1.
Ya’qub dan
Keluarganya
Dalam kehidupan keluarga Ishak selalu membina
kerukunan antara anak kepada orang tua dan antara anak dengan anak, sehingga
suasana kasih sayang selalu diberikan oleh Ishak dan istrinya kepada kedua
anaknya.
Pada suatu ketika terjadi kesalah fahaman antara
Ishak dan istrinya terhadapa keduanya, sehingga menimbulkan rasa iri hari pada
diri ‘Ish kakak dari Ya’qub. Karena rasa iri hati tersebut, sampai-sampai ‘Ish
mengancam Ya’qub, sehingga putuslah hubungan persaudaraan antara keduanya.
Melihat sampai di rumah teman pamannya, Ya’qub menceritakan kejadian yang
dialami keluarganya, setelah mendengar cerita Ya’qub pamannya menerima
kedatangan Ya’qub dengan senag hati, dengan syarat mau mengembalakan binatang
ternak yang jumlahnya banyak sekali.
Setelah melihat kebaikan yang ada pada diri
keponakannya, maka Ya’qub dinikahkan dengan anaknya yang bernama Layya, dan
setelah itu Ya’qub dinikahkan lagi dengan adik Layya yang bernama Rahil,
setelah itu oleh pamannya Ya’qub diberi lagi perempuan (Jariah) untuk mengurus
kebutuhan masing-masing anaknya, tapi pada akhirnya Ya’qub tertarik dengan
kedua wanita tersebut dan akhirnya wanita itu dinikahinya.
Dari keempat istrinya Ya’qub dikaruniai 12 keturunan
diantaranya: Rawbin, Syam’un, Yahuza, Bunyamin, Yusuf, sedang dari Jariyah
Rahil mendapatkan anak Naftali, dan dari Jariyah Layya melahirkan anak : Jad
dan Asyir.
0 comments:
Post a Comment