Friday, February 6, 2015


Batasan
Batasan tentang penetapan terjangkitnya keadaan wabah banyak macamnya. Secara sederhana yang dimaksud dengan penetapan keadaan wabah ialah suatu proses pengumpulan dan penganalisasan data dari suatu penyakit di suatu daerah tertentu serta menarik kesimpulan atasnya sehingga dapat segera diketahui ada atau tidaknya keadaan wabah di daerah tersebut.
Dari batasan sederhana yang seperti ini jelaslah untuk dapat melakukan penetapan terjangkitnya keadaan wabah ada beberapa kegiatan yang harus dilaksanakan, yang jika disederhanakan dapat dibedakan atas tiga macam yakni:
1.      Melakukan pengumpulan data
Kegiatan pertama yang harus dilaksanakan ialah melakukan pengumpulan data. Untuk Indonesia jenis data yang dikumpulkan masih bersifat terbatas. Disesuaikan dengan UU No.4 Tahun 1984, maka yang perlu dikumpulkan hanyalah data tentang  penyakit menular saja.
Sekalipun data yang dikumpulkan masih bersifat terbatas, untuk melakukan pengumpulan data tersebut secara aktif tidaklah semudah yang diperkirakan. Masalah pokok yang dihadapi ialah karena terbatasnya tenaga, dana dan sarana yang dimiliki.
Untuk mengatasinya, sering dimanfaatkan data yang dikumpulkan secara pasif saja. Data yang dimaksudkan di sini secara umum dapat dibedakan atas dua macam yakni:
a.       Data kegiatan rutin
Untuk puskesmas data kegiatan rutin ini misalnya adalah laporan pelayanan berobat jalan yang diselenggarakan oleh Balai Pengobatan yang ada di setiap puskesmas.
b.      Data laporan masyarakat
Karena terjangkitnya penyakit dengan jumlah yang besar akan menggelisahkan masyarakat, maka masyarakat sering melaporkannya ke instansi kesehatan. Data tersebut dapat dimanfaatkan untuk menetapkan ada atau tidaknya wabah di suatu daerah.
Sekalipun kedua jenis data ini dapat dimanfaatkan, haruslah diingat bahwa data yang diperoleh tersebut tidak menggambarkan keadaan yang sebenarnya. Data kegiatan rutin puskesmas misalnya, tidaklah lengkap. Di masyarakat masih ditemukan banyak penderita lain, yang karena satu dan lain hal, tidak datang berobat ke puskesmas, sehingga datanya tidak dimiliki.
2.      Melakukan analisis data
Kegiatan kedua yang harus dilaksanakan ialah melakukan analisa data dalam bentuk mengolah dan menyajikan data yang telah terkumpul. Pada analisis data ini dilakukan pula beberapa perhitungan termasuk perhitungan  tentang jumlah dan penyebaran orang-orang yang terserang penyakit tersebut.
3.      Menarik kesimpulan
Kegiatan ketiga yang perlu dilakukan ialah menarik kesimpulan dari hasil analisis data yang dilakukan. Untuk dapat menarik kesimpulan ini tentu diperlukan suatu tolok ukur. Tolok ukur yang dimaksud dikenal dengan nama nilai Batas Keadaan Wabah.
Kesimpulan yang dapat ditarik pada dasarnya dapat dibedakan atas dua macam yakni:
a.       Tidak terjadi keadaan wabah
Disebut tidak terjadi keadaan wabah apabila jumlah dan penyebaran penderita tidak berbeda bermakna dengan Nilai Batas Keadaan Wabah yang telah ditetapkan.
b.      Telah terjadi keadaan wabah
Disebut telah terjadi keadaan wabah apabila jumlah dan penyebaran penderita meningkat secara cepat dan berbeda dengan melebihi Nilai Batas Keadaan Wabah yang telah ditetapkan.

Nilai Batas Keadaan Wabah
            Yang dimaksud dengan nilai batas keadaan wabah ialah suatu nilai yang dipakai untuk menentukan terjadi atau tidaknya suatu wabah. Tergantung pada jenis penyakitnya, ciri-ciri penduduk yang terserang serta situasi dan kondisi daerah yang terjangkit, maka Nilai Batas Keadaan Wabah ini tidaklah sama.
            Bertitik tolak dari pendapat yang seperti ini jelaslah untuk menentukan ada atau tidaknya wabah pada suatu daerah, tidaklah tepat jika dipergunakan nilai nasional. Cara yang tepat untuk menentukan ada atau tidaknya wabah pada suatu daerah ialah menghitung Nilai Batas Keadaan Wabah untuk daerah itu sendiri.
            Untuk menghitung Nilai Batas Keadaan Wabah ini diperlukan tersedianya dua angka yakni yang menunjuk keadaan yang lazim (normal) dari suatu penyakit yang dapat diketahui dengan menghitung jumlah rata-rata penderita penyakit (mean) serta nilai standar penyimpangan (standar deviasi) dari penyakit tersebut.
            Perhitungan kedua nilai ini adalah untuk suatu kurun waktu tertentu. Kurun waktu tersebut yang disesuaikan dengan situasi dan kondisi puskesmas ialah untuk satu minggu. Apabila data tersedia, perhitungan dilakukan dengan memanfaatkan data tahun yang lalu. Tetapi jika tidak tersedia, dapat dimanfaatkan data untuk 12 minggu.
            Nilai Batas Keadaan Wabah suatu penyakit ialah nilai jumlah rata-rata penderita penyakit ditambah dengan dua kali nilai standar penyimpangannya.

Kesimpulan Terjangkit Tidaknya Keadaan Wabah
Setelah analisis data berhasil dilakukan, dilanjutkan dengan menarik kesimpulan dari data yang telah dianalisis. Tujuannya dari untuk mengetahui ada atau tidaknya keadaan wabah di suatu daerah. Untuk dapat menarik kesimpulan ini banyak cara yang dapat dipergunakan. Dua diataranya yang terpenting ialah mempergunakan teknik grafik penyakit di suatu pihak serta teknik tabel penyakit di pihak yang lain.
1.      Teknik grafik penyakit
Pada teknik ini data tentang nilai batas keadaan wabah yang telah dihitung diubah ke dalam bentuk grafik.
2.      Teknik tabel penyakit
Bila penyakit yang diamati terdiri dari beberapa penyakit dengan nilai batas keadaan wabah yang berbeda-beda, dapat dipergunakan teknik lain yang disebut dengan nama teknik tabel penyakit. Pada dasarnya membuat tabel penyakit adalah sama dengan membuat grafik penyakit yakni perlu melakukan perhitungan nilai rata-rata jumlah penyakit, nilai standar deviasi serta nilai batas keadaan wabah untuk setiap jenis penyakit.
Setelah masing-masing nilai ini diperoleh, dilanjutkan dengan membuat tabel penyakit. Hal yang khusus pada tabel penyakit ini ialah dipergunakannya perbedaan nilai pengamatan dengan nilai batas keadaan wabah sebagai tolok ukur menentukan ada atau tidaknya wabah. Hal yang diperoleh dapat dibedakan atas tiga macam yakni:
a.       Nilai negatif artinya tidak terjadi wabah.
b.      Nilai 0 artinya pada batas wabah.
c.       Nilai positif artinya telah terjadi wabah.

Laporan Kasus Dari Masyarakat
Telah disebutkan bahwa data laporan kasus dari masyarakat dapat pula dimanfaatkan untuk menentukan ada atau tidaknya wabah di suatu daerah. Lazimnya laporan tersebut diperoleh dari ketua RT, RW atau Kepala Desa/Lurah setempat.
Ikut sertanya masyarakat dalam pengamatan wabah memang dianjurkan, sebagaimana yang dapat dilihat pada pasal 6 Bab V Undang-Undang Republik Indonesia Nomer 4 Tahun 1984 yakni:
Pasal 6 ayat (1): Upaya penanggulangan wabah sebagaimana dimaksudkan dalam
   pasal 5 ayat (1) dilakukan dengan mengikutsertakan masyarakat
   secara aktif.
Pasal 6 ayat (2): Tata cara dan syarat-syarat peran serta masyarakat sebagaimana
   dimaksud dalam ayat (1) diatur dengan Peraturan Pemerintah.
Mengingat pentingnya peran serta masyarakat tersebut, perlulah diketahui cara-cara untuk memunculkan peran serta yang dimaksud. Untuk ini ada beberapa hal yang dapat dilakukan yakni:
1.      Melakukan persiapan puskesmas
Agar peran masyarakat dapat diwujudkan secara maksimal, hal pertama yang perlu dilakukan ialah mempersiapkan kalangan masyarakat sendiri. Tujuannya ialah agar segala perangkat kerja puskesmas siap menghadapi masalah wabah.
Persiapan tersebut dapat dilakukan misalnya dengan memanfaatkan Lokakarya Mini yanng diselenggarakan oleh puskesmas. Melalui Lokakarya ini bukan saja segala perangkat puskesmas dapat dipersiapkan, tetapi dapat pula diatur pembagian wilayah kerja serta penunjukan petugas puskesmas sebagai penanggung jawab untuk tiap-tiap wilayah.
2.      Melakukan persiapan masyarakat
Hal yang kedua yang harus dilakukan ialah mempersiapkan masyarakat sehingga dapat berperan aktif dalam melakukan pengamatan penyakit. Persiapan masyarakat ini dapat ditugaskan kepada petugas kesehatan penanggung jawab wilayah yang telah ditunjuk oleh Lokakarya Mini.
Agar tugas ini berhasil, tentu perlu dilakukan penataran terlebih dahulu dan kalau dapat dilengkapi pula dengan buku pegangan sederhana. Sebelum terjun ke masyarakat ada baiknya petugas kesehatan tersebut diperkenalkan secara resmi kepada Pamong Desa dan masyarakat di wilayah kerjanya. Perkenalan resmi ini dapat mengangkat ‘status’ petugas kesehatan sehingga dengan demikian dapatlah diharapkan kerja yang lebih optimal.
Apabila peran serta masyarakat telah berhasil dimunculkan, maka kegiatan selanjutnya yang harus dilakukan ialah mengarahkan peran serta tersebut, yang dapat dilakukan antara lain dalam bentuk penyuluhan.
Apabila pengarahan ini berhasil dilakukan, dapatlah dihindari kemungkinan terjadinya “Peran serta Berlebihan” atau “Peran serta Kurang”.
“Peran serta berlebihan” diartikan bahwa masyarakat terlalu sering melaporkan adanya wabah, padahal yang ada hanya satu atau dua orang yang menderita bukan penyakit menular. Misalnya, dilaporkan adanya penduduk yang menderita muntah berak. Ketika diteliti ternyata menderita penyakit masuk angin.
Kerugian dari “Peran serta Berlebih” ialah petugas puskesmas akan disibukkan untuk menangani laporan yang tidak benar. Kecuali itu jika laporan yang tidak benar tersebut sering ditemukan, akan mengurangi ketanggapan petugas. Pada suatu terjadi wabah yang sebenarnya, petugas puskesmas kurang memerhatikannya.
“Peran serta Kurang” diartikan bahwa masyarakat sangat apatis, sehingga adanya wabah tidak segera dilaporkan, atau datangnya laporan sangat terlambat.
Kerugian dari “Peran serta Kurang” ialah wabah dapat menjalar lebih besar dan ini mempersulit penanggulangannya. Kecuali itu dapat timbul kesan seolah-olah puskesmas tidak berfungsi dengan baik.
Untuk menghindari adanya “Peran serta Berlebihan” dan/atau “Peran serta Kurang”, maka dalam penyuluhan harus pula dijelaskan keburukan dan kerugian terjadinya kedua hal tersebut.
3.      Memanfaatkan fasilitas kesehatan swasta
Pemanfaatan fasilitas kesehatan swasta yang ada di wilayah kerja dipandang penting untuk membantu tugas pengamatan wabah. Untuk ini pelbagai fasilitas kesehatan swasta yang ada perlu didekati dan diajak bekerja sama.
Jangan pula dilupakan tenaga kesehatan tradisional seperti dukun bayi, karena dimasyarakat pedesaan peranan pengobatan tradisional tersebut masih cukup besar.
Telah disebutkan bahwa laporan yang diterima dari masyarakat dibuat oleh mereka yang tidak ahli. Karena itu petugas kesehatan harus melakukan pemeriksaan tentang kebenarannya. Ini artinya melakukan diagnosis ulang.
Adapun yang dimaksud dengan diagnosis ulang ialah melakukan pemeriksaan klinik di lokasi wabah, terhadap tersangka penderita penyakit menular oleh petugas medis untuk memastikan diagnosis penyakitnya. Periksalah apakah kasus yang dilaporkan benar atau tidak.
Apabila diagnosis ulang membenarkan laporan masyarakat, lanjutkanlah dengan menentukan ada atau tidaknya wabah. Caranya dengan membandingkan jumlah penderita dengan Nilai Batas Keadaan Wabah penyakitnya.
Kalau jumlah penderita tersebut sudah melampaui Nilai Batas Keadaan Wabah maka dapatlah dipastikan adanya wabah. Kadang-kadang keadaan wabah juga ditetapkan pada penemuan kasus yang tunggal, asal saja kasus tersebut merupakan kasus yang sudah lama tidak ditemukan atau kasus baru yang sama sekali belum dikenal.
Data yang diperoleh ini perlu dilengkapi dengan keterangan tentang waktu (time), tempat (place) dan orang (man) yang dapat diperoleh apabila dilakukan wawancara dengan penderita atau keluarganya.

Refrensi: Dr. Resna A. Soerawidjaja & Prof. DR. Dr. Azrul Azwar, M.P.H; Penanggulangan
   Wabah oleh PUSKESMAS



2 comments:

  1. Informasi yang sangat bagus dan bermanfaat gan. ditunggu informasi nya selanjutnya gan:) terima kasih ^^



    Selamat Datang di Intanqq

    Intanqq menyediakan 7 permainan dalam 1 ID
    Berikut permainannya :
    - BandarQ
    - AduQ
    - Bandar poker
    - Bandar sakong
    - Domino
    - Poker
    - Capsa

    Berikut keuntungan bermain di Agent Poker Intanqq :
    - Bonus Turnover 0.3% dibagikan setiap hari
    - Bonus Extra turnover setiap minggu
    - Bonus referal sampai 20% dan berlaku seumur hidup
    - Proses depo dan wd HANYA 1 menit
    - Minimal depo dan wd HANYA Rp.15.000
    - Win Rate 98%

    Ayo tunggu apalagi? segera bergabung bersama kami dan kunjungi website kami bosku ^^. menangkan hadiah nya bosku ^^

    ReplyDelete
  2. MenangDomino99 merupakan Situs Judi Bandar Poker Dan Bandar sakong Terpercaya Di Indonesia

    MenangDomino99 menyediakan 7 GAME dalam 1 Web dan hanya dengan 1 ID,

    Game yang di sediakan oleh MenangDomino99 :
    - Sakong (New Game)
    - Bandar Poker (New Game)
    - BandarQ (Hot Game)
    - Poker
    - Domino
    - Capsa Online
    - AduQ

    Kelebihan Bermain Di MenangDomino99 :
    - BONUS TURNOVER 0.3% SETIAP HARI
    - BONUS XTRA TURNOVER SETIAP MINGGUNYA
    - BONUS REFERAL 10% +10% SEUMUR HIDUP!!
    - MIN DEPO IDR 15.000 dan Proses super cepat 1 menit.
    - Bisa dimainkan di Smartphone Versi Android dan Iphone.

    Info Lebih Lanjut Bisa Hub kami Di

    pin bbm : 2AFFCE66
    phone : +855969440399
    we chat : Menangdomino99

    ReplyDelete