Wednesday, January 28, 2015

1.      Kenabian Ayyub

Tentang kenabian Ayyub telah diterangkan dalam Al-Qu’an:
Sesungguhnya Kami telah memberikan wahyu kepadamu sebagaimana Kami telah memberikan wahyu kepada Nuh dan Nabi-Nabi yang kemudiannya, dan Kami telah memberikan wahyu (pula) kepada Ibrahim, Isma’il, Ishaq, Ya’qub dan anak cucunya, Isa, Ayyub,...” (QS. An Nisa’: 163)
2.      Cobaan Nabi Ayyub as.
Ayyub adalah seorang yang benar-benar bertaqwa, penyayang terhadap orang-orang miskin, memelihara janda-janda dan anak-anak yatim serta memuliakan orang-orang lemah. Dia berda’wah terhadap kaumnya, mengajak untuk beribadah hanya kepada Allah swt.
Ayyub adalah orang yang kaya raya memiliki berbagai macam binatang ternak, hamba sahaya, barang-barang perhiasan, tanah yang luas dan juga mempunyai anak dan keluarga yang besar.
Pada suatu hari Allah memberikan kepada Ayyub berbagai macam cobaan, tapi dengan berbagai macam cobaan yang dialaminya, Ayyub tetap sabar dan tidak menghalanginya untuk beribadah kepada Allah, kesabaran dan ketaqwaan inilah yang perlu dicontoh oleh umat nabi Muhammad. Diantara cobaan yang diderita oleh Ayyub adalah:
1.      Setelah Ayyub menjadi orang yang kaya raya, tiba-tiba Allah menjadikan Ayyub menjadi orang yang miskin yang tidak mempunyai harta sama sekali.
2.      Semua anak-anaknya meninggal.
3.      Nabi Ayyub dilanda sakit, ada yang mengatakan nabi Ayyub menderita sakit kudis dan penyakit yang berbahaya, tapi ada lagi yang mengatakan bahwa nabi Ayyub anggota tubuhnya yang masih baik tinggal dua, yaitu akal dan lidah.
4.      Dulu waktu kaya raya mempunyai teman yang banyak, tapi setelah jatuh miskin Ayyub ditinggalkan oleh teman-temannya.
5.      Nabi Ayyub diusir oleh tetangganya yang tinggal di sekelilingnya.
6.      Istri nabi Ayyub yang bekerja untuk menghidupi keluarganya, diberhentikan oleh majikannya, karena khawatir penyakit nabi Ayyub menular kepada orang lain.
Menghadapi cobaan yang begitu besar dan banyak, nabi Ayyub menghadapinya dengan sabar serta bersyukur, karena istri yang dicintainya tetap setia mendampinginya dan sabar merawat nabi Ayyub, sampai-sampai istrinya yang mempunyai rambut yang panjang, terpaksa memotongnya untuk dijual kepada wanita lain yang memerlukannya, supaya dapat uang untuk menghidupi keluarganya.
3.      Nabi Ayyub Berdo’a Kepada Allah
Ditengah-tengah pendeeritaan sakitnya yang semakin memuncak, istrinya menyarankan kepada Ayyub supaya berdo’a dan meminta agar diringankan dari penderitaan yang berkepanjangan. Sebagaimana firman Allah:
Dan (ingatlah) kisah Ayyub, ketika ia menyeru: Ya Tuhanku, sesungguhnya aku telah ditimpa penyakit dan Engkau adalah Tuhan Yang Maha Penyayang diantara semua Penyayang. Maka kamipun memperkenankan seruannya itu, lalu kami lenyapkan penyakit yang ada padanya dan Kami kembalikan keluarganya kepadanya, dan Kami lipat gandakan bilangan mereka sebagai suatu rahmat dari sisi Kami dan untuk menjadi peringatan bagi semua yang menyembah Allah.” (QS. Al Anbiya’: 83-84)
Dalam Al-Qur’an diterangkan, setelah nabi Ayyub memanjatkan do’a tersebut, Allah memerintahkan kepada Ayyub agar menghentikan kakinya diatas tanah tempatnya berpinjak, nanti disitu akan memancarkan air yang jernih dan dapat digunakan untuk mandi dan dapat menghilangkan penyakit yang diderita oleh Ayyub, sebagaimana firman Allah:

Dan ingatlah akan hamba Kami Ayyub ketika ia menyeru Tuhannya, sesungguhnya aku diganggu setan dengan kepayahan dan siksaan. (Allah berfirman): Hentikanlah kakimu, inilah air yang sejuk untuk mandi dan untuk minum. Dan Kami anugerahi dia (dengan mengumpulnya kembali) keluarganya dan (Kami tambahkan) kepada mereka sebanyak mereka pula sebagai rahmat dari Kami dan pelajaran bagi orang-orang yang mempunyai fikiran. Dan ambilah dengan tanganmu seikat (rumput) maka pukullah dengan itu (istrimu) dan janganlah kamu melanggar sumpah. Sesungguhnya Kami dapati dia (Ayyub) seorang yang sabar. Dialah sebaik-baik hamba, sesungguhnya dia amat taat (kepada Tuhannya). ” (QS. Shod: 41-44)

0 comments:

Post a Comment