Bismillahirrohmanirrohim
(dengan menyebut nama Allah yang Maha Pengasih lagi Maha Penyayang)
Sejarah berdirinya organisasi Muhammadiyah yang bertepatan pada tanggal 18 November 1912 tidak luput dari kondisi masyarakat yang ada pada saat itu, dimana masyarakat Islam saat itu berada dalam kondisi yang jumud, beku dan penuh dengan amalan-amalan yang tidak sesuai dengan Al-Qur;an dan hadist. Ciri khas dari gerakan Muhammadiyah adalah semangat membangun tatanan sosial dan pendidikan masyarakat yang lebih maju dan terdidik.
(dengan menyebut nama Allah yang Maha Pengasih lagi Maha Penyayang)
Sejarah berdirinya organisasi Muhammadiyah yang bertepatan pada tanggal 18 November 1912 tidak luput dari kondisi masyarakat yang ada pada saat itu, dimana masyarakat Islam saat itu berada dalam kondisi yang jumud, beku dan penuh dengan amalan-amalan yang tidak sesuai dengan Al-Qur;an dan hadist. Ciri khas dari gerakan Muhammadiyah adalah semangat membangun tatanan sosial dan pendidikan masyarakat yang lebih maju dan terdidik.
Dari pertama didirikannya organisasi Muhammadiyah yang
saat ini sudah meulai menginjak usia satu abad, Muhammadiyah sudah mengalami
beberapa kali pergantian pemimpin dari KH. Ahmad Dahlan dari 1912-1923 kemudian
dilanjutkan oleh KH. Ibrahim dari tahun 1923-1932 setelah itu KH. Hisyam dari
tahun 1934-1936 kemudian dilanjutkan KH. Mas Mansur pada tahun 1937-1942,
kemudian pada periode selanjutnya dipimpin oleh Buya A.R Sutan Mansur pada
tahun 1953-1959 dan pada periode selanjutnya oleh KH. Yunus Anis pada tahun
1959-1962, setelah itu KH. Ahmad Badawi pada tahun 1962-1968, kemudian KH. Faqih
Usman menjadi ketua pada tahun 1968-1971 dan berlanjut ke periose ke dua yaitu
1971-1990, setelah itu KH. Ahmad Azhar Basyir pada tahun 1990-1995, kemudian
Prof. Dr. H Amien Rais pada tahun 1995-1998, kemudian di gantikan oleh Prof.
Dr. H Ahmad Syafi’i Ma’arif pada tahun 1998-2000 kemudian periode ke dua
2000-2005, kemudian Prof. Dr. KH Din Syamsudin M.A. pada tahun 2000-2010 dan di
lanjutkan pada periode ke dua yaitu tahun 2010-2015.
Jika kita melihat perkembangan organisasi Muhammadiyah
saat ini sudah berumur satu abad dan juga sudah mengalami beberapa proses
pergantian pemimpin, maka sangatlah berbeda dengan kondisi Muhammadiyah pada
saat pertama kali didirikan oleh KH. Ahmad Dahlan, masih belum punya apa-apa
bahkan berdirinya organisasi ini mendapat tantangan dari masyarakat Indonesia
pada saat itu. Akan tetapi berkat semangat KH. Ahmad Dahlan yang tidak pernah
lelah dalam berda’wah maka bukan hal yang aneh ketika amal usaha Muhammadiyah
hari ini menjamur di berbagai pelosok belahan bumi Indonesia, karena dari amal
usaha itulah Muhammadiyah berda’wah dan dari amal usaha itulah Muhammadiyah
melahirkan kader-kader yang mampu menjaga seluruh amal usaha Muhammadiyah agar
tetap konsisten dalam menjalankan da’wah amar ma’ruf nahi munkar yang sesuai
dengan cita-cita berdirinya Muhammadiyah.
Pada saat KH. Ahmad Dahlan masih hidup beliau pernah
berpesan kepada seluruh warga Muhammadiyah “Hidup-hiduplah Muhammadiyah akan
tetapi jangan mencari hidup di Muhammadiyah”, pesan yang disampaikan oleh
pendiri Muhammadiyah tersebut mengandung makna barangsiapa yang bekerja di
dalam amal usaha Muhammadiyah maka jangan mencari kekayaan, akan tetapi ketika
bekerja di dalam amal usaha Muhammadiyah maka yang harus kita utamakan adalah
da’wah Muhammadiyah.
Sesuai dengan harapan dan cita-cita awal Muhammadiyah
didirikan maka hari ini Muhammadiyah dalam kancah nasional memiliki peranan
yang penting dalam sektor pendidikan, terbukti sampai hari ini Muhammadiyah
memiliki ribuan amal usaha yang bergerak dalam bidang pendidikan di antaranya
Muhammadiyah memiliki 2.604 MI/SD, 1.772 MTS/SMP, 1.143 SMA/SMK/MA, 172
Perguruan Tinggi Muhammadiyah. Selain bergerak dlam bidang pendidikan
Muhammadiyah juga bergerak di sektor kesehatan, dimana Muhammadiyah sampai hari
ini memiliki 457 rumah sakit, rumah bersalin, BKIA dan BP. Dari data yang
terpapar di atas maka kita tidak bisa memandang sebelah mata organisasi
Muhammadiyah, karena Muhammadiyah sangat berperan penting dalam proses kemajuan
bangsa ini.
Menjamurnya amal usaha Muhammadiyah di berbagai belahan
bumi Indonesia mengakibatkan banyaknya pihak-pihak yang mencari keuntungan dari
amal usaha Muhammadiyah, pihak-pihak tersebut meduduki posisi-posisi yang strategis dalam amal usaha
Muhammadiyah dan mereka berada dalam amal usaha Muhammadiyah bukan untuk
menghidupi Muhammadiyah akan tetapi mereka hanya mencari hidup di Muhammadiyah.
Dari amal usaha yang bergerak dalam bidang kesehatan, sampai amal usaha yang
bergerak di dalam bidang pendidikan, sudah mulai disusupi oleh orang-orang yang
tidak faham dengan arah gerak da’wah Muhammadiyah, hali ini yang akan
menyebabkan tereduksinya nilai-nilai da’wah Muhammadiyah yang sebenarnya.
Ikatan Mahasiswa Muhammadiyah memiliki peran penting
dalam hal menjaga kemurnian da’wah Muhammadiyah di dalam kampus, bahkan Ikatan
Mahasiswa Muhammadiyah juga mempunyai tanggung jawab besar untuk melahirkan
kader-kader penerus perjuangan da’wah Muhammadiyah. Ikatan Mahasiswa
Muhammadiyah memiliki peran penting yaitu ebagai penjaga pintu gerbang ideologi
khususnya dai kampus-kampus Muhammadiyah.
This comment has been removed by the author.
ReplyDelete