Mengatasi Faktor Risiko Stress

Stress dan Jantung

Menurut pada peneliti dan ahli kesehatan, stres dapat memicu pengeluaran hormon adrenalin dan zat katekolamin dalam jumlah tidak normal yang mengakibatkan penyempitan pembuluh darah jantung serta meningkatkan denyut jantung sehingga menganggu suplai darah ke jantung. Orang yang sering mengalami stres negatif sangat erat kaitannya dengan tipe kepribadian yang bersangkutan. Menurut studi psikolog, orang dengan kepribadian tipe A memiliki kecenderungan mudah terkena penyakit jantung. Orang dengan kepribadian tipe A adalah mereka yang selalu tepat waktu, tidak sabar dan selalu terburu-buru, serta suka bersaing dan berkonflik. Orang dengan kepribadian tipe A mempunyai risiko terkena serangan jantung lebih tinggi dibanding orang dengan kepribadian tipe B yang lebih santai, suka merendah dan nonkompetitif.

Stres memiliki pengaruh yang cukup besar terhadap sistem metabolisme tubuh karena akan menguras vitamin dan mineral. Stres merangsang pengeluaran hormon adrenalin secara berlebihan, sementara untuk memproduksi hormon tersebut dibutuhkan vitamin B, mineral zinc, kalium dan kalsium. Stres dapat menguras zat-zat yang dibutuhkan untuk memproduksi hormon tersebut. Pada saat seseorang mengalami tekanan emosional, laju penggunaan vitamin C akan meningkat. Seseorang bahkan bisa kehilangan vitamin C hingga 2500 mg ketika dala m kondisi marah.

Stres dapat dipicu oleh berbagai faktor berkaitan dengan permasalahan hidup yang tidak dapat dihindari. Begitu otak menerima sinyal bahwa anda sedang stres,perintah untuk meningkatkan sistem simpatetik berjalan dna mengakibatkan hormon stres dan adrenalin meingkat. Liver melepaskan gula dan lemak dalam darah untuk menambah bahan bakar, napas menjadi lebih cepat sehingga jumlah oksigen bertambah. Dengan sendirinya kerja jantung menjadi semakin cepat dan tekanan darah pun meningkat sehingga membahayakan penderita penyakit jantung. Stres adalah salah satu faktor munculnya penyakit jantung maka perlu dilakukan terapi untuk mengelola stres yang dapat memperpanjang harapan hidup penderita jantung.

Pelepasan hormon adrenalin sebagai akibat stres berat akan menyebabkan naiknya tekanan darah dan meningkatkan kekentalan darah yang membuat darah mudah membeku atau menggumpal sehingga meningkatkan risiko serangan jantung. Adrenalin juga akan mempercepat denyut jantung, menyebabkan gangguan irama jantung, dan mempersempit (constrict)  pembuluh darah koroner. Dengan demikian aliran darah ke otot jantung akan berkurang atau terhambat sehingga berpotensi menyebabkan kematian mendadak.

Banyak penelitian membuktikan bahwa melakukan pekerjaan dengan stres secara menahun atau kronis akan meningkatkan kadar adrenalin dalam darah sehingga meningkatkan risiko serangan jantung. Selain itu, hormon adrenalin yang dipicu oleh kondisi stres juga berpengaruh langsung pada plak aterosklerosis (perkapuran kolesterol) dalam pembuluh darah sehingga berakibat pada robeknya plak tersebut dan terjadinya serangan jantung.

Penyebab Stres

-          Faktor genetik

-          Faktor pekerjaan

-          Hubungan sosial

Tanda-tanda Stres

1.      Mudah jenuh

2.      Mudah marah

3.      Bertindak secara agresif dan defensif

4.      Sukar konsentrasi atau menjadi pelupa

5.      Selalu merasa tidak sehat

Melepaskan Diri dari Stres

-          Relaksasi tubuh dan otak

-          Pikirkan hal-hal yang menyenangkan

-          Pernapasan dan aromaterapi

-          Memperbaiki kondisi emosi

-          Keluar dari stresor

-          Putuskan lingkaran stres

-          Seimbangkan pola makan

-          Usahakan untuk mendapatkan tidur yang berkualitas

-          Hindari alkohol dan nikotin

-          Olahraga dan rekreasi

-          Zat makanan