Friday, February 6, 2015


Allahu laa ilaaha illaa huwal hayyul qayyuum, laa takhudzuhuu sinatuw walaa naum, lahuu maa fissamaawaati wamaa fil ardl, man dzalladzii yasyfa’u ‘indahuu illaa bi idznih, ya’lamu maa baina aydiihim wamaa khalfahum walaa yuhiithuuna bisyaiim min ‘ilmihii illa bima syaa wasi’aa kursiyyuhus samaawaati wal ardl. Walaa yauuduhuu hifdhuhumaa, wahiwal ‘aliyyul’adhiim.
Artinya: “Allah, tidak ada Tuhan melainkan Dia, Yang Hidup kekal lagi terus-menerus mengurus (makhluk-Nya); tidak mengantuk dan tidak tidur. Kepunyaan-Nya apa yang di langit dan di bumi. Siapakah yang dapat memberi syafa’at di sisi Allah tanpa izin-Nya? Allah mengetahui apa-apa yang di hadapan mereka dan dibelakang mereka, dan mereka tidak mengetahui apa-apa dari ilmu Allah melainkan apa yang dikehendaki-Nya. Kekuasaan Allah meliputi langit dan bumi. Dan Allah tidak merasa berat memelihara keduanya, dan Allah Maha Tinggi lagi Maha Besar.” (QS. Al Baqarah: 255)
Keutamaan Ayat Kursi
Sabda Nabi Muhammad SAW dari Abi Qutadah “Barangsiapa membaca ayat Kursi ketika hendak tidur, maka Allah SWT, mewakilkan dua malaikat yang menjaga selama tidurnya hingga pagi.” Barangsiapa yang senantiasa mengamalkan ayat kursi, maka Insya Allah semua hajat dan keinginannya dapat dikabulkan oleh Allah SWT. Selain itu banyak lagi keistimewaan-keistimewaan yang terkandung dalam ayat kursi, diantaranya adalah: untuk menghindarkan gangguan syetan dan orang-orang dholim, dapat mengabulkan hajat, dapat menghindarkan kita dari mimpi buruk, untuk menyembuhkan berbagai macam penyakit, sebagai pelindung kita selama kita dalam perjalanan dan keistimewaan-keistimewaan lainnya.
Daftar Pustaka:
1.      K.H. Marwadi Labay El-Sulthani, Dzikir dan Do’a Dengan Asmaa’ul Husnaa, Al-Marwardi Prima, Jakarta, 2006.
2.      M. Rusli Amin, Menjadi Pribadi Unggul, Al-Marwardi Prima, Jakarta.
3.      M. Syamsuri, Asmaa’ul Husnaa, Apollo, Surabaya, 1990.
4.      Moh. Syamsi Hasan, Asmaa’ul Husnaa, Keistimewaan, Khasiat dan Mengamalkannya, Amelia, Surabaya, 2003.
5.      Abdu Afif Thoifuri, Asmaa’ul Husnaa, Ampel Suci, Surabaya.
6.      Abu Fajar Al-Qalami, Sukses dan Kaya dengan mengamalkan Asmaa’ul Husnaa, Mitra Press, 2009.
Refrensi: KH. M. Syafi’i, M. Abi Tofani; Asmaa’ul Husnaa; Surabaya; Arkola


0 comments:

Post a Comment