Sunday, November 16, 2014

Salah satu penyakit yang berbahaya
di nergara berkembang
Gejala-gejala Hipertensi
Penyakit hipertensi sering disebut sebagai ‘The Silent Disease’ atau penyakit tersembunyi. Sebutan tersebut berawal dari banyaknya orang yang tidak sadar telah mengidap penyakit hipertensi sebelum mereka melakukan pemeriksaan tekanan darah. Hipertensi dapat menyerang siapa saja, dari berbagai kelompok umur dan status sosial ekonomi. Secara umum, hipertensi merupakan suatu keadaan tanpa gejala, dimana tekanan darah yang tinggi di dalam arteri menyebabkan meningkatnya risiko terhadap penyakit-penyakit yang berhubungan dengan kardiovaskular seperti stroke, gagal jantung, serangan jantung dan kerusakan ginjal. Walaupun penyakit ini dianggap tidak memiliki gejala awal, sebenarnya ada beberapa gejala yang tidak terlalu tampak sehingga sering ridak dihiraukan oleh penderita. Gejala-gejala tersebut mulai bisa dirasakan oleh para penderita hipertensi dengan tekanan darah lebih besar dari 140/90 mmHg. Gejala-gejala yang dirasakan penderita hipertensi antara lain sebagai berikut.
-          Pusing
-          Mudah marah
-          Telinga berdengung
-          Sukar tidur
-          Sesak napas
-          Rasa berat di tengkuk
-          Mudah lelah
-          Mata berkunang-kunang
-          Mimisan (jarang dilaporkan)
-          Muka pucat
-          Suhu tubuh rendah
Anda perlu mengetahui  gejala-gejala hipertensi secara lebih spesifik. Gejala-gejala yang sifatnya khusus tersebut akan terasa pada kondisi atau aktivitas  tertentu berhubungan dengan perubahan dan proses-proses metabolisme tubuh yang sedikit terganggu.
Kondisi Istirahat
Gejala-gejala hipertensi pada kondisi istirahat:
-          Kelemahan dan letih
-          Napas pendek
-          Gaya hidup monoton
-          Frekuensi jantung meningkat
-          Perubahan irama jantung
Berkaitan dengan Sirkulasi Darah
Gejala-gejala hipertensi berkaitan dengan sirkulasi darah:
-          Kenaikan tensi darah
-          Nadi denyutan jelas
-          Kulit pucat
-          Suhu dingin akibat pengisian pembuluh kapiler mungkin melambat
Kondisi Emosional
Gejala-gejala hipertensi berkaitan dengan kondisi emosional:
-          Fluktuasi (naik turun) suasana hati yang tidak stabil
-          Rasa gelisah
-          Penyempitan perhatian
-          Tangisan meledak
-          Otot muka tegang
-          Pernapasan menghela
-          Peningkatan pola bicara
Kondisi Makanan dan Pencernaan
Gejala-gejala hipertensi berkaitan dengan kondisi makanan dan pencernaan:
-          Makanan yang disukai yang mencakup makanan tinggi garam, lemak serta kolesterol
-          Sering mual dan muntah
-          Perubahan berat badan secara drastis (meningkat/turun)
-          Memiliki riwayat penggunaan obat diuretic
-          Adanya edema
-          Glukosuria
Hubungan dengan Respons Saraf
Gejala-gejala hipertensi berhubungan dengan respon saraf:
-          Keluhan pusing
-          Berdenyut-denyut
-          Sakit kepala terjadi saat bangun dan menghilang sacara spontan setelah beberapa jam
-          Gangguan penglihatan, misalnya penglihatan kabur
-          Perubahan keterjagaan
-          Gangguan orientasi
-          Pola isi bicara terganggu
-          Penurunan kekuatan genggaman tangan
-          Sering batuk
-          Gangguan koordinasi/cara berjalan
-          Perubahan penurunan postural
Pemeriksaan penunjang yang dapat anda lakukan meliputi:
1.      Hb/Ht: Tes ini untuk mengetahui hubungan tingkat kekentalan cairan sebagai petunjuk adanya risiko hipokoagulabilitas dan anemia.
2.      BUN/kreatinin: Tes ini berguna dalam memberikan informasi tentang fungsi kerja ginjal, apakah terjadi penurunan atau masih dalam tahap normal.
3.      Glukosa: Mengukur adanya hiperglekemi (penyakit gula), yaitu salah satu penyebab hipertensi sekunder.
4.      Analisa urine: Untuk mengetahui adanya darah, protein, glukosa, sebagai indikasi disfungsi ginjal dan ada diabetes mellitus.
5.      EKG: Dapat menunjukkan pola regangan, dimana luas, peninggian gelombang P adalah salah satu tanda dini penyakit jantung hipertensi.
6.      IUP: Untuk mengetahui penyebab hipertensi seperti batu ginjal.
7.      Photo dada: Menunjukkan apakah ada kerusakan pada jantung anda.
Akibat Hipertensi
Jika tekanan darah anda terus-menerus tinggi maka akan menimbulkan kompilasi pada organ tubuh lainnya. Bagian tubuh yang paling sering menjadi sasaran kerusakan antara lain:
·         Otak: Gangguan pada otak biasanya akibat rusaknya pembuluh darah sehingga menyebabkan stroke.
·         Mata: Gangguan pada mata biasanya menyebabkan kerusakan sel-sel retina sehingga jika sangat parah dapat menimbulkan kebutaan.
·         Jantung: Gangguan jantung sebagai organ pemompa darah menyebabkan penyakit jantung koroner dan gagal jantung.
·         Ginjal: Menyebabkan penyakit ginjal kronik, gagal ginjal terminal.
Akibat dari penyakit hipertensi sebagai berikut:
-          Gangguan pada Otak:
Data-data yang dapat ditemukan di laboratorium apabila terjadi gangguan pada otak:
·         Kandungan kolesterol keseluruhan
·         Kandungan kolesterol HDL
·         Kandungan kolesterol LDL
·         Trigliserida
·         Apo B
·         Status antioksidan total
·         hs –CRP
·         Kandungan glukosa darah
·         Kandungan mikroalbumin
-          Penyakit Jantung
-          Penyakit Ginjal
Zat-zat kimia yang penting untuk mendeteksi adanya gangguan pada ginjal adalah:
·         Urine rutin, untuk deteksi gangguan pada ginjal dan saluran kencing.
·         Mikroalbumin, untuk deteksi dini kebocoran pada glomerulus ginjal.
·         Urea-N, Kreatinin dan Crysatatin-C, merupakan penanda gangguan fungsi ginjal.
·         Tes kadar gula darah untuk mengetahui keberadaan diabetes penyebab hipertensi.
-          Gangguan Kogitif (Kemampuan Berpikir)
Mengenal Hipertensi
Tekanan Darah
Menurut Ilmu kedokteran, tekanan darah tinggi adalah kondisi medis tekanan darah seseorang yang meningkat secara kornis. Anda disebut sebagai penderita hipertensi atau darah tinggi jika tekanan darah dalam arteri meningkat secara kronik. Jika tekanan darah anda kurang dari 120/80 mmHg maka anda dalam kondisi “normal”. Hipertensi di kedua lengan tiga kali dalam jangka beberapa minggu. Tekanan darah seseorang sangat bervariasi. Bayi dan anak-anak secara normal memiliki tekanan darah yang jauh lebih rendah dibanding usia dewasa. Tekanan darah juga dipengaruhi oleh aktivitas fisik, dimana tekanan darah akan lebih tinggi ketika seseorang melakukan aktivitas dan lebih rendah ketika beristirahat. Tekanan darah dalam satu hari juga berbeda,paling tinggi di waktu pagi dan paling rendah pada saat tidur malam hari.
Secara umum, seseorang dikatakan menderita hipertensi jika tekanan darah sistolik/diastoliknya melebihi 140/90 mmHg. Sistolik adalah tekanan darah pada saat jantung memompa darah ke dalam pembuluh nadi (saat jantung mengerut). Diastolik adalah tekana darah pada saat jantung mengembang dan menyedot darah kembali (pembuluh nadi mengempis kosong). Seseorang yang mengalami gangguan penyakit gula (diabetes mellitus) atau penyakit ginjal pada umumnya menunjukkan bahwa tekanan darah menjadi naik juga di atas 130/80 mmHg. Tekanan darah tersebut dianggap sebagai faktor risiko dan perlu dilakukan perawatan untuk mencegah hipertensi yang lebih parah.
Meningkatnya tekanan darah di dalam arteri bisa terjadi melalui beberapa cara. Cara pertama adalah ketika jantung memompa lebih kuat sehingga mengalirkan lebih banyak cairan pada setiap detiknya. Arteri besar kehilangan kelenturannya dan menjadi kaku sehingga tidak dapat mengembang pada saat jantung memompa darah melalui arteri tersebut. Dengan demikian pada setiap denyut jantung , darah dipaksa melalui pembuluh yang lebih sempit dibanding biasanya dan menyebabkan naiknya tekanan. Kondisi itulah  yang terjadi pada usia lanjut, dimana dinding arteri telah menebal dan kaku karena arteriosklerosis. Dengan cara yang sama, tekanan darah juag meningkat ketika terjadi vasokonstriksi, yaitu jika arteri kecil (arteriola) untuk sementara waktu mengerut karena perangsangan saraf atau hormon di dalam darah.
Bertambahnya cairan dalam sirkulasi bisa menyebabkan meningkatnya tekanan darah. Hal tersebut terjadi jika terdapat kelainan fungsi ginjal sehingga tidak mampu membuat sejumlah garam dan air di dalam tubuh. Volume darah dalam tubuh akan meningkat sehingga tekanan darah juga meningkat. Begitu juga sebaliknya, tekanan darah rendah disebabkan oleh aktivitas memompa jantung berkurang, arteri mengalami pelebaran. Sedangkan penurunan tekana darah dapat terjadi jika:
1.      Aktivitas memompa jantung berkurang.
2.      Arteri mengalami pelebaran.
3.      Banyak cairan yang keluar dari sirkulasi.
Hiperensi yang anda alami merupakan hasil dari beberapa reaksi kimia. Mekanisme terjadinya hipertensi adalah melalui terbentuknya angiotensin II dari angiotensin I oleh angiotensin I-coverting anzyme (ACE). Zat tersebut memegang peran penting dalam mengatur tekanan darah. Darah mengandung angiotensinogen yang diproduksi di hati. Selanjutnya oleh hormon, renin (diproduksi oleh ginjal) akan dirubah menjadi angiotensin I. Oleh ACE yang terdapat di paru-paru, angiotensin I diubah menjadi angiotensin II. Angiotensin II inilah yang memiliki peranan pokok untuk menaikkan tekanan darah melalui dua aksi utama. Aksi pertama adalah meningkatkan sekresi hormon antidiuretik (ADH) dan rasa haus. ADH kemudian bekerja pada ginjal untuk mengatur pengeluaran air kencing. Dengan meningkatnya ADH, sangat sedikit urine yang dikeluarkan ke luar tubuh (antidiuresis) sehingga menjadi pekat dan tinggi osmolalitasnya.
Untuk mengencerkannya, volume cairan ekstraseluler aka ditingkatkan dengan cara menarikcairan dari bagian intraseluler. Akibatnya, volume darah meningkat dan pada akhirnya akan meningkatkan tekanan darah. Aksi kedua adalah menstimulasi sekresi aldosteron dari korteks adrenal. Aldosteron merupakan hormon streoid yang memiliki peranan penting pada ginjal. Untuk mengatur volume cairan ekstraseluler, aldosteron akan mengurangi ekskresi NaCl (garam) dengan cara mereabsorpsinya dari tubulus ginjal. Naiknya konsentrasi NaCl akan diencerkan kembali dengan cara meningkatkan volume cairan ekstraseluler yang pada gilirannya akan meningkatkan volume dan tekanan darah.
Penggolongan Hipertensi
Kategori                      Sistolik                                   Diastolik
Normal                        > 130 mmHg                           > 85 mmHg
Normal tinggi              130-139 mmHg                       85-89 mmHg
Hipertensi ringan         140-159 mmHg                       90-99 mmHg
Hipertensi sedang       160-179 mmHg                       100-109 mmHg
Hipertensi berat           180-209 mmHg                       110-119 mmHg
Hipertensi maligna      210 mmHg atau lebih              120 mmHg atau lebih
Secara umum, berdasarkan penyebab pembentuknya hipertensi terbagi menjadi dua golongan, yaitu:
1.      Hipertensi Primer (Esensial)
Penyebab tidak diketahui namun banyak faktor yang mempengaruhi seperti genetika, lingkungan, hiperektivitas, susunan saraf simpatik, sistem rennin angiotensin, efek dari ekskresi Na, obesitas, merokok dan stress. Hingg saat ini, penyebab spesifik hipertensi primer belum diketahui.
2.      Hipertensi Sekunder
Hipertensi sekunder disebabkan adanya penyakit lain, misalnya pada gangguan ginjal, penyempitan pembuluh darah terutama ginjal, tumor tertentu, atau gangguan hormon. Gangguan tersebut mengakibatkan gangguan aliran darah sehingga jantung harus bekerja lebih keras sehingga tekanan darag meningkat. Hingga kini, jumlah penderita hipertensi sekunder mencapai lebih dari 90% dari seluruh penderita hipertensi.
Jadi secara umum,seseorang dikatakan hipertensi bila memiliki tekanan darah  mmHg. Untuk diagnosis hipertensi, tekanan darah ditentukan berdasarkan rata-rata dari 2 kali pemeriksaan atau lebih pada waktu yang berbeda dan pengukuran dilakukan pada posisi duduk.
Penyebab Hipertensi
Beberapa faktor yang menpengaruhi terjadinya hipertensi:
1.      Genetika (keturunan)
2.      Obesitas
3.      Stress lingkungan
4.      Jenis kelamin (gender)
5.      Pertambahan usia
6.      Asupan garam berlebih
7.      Gaya hidup yang kurang sehat
8.      Obat-obatan
9.      Akbiat penyakit lain
Usaha Pencegahan Hipertensi
1.      Mengatasi obesitas
2.      Mengurangi asupan garam
3.      Menghindari stress
4.      Memperbaiki gaya hidup yang kurang sehat
5.      Mengontrol tekanan darah
6.      Mengatur pola makan (diet sehat)
7.      Mengontrol berat badan
8.      Meningkatkan aktivitas fisik
9.      Mengobati penyakit
10.  Mengonsumsi zat-zat makanan pencegah hipertensi
Makanan dan Hipertensi
Makanan yang anda konsumsi memiliki peran  besar terhadap tekanan darah. Terdapat beberapa kriteria makanan, yaitu makanan yang harus dihindari dan makanan yang dianjurkan untuk dikonsumsi. Berikut ini beberapa kategori makanan yang dianjurkan bagi penderita hipertensi:
-          Makanan tinggi serat
-          Karbohidrat komplek
-          Vitamin dan mineral
-          Antioksidan
-          Sumber lemak tidak jenuh dan omega 3
Makanan yang Perlu Dihindari
1.      Makanan yang berkadar lemak jenuh tinggi, misalnya jeroan, otak, minyak kelapa, santan dan gajih.
2.      Makanan yang diolah menggunakan garam natrium, misalnya biskuit, cracker, keripik dan makanan kering yang asin.
3.      Makanan awetan seperti sarden, sosis, kornet atau minuman kaleng (soft drink). Makanan dan minuman kemasan atau awetan pada umumnya mengandung pengawet yang berdampak buruk bagi kesehatan.
4.      Makanan yang diawetkan seperti asinan, ikan asin, telur asin, selai kacang dan pindang.
5.      Susu full cream, mentega, margarin, keju mayonise, serta sumber protein hewani yang mengandung banyak kolesterol, seperti daging merah (baik sapi maupun kambing), kuning telur dan kulit ayam.
6.      Penyedap makanan terutama yang berbahan monosodium glutamate (MSG) serta minuman beralkohol.
7.      Kafein yang terkandung di dalam kopi memiliki potensi terhadap terjadinya peningkatan tekanan darah, terutama dalam keadaan stress.
Pengobatan dan Perawatan untuk Penderita Hipertensi
1.      Lakukan pemeriksaan laboratorium.
2.      Pantau tekanan darah secara berkala menurut anjuran dokter sesuai tingkat tekanan darah tinggi yang anda alami.
3.      Konsumsi obat sesuai dengan petunjuk dokter.
4.      Amati perubahan tubuh terhadap obat untuk mengontrol tekanan darah.
5.      Atur diet atau pola makan rendah garam, rendah kolesterol dan rendah lemak jenuh serta tingkatakan konsumsi buah dan sayuran.
6.      Berhenti merokok dan mengonsumsi alkohol.
7.      Turunkan berat badan bagi yang obesitas.
8.      Tingkatkan aktivitas fisik dengan olahraga terkontrol (sesuai anjuran).
9.      Lakukan gerak-gerak ringan teknik relaksasi, panduan imajinasi, aktivitas pengalihan.
10.  Usahakan untuk menciptakan lingkungan yang tenang, nyaman dan kurangi aktivitas yang menguras tenaga.
11.  Lakukan relaksasi yang nyaman seperti pijatan relaksasi punggung dan leher.
Pengunaan Obat-obatan
Secara garis besar, ada beberapa hal yang perlu diperhatikan dalam pemberian atau pemilihan obat antihipertensi, yaitu:
1.      Mempunyai efektivitas yang tinggi.
2.      Mempunyai toksitas dan efek samping yang ringan atau minimal.
3.      Memungkinkan penggunaan obat dengan oral.
4.      Tidak menimbulkan intoleransi.
5.      Harga obat terjangkau dan mudah didapat.
6.      Memungkinkan penggunaan jangka panjang.
7.      Golongan obat-obatan yng diberikan pada klien dengan hipertensi seperti golongan  diuretic, golongan betabloker, golongan antagonis kalsium, golongan penghambat konversi rennin angitensin.
Petunjuk Kondisi Penyakit
Ketika anda memeriksakan diri ke dokter, anda akan disarankan untuk memeriksa tekanan darah secara teratur. Penting untuk berkonsultasi dengan dokter karena tekanan darah dan penggunaan obat harus selalu dipantau. Anda juga dapat melakukan pemantauan tekanan darah secara mandiri dengan menggunakan alat pengukur tekanan darah yang dapat anda beli di apotek. Gunakan obat penurun tekanan darah sesuai petunjuk yang diberikan dan jika merasa obat yang diberikan tidak cocok, konsultasikan dengan dokter tentang keluhan yang anda rasakan. Pengobatan dapat diatur untuk meminimalisir efek samping.
Kegiatan Fisik
Bagi penderita tekanan darah tinggi, bukan berarti anda menjadi tidak berdaya dalam segala hal. Sebaliknya, olahraga harus dijadikan bagian dari kegiatan hidup anda sehari-hari. Anda dapat melakukan olahraga ringan seperti jalan santai, berenang, bersepeda dan sebagainya. Hindari olahraga berat dan menegangkan seperti lari cepat dan angkat beban karena kegiatan tersebut dapat meningkatkan tekanan darah, bahkan mungkin hingga pada titik membahayakan. Untuk lebih jelas, konsultasikan dengan dokter mengenai jenis olahraga yang cocok untuk anda lakukan.
Olahraga ternyata juga dihubungkan dengan pengobatan terhadap hipertensi. Melalui olahraga yang isotonik dan teratur (aktivitas fisik aerobik sekitar 30 menit/hari) dapat menurunkan tahanan perifer yang akan menurunkan tekanan darah. Kurang olahraga dapat memperbesar risiko oberitas dan apabila asupan gara bertambah maka akan menambah risiko timbulnya hipertensi. Olahraga merupakan cara efektif bagi penderita obesitas untuk lepas dari serangan hipertensi karena penurunan berat badan empat hingga lima kilogram dapat menurunkan tekanan darah pada penderita hipertensi. Olahraga secara teratur idelanya dilakukan tiga hingga lima kali dalam seminggu dan minimal setengah jam setiap sesi dengan intensitas sedang. Jenis olahraga yang dianjurkan bagi penderita hipertensi dalah olahraga yang sifatnya ringan seperti jalan kaki, jogging, bersepeda dan berenang.

Sebelum berolahraga lakukan pemanasan terlebih dahulu selama lima hingga sepuluh menit. Pemanasan dapat dilakukan dengan latihan peregangan otot dan berjalan santai. Demikian pula setelah selesai berolahraga, lakukan pendinginan dengan gerakan yang sama seperti saat pemanasan. Bagi para penderita hipertensi, jangan lupa untuk berkonsultasi ke dokter terlebih dahulu sebelum memutuskan untuk melakukan olahraga. Hal itu bertujuan agar program olahraga memberi efek positif dan efektif terhadap kesehata tubuh, mendukung penyembuhan penyakit, serta menghindari risiko cidera. Dengan pengobatan dan kontrol yang teratur, serta menghindari berbagai faktor penyebab terjadinya hipertensi maka penyakit tersebut tidak akan menjadi masalah dalam kehidupan anda.

3 comments:

  1. darah tinggi memang masalah kesehatan yang cukup mengerikan

    By : Ramuan Sehat Alami

    ReplyDelete
  2. Seni bela diri timur memiliki rahasia ajaib dalam mengusir berbagai penyakit mulai dari darah tinggi, kolesterol, diebetes dll
    Buktikan keajaibannya di www.bakatsuper.com

    ReplyDelete
  3. Artikelnya sangat menarik sekali dan sangat bagus, terima kasih informasainya sangat bermanfaat sekali


    http://taufikseptian.my.id/

    ReplyDelete