Kejujuran adalah kebajikan moral dasar yang dapat
menumbuhkan sifat-sifat baik lainnya di dalam hati setiap insan. Kejujuran juga
daat membantu mencegah mereka yang merangkulnya untuk jatuh ke dalam jurang kehinaan
dan kejahatan. Orang yang jujur adalah orang yang cenderung bersih hatinya,
dapat dipercaya, tidak bermuka dua serta dapat dijadikan sumber informasi yang
terpecaya. Ia juga cenderung untuk menjaga atau menepati janjinya serta tidak
mengkhianati orang lain. Allah berfirman:
“Wahai orang-orang
yang beriman, jadilah kamu orang yang benar-benar penegak keadilan, menjadi
saksi karena Allah biarpun terhadap
dirimu sendiri atau ibu bapak dan kaum kerabatmu. Jika ia kaya ataupun miskin,
maka Allah lebih tahu kemaslahatannya. Maka janganlah kamu mengituki hawa nafsu karena ingin
menyimpang dari kebenaran. Dan jika kamu memutar balikkan (kata-kata) atau
enggan menjadi saksi, maka sesungguhnya Allah adalah Maha Mengetahui segala apa
yang kamu kerjakan.” ( QS. 4:135)
“Hai orang-orang
yang beriman bertakwalah kepada Allah, dan hendaklah kamu bersama orang-orang
yang benar.” (QS. 9:119)
Ayat diatas dimaksudkan untuk orang-orang beriman dan
bertaqwa hedaklah engkau bersama
orang-orang yang jujur dalam perkataan dan perbuatan, pemimpin harus menegakkan
kejujurannya, karena kejujuran penting dalam memutuskan suatu permasalahan.
Contoh kisah terkenal seorang raja yang mempunyai kerajaan besar dan megah, dan
dia mempunyai istri yang cantik di negeri itu, namun istrinya tidak bisa
memberikan seorang keturunan satu pun karena kecintaan raja dia tidak menikah
lagi sampai dia tua dan dia bingung siapa yang akan menggantikan kedudukannya,
sehingga dia memutuskan untuk melakukan saimbara, dilakukanlah saimbara itu untuk
menggantikan dia sang raja, ribuan pemuda dari penjuru negeri berkumpul dan
mengikuti seleksi begitu katet dan sulit sehingga menyisahkan 10 pemuda yang memang layak untuk menggantikan
dia sebagai raja.
Sang mentri kebingungan lantaran 10 pemuda lolos seleksi
egitu ketat sehingga keputusan diserahkan oleh raja, berkumpullah 10 pemuda itu
dalam istana, bertemu raja yang bijaksana raja berkata “saya sangat heran ternyata di penjuru negeri ini banyak
pemuda yang hebat seperti kalian, karena tahta ini hanya untuk satu orang maka
hanya satu diantara 10 pemuda yang akan terpilih, nah untuk itu saya mempunyai
biji mangga kalian harus menanamnya sehingga biji mangga ini tumbuh, dan ini
menjadi penentu kalian untuk menjadi raja bahwa biji ini harus tumbuh besar daunnya
lebat buahnya manis dan bauhnya lebat dalam waktu 2 bulan.” Setuan raja. Maka
bergegaslah 10 pemuda itu, mereka saling bersaing satu sama lain, ada yang
pakai pupuk terbaik ada yang memakai air susu untuk menjadi pemenang, 2 bulan berlalu 10 pemuda berkumpul didalam
istana 10 pemuda membawa hasil yang mereka lakukan sesuai persyaratan yaitu
bibitnya tumbuh dengan kuat daunnya lebat namun diantara 10 pemuda hanya salah
satu pemuda yang bibitnya tidak tumbuh sama sekali, namun tanahnya subur penuh
unsur hara dia ditertawakan satu istana tatkala raja melihat hal itu raja
tersenyum juga dan dia mengatakan bahwa dialah sang pemenangnya, satu istana
gempar, dan raja mengatakan bahwa biji mangga tersebut sudah saya goreng
sehingga tidak mungkin biji itu tumbuh, dialah pemenangnya. Dari kisah diatas
kita bisa memetik kesimpulan bahwa kejujuran memang pahit dirasa namun manis di
kemudian hari, kejujuran sungguh sulit namun dengan kejujuran hidup akan
tenang, lakukan kejujuran dlam setiap langkahmu.
0 comments:
Post a Comment