Obesitas salah satu penyakit modern |
Akibat Obesitas
Penimbunan lemak yang
berlebihan di bawah diafragma dan di dalam dinding dada bisa menekan paru-paru
sehingga timbul gangguan pernapasan dan sesak napas, meskipun penderita hanya
melakukan aktivitas yang ringan. Gangguan pernapasan bisa terjadi pada saat tidur
dan menyebabkan terhentinya pernapasan untuk sementara waktu (tidur apneu)
sehingga pada siang hari penderita sering merasa ngantuk. Obesitas bisa
menyebabkan berbagai masalah ortopedik, termasuk nyeri punggung bawah dan
memperburuk osteoartritis terutama di
daerah pinggul, lutut dan pergelangan kaki. Terkadang juga ditemukan kelainan
kulit. Seseorang yang menderita obesitas memiliki permukaan tubuh yang relatif
lebih sempit dibanding berat badannya sehingga panas tubuh tidak dapat dibuang
secara efisien dan mengeluarkan keringat yang lebih banyak. Sering ditemukan
edema atau pembengkakan akbiat penimbunan sejumlah cairan di daerah tungkai dan
pergelangan kaki.
Penderita obesitas
dengan berat badan 80 kg atau lebih diketahui akan meninggal dalam kurun waktu
3 hingga 12 tahun lebih cepat dibanding individu dengan berat badan normal.
Sedangkan individu dengan kelebihan berat badan normal atau obesitas ringan
dimungkinkan hidup dengan normal. Dari awal penelitian di dapat kesimpulan
bahwa memiliki kelebihan berat badan ringan mungkin tidak akan merasakan dampat
tertentu dan dapat menjalani kehidupan secara normal. Sebaliknya, memiliki
berat badan jauh dari normal secara dramatis mempersempit kesempatan menjalani
kehidupan secara normal.
Obesitas merupakan dilema
kesehatan dan secara langsung berbahaya bagi kesehatan anda karena meningkatkan
risiko terjadinya penyakit jantung dan sejumlah penyakit menahun, seperti
serangan jantung (infark miokardium),
gagal jantung, kanker jenis tertentu, misalnya kanker prostat dan kanker usus
besar, batu kandung empedu dan batu kandung kemih, diabetes tipe 2 (timbul pada
masa dewasa), hipertensi, stroke dan beberapa penyakit lainnya.
Pengetahuan Obesitas
Obesitas adalah
kelebihan berat badan sebagai akibat dari penimbunan lemak tubuh yang
berlebihan. Setiap orang memerlukan sejumlah lemak tubuh sebagai cadangan
energi penyekat panas, penyerap guncangan dan beberapa fungsi lainnya.
Rata-rata wanita memeiliki lemak tubuh yang lebih banyak dibanding pria.
Perbandingan yang normal antara lemak tubuh dengan berat badan adalah sekitar
25-30% pada wanita dan 18-23% pada pria. Wanita dengan lemak tubuh lebih dari
30% dan pria dengan lemak tubuh lebih dari 25% dianggap mengalami obesitas.
Seseorang yang memiliki berat badan 20% lebih tinggi dari nilai tengah kisaran
berat badan yang normal dianggap mengalami obesitas.
Obesitas digolongkan
menjadi 3 kelompok, yaitu:
1.
Obesitas ringan:
kelebihan berat badan 20-40%
2.
Obesitas sedang:
kelebihan berat badan 41-100%
3.
Obesitas berat:
kelebihan berat badan >100%
Obesitas berat
ditemukan sebanyak 5% di antara penderita kegemukan. Perhatian tidak hanya
ditunjukan pada jumlah lemak yang ditimbun, tetapi juga pada lokasi penimbunan
lemak tubuh. Pola penyebaran lemak tubuh pada pria dan wanita cenderung berbeda.
Wanita cenderung menimbunn lemaknya di pinggul dan pantat sehingga memberikan
gambaran seperti buah pir, sedangkan pria biasanya menimbun lemaknya di sekitar
perut sehingga memberikan gambaran seperti buah apel. Meski demikian, hal
tersebut bukan merupakan sesuatu yang mutlak. Pada beberapa pria kadang
timbunan lemak tampak seperti buah pir dan timbunan lemak pada beberapa wanita
tampak seperti buah apel, terutama setelah masa menopause.
Seseorang dengan banyak
timbunan lemak di perut memiliki kemungkinan mengalami masalah kesehatan yang
berhubungan dengan obesitas lebih tinggi dibanding seseorang dengan timbunan
lemak di bagian tubuh selain perut. Jadi gambaran buah pir lebih baik dibanding
gambaran buah apel. Untuk membedakan kedua gambaran tersebut, telah ditemukan
suatu cara untuk menentukan apakah seseorang memiliki kecenderungan timbunan
lemak seperti buah apel atau buah pir, yaitu dengan menghitung rasio antara
bagian pinggang dengan pinggul. Pinggang diukur pada titik yang tersempit,
sedangkan pinggul diukur pada titik yang terlebar; kemudian ukuran pinggang
dibagi dengan ukuran pinggul. Seorang wanita dengan ukuran pinggang 87,5 cm dan
ukuran pinggul 115 cm, memiliki raiso pinggan-pinggul sebesar 0,76. Wanita
dengan rasio pinggang:pinggul lebih dari 0,8 atau pria dengan rasio
pinggang:pinggul lebih dari 1 cm dikatakan termasuk dalam kategori bentuk apel.
Anda dapat mengetahui
tingkat obesitas dengan mengukur lemak tubuh. Cara-cara berikut memerlukan
peralatan khusus dan dilakukan oleh tenaga terlatih untuk mendapatkan hasil
yang tepat:
1.
Underwater
weight, pengukuran berat badan dilakukan di dalam air, kemudian lemak tubuh
dihitung berdasarkan jumlah air yang tersisa.
2.
BOD POD
merupakan ruang berbentuk telur yang telah dikomputerisasi. Setelah seseorang
memasuki BOD POD, jumlah udara yang tersisa digunakan untuk mengukur lemak
tubuh.
3.
DEXA (dual
energy X-ray absorptiometry), menyerupai scanning tulang. Sinar X digunakan
untuk menentukan jumlah dan lokasi dari lemak tubuh.
4.
Jangka kulit,
ketebalan lipatan kulit di beberapa bagian tubuh diukur dengan jangka (suatu
alat terbuat dari logam yang menyerupai forseps).
5.
Bioelectric
impedance analysis (analisa tahanan bioelektrik), penderita beridir di atas
skala khusus dan sejumlah arus listrik yang tidak berbahaya dialirkan ke
seluruh tubuh, kemudian di analisa.
6.
BMI merupakan
suatu pengukur yang menghubungkan atau membandingkan berat badan dengan tinggi
badan. BMI merupakan rumus matematika di mana berat badan (dalam kilogram)
dibagi dengan tinggi badan (dalam centimeter dibagi seratus) pangkat dua.
Seseorang dikatakan mengalami obesitas jika memiliki nilai BMI sebesar 30 atau
lebih.
Penyebab Obesitas
1.
Faktor genetik
2.
Faktor
lingkungan
3.
Faktor psikis
4.
Faktor kesehatan
5.
Obat-obatan
6.
Faktor
perkembangan
7.
Aktivitas fisik
Pencegahan dan Pengobatan
1.
Menjalankan pola
makan seimbang
2.
Mengusahakan
pola hidup seimbang (olahraga/aktivitas fisik)
3.
Mengadopsi pola
pikir positif (menghindari/mengelola stres)
4.
Memantau
kesehatan berkala
Berikut adalah beberapa
tip aman untuk mengatasi atau mencegah anak anda agat tidak mengalami obesitas.
-
Pola makan
-
Tetapkan aturan
makan dan waktu menonton televisi atau video game
-
Lakukan kegiatan
yang memerlukan aktivitas fisik
-
Pengobatan
-
Program alami
menurunkan berat badan
0 comments:
Post a Comment