Bismillahirrohmanirrohim
(dengan menyebut nama Allah yang Maha Pengasih lagi Maha Penyayang)
Pernahkah engkau sejenak menundukkan kepala di
sela-sela kedudukanmu saat ini?
Dan sepintas engkau memikirkan kehidupan orang-orang
di bawah engaku saat ini?
Dan mendengarkan jeritan mereka yang haus akan kedamaian
dunia . . . . ??
Tatkala kami menginjakkan kaki di dunia yang baru
& kehidupan yang baru,
Kami mencoba untuk memulai kehidupan ini dengan
merangkak.
Disetiap waktu kami selalu mendengar jeritan
orang-orang bawah yang sedang berteduh dibawah naungan kehidupan . . .
Yang tumbuh di tengah-tengah sendiwara engkau wahai
para petinggi . . . ..
Waktu yang terus berputar siang dan malam wahai tak
pernah berhenti,
Kami selalu terselimuti tangisan orang-orang bawah.
Mereka selalu menjerit . . .
Jeritan yang tak pernah berhenti terdengar di
sela-sela langkah kaki ini.
Sejenak kami berpikir meratapi kehidupan orang-orang
di bawah yang selalu menjerit dalam belenggu akan sandiwara yang negkau
mainkan.
Perlahan-lahan kami mencoba untuk melangkah
membebaskan mereka dari belenggu sandiwara dunia para petinggi.
Kami mencoba melangkah & berlari untuk
menciptakan kahidupa yang damai,
Membebaskan mereka dari belenggu kehidupan sandiwara
duniamu wahai petinggi.
Kami kobarkan api semangat kami demi dunia yang
damai.
Kami genggam pedang kebenaran di setiap langkah
kami,
Untuk membela keadilan dunia ini.
Wahai para petinggi . . .
Kau selalu jadikan kedudukanmu sebagai senjata dalam
panggung sandiwaramu . . .
Kau selalu ciptakan nuasa seram dalam kehidupan
orang-orang bawah,
Kau selalu menghantui orang-orang bawah,
Kau selalu membuat orang-orang bawah menjerit tak
berdaya,
Wahai para petinggi . . ..
Kau selalu mengkoar-koarkan kejayaan,
Kau selalu mengembar-gemborkan keistimewaan,
Kau selalu menjanjikan kedamaian dunia,
Kau selalu menjanjikan kenyamanan pada orang-orang bawah,
Namun . . .
Kau jadikan itu semua sebagai topeng sandiwaramu . .
.
Agar orang-orang tak dapat mengenal siapa kau
sebenarnya.
Kau jadikan janji-janjimu sebagao senjata pemadam
api semangat kebenaran kami.
Sadarkah engkau wahai petinggi,
Bahwa sesungguhnya segala yang lakukan dilihat oleh
Dzat Yang Maha Melihat.
0 comments:
Post a Comment