Wednesday, January 28, 2015

Obesitas salah satu penyakit modern
Akibat Obesitas
Penimbunan lemak yang berlebihan di bawah diafragma dan di dalam dinding dada bisa menekan paru-paru sehingga timbul gangguan pernapasan dan sesak napas, meskipun penderita hanya melakukan aktivitas yang ringan. Gangguan pernapasan bisa terjadi pada saat tidur dan menyebabkan terhentinya pernapasan untuk sementara waktu (tidur apneu) sehingga pada siang hari penderita sering merasa ngantuk. Obesitas bisa menyebabkan berbagai masalah ortopedik, termasuk nyeri punggung bawah dan memperburuk osteoartritis terutama di daerah pinggul, lutut dan pergelangan kaki. Terkadang juga ditemukan kelainan kulit. Seseorang yang menderita obesitas memiliki permukaan tubuh yang relatif lebih sempit dibanding berat badannya sehingga panas tubuh tidak dapat dibuang secara efisien dan mengeluarkan keringat yang lebih banyak. Sering ditemukan edema atau pembengkakan akbiat penimbunan sejumlah cairan di daerah tungkai dan pergelangan kaki.
Penderita obesitas dengan berat badan 80 kg atau lebih diketahui akan meninggal dalam kurun waktu 3 hingga 12 tahun lebih cepat dibanding individu dengan berat badan normal. Sedangkan individu dengan kelebihan berat badan normal atau obesitas ringan dimungkinkan hidup dengan normal. Dari awal penelitian di dapat kesimpulan bahwa memiliki kelebihan berat badan ringan mungkin tidak akan merasakan dampat tertentu dan dapat menjalani kehidupan secara normal. Sebaliknya, memiliki berat badan jauh dari normal secara dramatis mempersempit kesempatan menjalani kehidupan secara normal.
Obesitas merupakan dilema kesehatan dan secara langsung berbahaya bagi kesehatan anda karena meningkatkan risiko terjadinya penyakit jantung dan sejumlah penyakit menahun, seperti serangan jantung (infark miokardium), gagal jantung, kanker jenis tertentu, misalnya kanker prostat dan kanker usus besar, batu kandung empedu dan batu kandung kemih, diabetes tipe 2 (timbul pada masa dewasa), hipertensi, stroke dan beberapa penyakit lainnya.
Pengetahuan Obesitas
Obesitas adalah kelebihan berat badan sebagai akibat dari penimbunan lemak tubuh yang berlebihan. Setiap orang memerlukan sejumlah lemak tubuh sebagai cadangan energi penyekat panas, penyerap guncangan dan beberapa fungsi lainnya. Rata-rata wanita memeiliki lemak tubuh yang lebih banyak dibanding pria. Perbandingan yang normal antara lemak tubuh dengan berat badan adalah sekitar 25-30% pada wanita dan 18-23% pada pria. Wanita dengan lemak tubuh lebih dari 30% dan pria dengan lemak tubuh lebih dari 25% dianggap mengalami obesitas. Seseorang yang memiliki berat badan 20% lebih tinggi dari nilai tengah kisaran berat badan yang normal dianggap mengalami obesitas.
Obesitas digolongkan menjadi 3 kelompok, yaitu:
1.      Obesitas ringan: kelebihan berat badan 20-40%
2.      Obesitas sedang: kelebihan berat badan 41-100%
3.      Obesitas berat: kelebihan berat badan >100%
Obesitas berat ditemukan sebanyak 5% di antara penderita kegemukan. Perhatian tidak hanya ditunjukan pada jumlah lemak yang ditimbun, tetapi juga pada lokasi penimbunan lemak tubuh. Pola penyebaran lemak tubuh pada pria dan wanita cenderung berbeda. Wanita cenderung menimbunn lemaknya di pinggul dan pantat sehingga memberikan gambaran seperti buah pir, sedangkan pria biasanya menimbun lemaknya di sekitar perut sehingga memberikan gambaran seperti buah apel. Meski demikian, hal tersebut bukan merupakan sesuatu yang mutlak. Pada beberapa pria kadang timbunan lemak tampak seperti buah pir dan timbunan lemak pada beberapa wanita tampak seperti buah apel, terutama setelah masa menopause.
Seseorang dengan banyak timbunan lemak di perut memiliki kemungkinan mengalami masalah kesehatan yang berhubungan dengan obesitas lebih tinggi dibanding seseorang dengan timbunan lemak di bagian tubuh selain perut. Jadi gambaran buah pir lebih baik dibanding gambaran buah apel. Untuk membedakan kedua gambaran tersebut, telah ditemukan suatu cara untuk menentukan apakah seseorang memiliki kecenderungan timbunan lemak seperti buah apel atau buah pir, yaitu dengan menghitung rasio antara bagian pinggang dengan pinggul. Pinggang diukur pada titik yang tersempit, sedangkan pinggul diukur pada titik yang terlebar; kemudian ukuran pinggang dibagi dengan ukuran pinggul. Seorang wanita dengan ukuran pinggang 87,5 cm dan ukuran pinggul 115 cm, memiliki raiso pinggan-pinggul sebesar 0,76. Wanita dengan rasio pinggang:pinggul lebih dari 0,8 atau pria dengan rasio pinggang:pinggul lebih dari 1 cm dikatakan termasuk dalam kategori bentuk apel.
Anda dapat mengetahui tingkat obesitas dengan mengukur lemak tubuh. Cara-cara berikut memerlukan peralatan khusus dan dilakukan oleh tenaga terlatih untuk mendapatkan hasil yang tepat:
1.      Underwater weight, pengukuran berat badan dilakukan di dalam air, kemudian lemak tubuh dihitung berdasarkan jumlah air yang tersisa.
2.      BOD POD merupakan ruang berbentuk telur yang telah dikomputerisasi. Setelah seseorang memasuki BOD POD, jumlah udara yang tersisa digunakan untuk mengukur lemak tubuh.
3.      DEXA (dual energy X-ray absorptiometry), menyerupai scanning tulang. Sinar X digunakan untuk menentukan jumlah dan lokasi dari lemak tubuh.
4.      Jangka kulit, ketebalan lipatan kulit di beberapa bagian tubuh diukur dengan jangka (suatu alat terbuat dari logam yang menyerupai forseps).
5.      Bioelectric impedance analysis (analisa tahanan bioelektrik), penderita beridir di atas skala khusus dan sejumlah arus listrik yang tidak berbahaya dialirkan ke seluruh tubuh, kemudian di analisa.
6.      BMI merupakan suatu pengukur yang menghubungkan atau membandingkan berat badan dengan tinggi badan. BMI merupakan rumus matematika di mana berat badan (dalam kilogram) dibagi dengan tinggi badan (dalam centimeter dibagi seratus) pangkat dua. Seseorang dikatakan mengalami obesitas jika memiliki nilai BMI sebesar 30 atau lebih.
Penyebab Obesitas
1.      Faktor genetik
2.      Faktor lingkungan
3.      Faktor psikis
4.      Faktor kesehatan
5.      Obat-obatan
6.      Faktor perkembangan
7.      Aktivitas fisik
Pencegahan dan Pengobatan
1.      Menjalankan pola makan seimbang
2.      Mengusahakan pola hidup seimbang (olahraga/aktivitas fisik)
3.      Mengadopsi pola pikir positif (menghindari/mengelola stres)
4.      Memantau kesehatan berkala
Berikut adalah beberapa tip aman untuk mengatasi atau mencegah anak anda agat tidak mengalami obesitas.
-          Pola makan
-          Tetapkan aturan makan dan waktu menonton televisi atau video game
-          Lakukan kegiatan yang memerlukan aktivitas fisik
-          Pengobatan

-          Program alami menurunkan berat badan

0 comments:

Post a Comment