyumbat suatu pembuluh darah ke otak. Hampir sebagian besar pasien atau sebesar 83% mengalami stroke jenis ini. Stroke non-hemoragik dapat juga diklasifikasikan berdasarkan perjalanan penyakitnya, yaitu:
a)      Gangguan neurologist dalam waktu sesaat, beberapa menit atau beberapa jam saja dan gejala akan hilang sempurna dalam waktu kurang dari 24 jam.
b)      Gangguan neurologist yang akan hilang secara sempurna dalam waktu 1 minggu dan maksimal 3 minggu.
c)      Gangguan yang terjadi masih terus berkembang di mana gangguan yang muncul semakin berat dan bertambah buruk. Proses ini biasanya berjalan dalam beberapa jam atau beberapa hari.
d)     Gangguan yang timbul bersifat menetap atau permanen disebut stroke complete.
Pemeriksaan Penunjang
1.      CT Scan: memperlihatkan adanya edema, hematoma, iskemia dan adanya infark.
2.      Angiografi serebral: membantu menentukan penyebab stroke secara spesifik seperti perdarahan datau obstruksi arteri.
3.      Pemeriksaan tekanan darah untuk memastikan tekanan darah dalam level normal. Jika tekanan meningkat dan cairan mengandung darah maka menunjukkan adanya perdarahan.
4.      MRI: menunjukkan daerah yang mengalami infark, hemoragik.
5.      Ultrasonografi Dopler: mengidentifikasi penyakit arteriovena.
6.      Sinar X tengkorak: menggambarkan perubahan kelenjar lempeng pineal.
Pencegahan Stroke
-          Diet rendah kolesterol
-          Kontrol asupan gula dan garam
-          Hindari obesitas
-          Hindari rokok, alkohol dan obat terlarang
-          Lakukan olahraga atau aktivitas fisik
-          Menghindari stress
-          Kontrol tekanan darah
-          Konsumsi obat pencegah stroke dari bahan alami:
1.      Daun dewa
2.      Mengkudu
3.      Bawang putih
4.      Bawang bombay
5.      Jamur kuping hitam
6.      Rumput laut
7.      Terung ungu
Pengobatan dan Perawatan untuk Penderita Stroke
Penanganan pertama bagi penderita stroke adalah diberikan oksigen dan dipasang infus untuk memasukkan cairan dan zat makanan. Selanjutnya diberikan antikoagulan, tetapi  obat ini tidak diberikan jika telah terjadi stroke parah. Antikoagulan biasanya juga tidak diberikan kepada penderita tekanan darah tinggi dan tidak pernah diberikan kepada penderita dengan perdarahan otak karena akan menambah risiko terjadinya perdarahan di dalam otak.
Penelitian terakhir menunjukkan bahwa kelumpuhan dan gejala stroke yang lain bisa dicegah atau dipulihkan jika obat tertentu yang berfungsi untuk menghancurkan bekuan darah (misalnya streptokinase atau plasminogen jaringan) diberikan dalam waktu 3 jam setelah timbulnya stroke. Segera lakukan pemeriksaan untuk menentukan bahwa penyebabnya adalah bekuan darah dan bukan perdarahan yang tidak bisa diatasi dengan obat penghancur bekuan darah. Pada stroke parah, beberapa jaringan otak telah mati maka memperbaiki aliran darah ke daerah tersebut tidak akan dapat mengembalikan fungsinya. Oleh karena itu biasanya tidak dilakukan pembedahan. Tetapi pengangkatan sumbatan setelah stroke ringan bisa mengurangi risiko terjadinya stroke di masa yang akan datang.
Untuk mengurangi pembengkakan dan tekanan di dalam otak pada penderita stroke akut, biasanya diberikan manitol atau kortikostreroid. Penderita stroke yang sangat berat mungkin memerlukan respirator untuk mempertahankan pernapasan yang adekuat. Selain itu juga perlu diberikan perhantian khusus kepada fungsi kandung kemih, saluran pencernaan dan kulit (untuk mencegah timbulnya luka di kulit karena penekanan). Kelainan yang menyertai stroke misalnya gagal jantung, irama jantung yang tidak teratur, tekanan darah tinggi dan infeksi paru-paru harus diobati. Setelah  serangan stroke, biasanya terjadi perubahan suasana kejiwaan terutama depresi yang bisa diatasi dengan obat-obatan atau terapi psikis.

2 comments:

  1. The contents of the article is very original. thanks for the work, may be a inpirasi for everything. Thank you for sharing and I hope this website you manage to be the best ...

    ReplyDelete
  2. Apakah jamur juga bisa untuk obat alami stroke ?, saya dengar dari teman Biospray Untuk Stroke katanya bagus, apakah sudah pernah dengar?

    ReplyDelete