Batasan
Batasan
tentang penetapan terjangkitnya keadaan wabah banyak macamnya. Secara sederhana
yang dimaksud dengan penetapan keadaan wabah ialah suatu proses pengumpulan dan
penganalisasan data dari suatu penyakit di suatu daerah tertentu serta menarik
kesimpulan atasnya sehingga dapat segera diketahui ada atau tidaknya keadaan
wabah di daerah tersebut.
Dari
batasan sederhana yang seperti ini jelaslah untuk dapat melakukan penetapan
terjangkitnya keadaan wabah ada beberapa kegiatan yang harus dilaksanakan, yang
jika disederhanakan dapat dibedakan atas tiga macam yakni:
1.
Melakukan
pengumpulan data
Kegiatan pertama yang
harus dilaksanakan ialah melakukan pengumpulan data. Untuk Indonesia jenis data
yang dikumpulkan masih bersifat terbatas. Disesuaikan dengan UU No.4 Tahun
1984, maka yang perlu dikumpulkan hanyalah data tentang penyakit menular saja.
Sekalipun data yang
dikumpulkan masih bersifat terbatas, untuk melakukan pengumpulan data tersebut
secara aktif tidaklah semudah yang diperkirakan. Masalah pokok yang dihadapi
ialah karena terbatasnya tenaga, dana dan sarana yang dimiliki.
Untuk mengatasinya,
sering dimanfaatkan data yang dikumpulkan secara pasif saja. Data yang
dimaksudkan di sini secara umum dapat dibedakan atas dua macam yakni:
a.
Data kegiatan
rutin
Untuk puskesmas data
kegiatan rutin ini misalnya adalah laporan pelayanan berobat jalan yang
diselenggarakan oleh Balai Pengobatan yang ada di setiap puskesmas.
b.
Data laporan
masyarakat
Karena terjangkitnya
penyakit dengan jumlah yang besar akan menggelisahkan masyarakat, maka
masyarakat sering melaporkannya ke instansi kesehatan. Data tersebut dapat
dimanfaatkan untuk menetapkan ada atau tidaknya wabah di suatu daerah.
Sekalipun kedua jenis
data ini dapat dimanfaatkan, haruslah diingat bahwa data yang diperoleh
tersebut tidak menggambarkan keadaan yang sebenarnya. Data kegiatan rutin
puskesmas misalnya, tidaklah lengkap. Di masyarakat masih ditemukan banyak
penderita lain, yang karena satu dan lain hal, tidak datang berobat ke
puskesmas, sehingga datanya tidak dimiliki.
2.
Melakukan
analisis data
Kegiatan kedua yang
harus dilaksanakan ialah melakukan analisa data dalam bentuk mengolah dan
menyajikan data yang telah terkumpul. Pada analisis data ini dilakukan pula
beberapa perhitungan termasuk perhitungan
tentang jumlah dan penyebaran orang-orang yang terserang penyakit
tersebut.
3.
Menarik
kesimpulan
Kegiatan ketiga yang
perlu dilakukan ialah menarik kesimpulan dari hasil analisis data yang
dilakukan. Untuk dapat menarik kesimpulan ini tentu diperlukan suatu tolok
ukur. Tolok ukur yang dimaksud dikenal dengan nama nilai Batas Keadaan Wabah.
Kesimpulan yang dapat
ditarik pada dasarnya dapat dibedakan atas dua macam yakni:
a.
Tidak terjadi
keadaan wabah
Disebut tidak terjadi keadaan
wabah apabila jumlah dan penyebaran penderita tidak berbeda bermakna dengan
Nilai Batas Keadaan Wabah yang telah ditetapkan.
b.
Telah terjadi
keadaan wabah
Disebut telah terjadi
keadaan wabah apabila jumlah dan penyebaran penderita meningkat secara cepat
dan berbeda dengan melebihi Nilai Batas Keadaan Wabah yang telah ditetapkan.
Nilai Batas Keadaan Wabah
Yang dimaksud dengan nilai batas keadaan wabah ialah
suatu nilai yang dipakai untuk menentukan terjadi atau tidaknya suatu wabah.
Tergantung pada jenis penyakitnya, ciri-ciri penduduk yang terserang serta
situasi dan kondisi daerah yang terjangkit, maka Nilai Batas Keadaan Wabah ini
tidaklah sama.
Bertitik tolak dari pendapat yang seperti ini jelaslah
untuk menentukan ada atau tidaknya wabah pada suatu daerah, tidaklah tepat jika
dipergunakan nilai nasional. Cara yang tepat untuk menentukan ada atau tidaknya
wabah pada suatu daerah ialah menghitung Nilai Batas Keadaan Wabah untuk daerah
itu sendiri.
Untuk menghitung Nilai Batas Keadaan Wabah ini diperlukan
tersedianya dua angka yakni yang menunjuk keadaan yang lazim (normal) dari
suatu penyakit yang dapat diketahui dengan menghitung jumlah rata-rata
penderita penyakit (mean) serta nilai standar penyimpangan (standar deviasi)
dari penyakit tersebut.
Perhitungan kedua nilai ini adalah untuk suatu kurun
waktu tertentu. Kurun waktu tersebut yang disesuaikan dengan situasi dan
kondisi puskesmas ialah untuk satu minggu. Apabila data tersedia, perhitungan
dilakukan dengan memanfaatkan data tahun yang lalu. Tetapi jika tidak tersedia,
dapat dimanfaatkan data untuk 12 minggu.
Nilai Batas Keadaan Wabah suatu penyakit ialah nilai
jumlah rata-rata penderita penyakit ditambah dengan dua kali nilai standar
penyimpangannya.
Kesimpulan Terjangkit Tidaknya Keadaan Wabah
Setelah
analisis data berhasil dilakukan, dilanjutkan dengan menarik kesimpulan dari
data yang telah dianalisis. Tujuannya dari untuk mengetahui ada atau tidaknya
keadaan wabah di suatu daerah. Untuk dapat menarik kesimpulan ini banyak cara
yang dapat dipergunakan. Dua diataranya yang terpenting ialah mempergunakan
teknik grafik penyakit di suatu pihak serta teknik tabel penyakit di pihak yang
lain.
1.
Teknik grafik
penyakit
Pada teknik ini data tentang nilai batas keadaan
wabah yang telah dihitung diubah ke dalam bentuk grafik.
2.
Teknik tabel
penyakit
Bila penyakit yang diamati terdiri dari beberapa
penyakit dengan nilai batas keadaan wabah yang berbeda-beda, dapat dipergunakan
teknik lain yang disebut dengan nama teknik tabel penyakit. Pada dasarnya
membuat tabel penyakit adalah sama dengan membuat grafik penyakit yakni perlu
melakukan perhitungan nilai rata-rata jumlah penyakit, nilai standar deviasi
serta nilai batas keadaan wabah untuk setiap jenis penyakit.
Setelah masing-masing nilai ini diperoleh, dilanjutkan
dengan membuat tabel penyakit. Hal yang khusus pada tabel penyakit ini ialah
dipergunakannya perbedaan nilai pengamatan dengan nilai batas keadaan wabah
sebagai tolok ukur menentukan ada atau tidaknya wabah. Hal yang diperoleh dapat
dibedakan atas tiga macam yakni:
a.
Nilai negatif
artinya tidak terjadi wabah.
b.
Nilai 0 artinya
pada batas wabah.
c.
Nilai positif
artinya telah terjadi wabah.
Laporan Kasus Dari Masyarakat
Telah
disebutkan bahwa data laporan kasus dari masyarakat dapat pula dimanfaatkan
untuk menentukan ada atau tidaknya wabah di suatu daerah. Lazimnya laporan
tersebut diperoleh dari ketua RT, RW atau Kepala Desa/Lurah setempat.
Ikut
sertanya masyarakat dalam pengamatan wabah memang dianjurkan, sebagaimana yang
dapat dilihat pada pasal 6 Bab V Undang-Undang Republik Indonesia Nomer 4 Tahun
1984 yakni:
Pasal 6 ayat (1): Upaya
penanggulangan wabah sebagaimana dimaksudkan dalam
pasal 5 ayat (1) dilakukan dengan
mengikutsertakan masyarakat
secara aktif.
Pasal 6 ayat (2): Tata cara dan
syarat-syarat peran serta masyarakat sebagaimana
dimaksud dalam ayat (1) diatur dengan
Peraturan Pemerintah.
Mengingat pentingnya peran serta
masyarakat tersebut, perlulah diketahui cara-cara untuk memunculkan peran serta
yang dimaksud. Untuk ini ada beberapa hal yang dapat dilakukan yakni:
1.
Melakukan
persiapan puskesmas
Agar peran masyarakat
dapat diwujudkan secara maksimal, hal pertama yang perlu dilakukan ialah
mempersiapkan kalangan masyarakat sendiri. Tujuannya ialah agar segala
perangkat kerja puskesmas siap menghadapi masalah wabah.
Persiapan tersebut
dapat dilakukan misalnya dengan memanfaatkan Lokakarya Mini yanng
diselenggarakan oleh puskesmas. Melalui Lokakarya ini bukan saja segala
perangkat puskesmas dapat dipersiapkan, tetapi dapat pula diatur pembagian
wilayah kerja serta penunjukan petugas puskesmas sebagai penanggung jawab untuk
tiap-tiap wilayah.
2.
Melakukan
persiapan masyarakat
Hal yang kedua yang
harus dilakukan ialah mempersiapkan masyarakat sehingga dapat berperan aktif
dalam melakukan pengamatan penyakit. Persiapan masyarakat ini dapat ditugaskan
kepada petugas kesehatan penanggung jawab wilayah yang telah ditunjuk oleh
Lokakarya Mini.
Agar tugas ini
berhasil, tentu perlu dilakukan penataran terlebih dahulu dan kalau dapat
dilengkapi pula dengan buku pegangan sederhana. Sebelum terjun ke masyarakat
ada baiknya petugas kesehatan tersebut diperkenalkan secara resmi kepada Pamong
Desa dan masyarakat di wilayah kerjanya. Perkenalan resmi ini dapat mengangkat
‘status’ petugas kesehatan sehingga dengan demikian dapatlah diharapkan kerja
yang lebih optimal.
Apabila peran serta
masyarakat telah berhasil dimunculkan, maka kegiatan selanjutnya yang harus
dilakukan ialah mengarahkan peran serta tersebut, yang dapat dilakukan antara
lain dalam bentuk penyuluhan.
Apabila pengarahan ini
berhasil dilakukan, dapatlah dihindari kemungkinan terjadinya “Peran serta
Berlebihan” atau “Peran serta Kurang”.
“Peran serta
berlebihan” diartikan bahwa masyarakat terlalu sering melaporkan adanya wabah,
padahal yang ada hanya satu atau dua orang yang menderita bukan penyakit
menular. Misalnya, dilaporkan adanya penduduk yang menderita muntah berak.
Ketika diteliti ternyata menderita penyakit masuk angin.
Kerugian dari “Peran
serta Berlebih” ialah petugas puskesmas akan disibukkan untuk menangani laporan
yang tidak benar. Kecuali itu jika laporan yang tidak benar tersebut sering
ditemukan, akan mengurangi ketanggapan petugas. Pada suatu terjadi wabah yang
sebenarnya, petugas puskesmas kurang memerhatikannya.
“Peran serta Kurang”
diartikan bahwa masyarakat sangat apatis, sehingga adanya wabah tidak segera
dilaporkan, atau datangnya laporan sangat terlambat.
Kerugian dari “Peran
serta Kurang” ialah wabah dapat menjalar lebih besar dan ini mempersulit
penanggulangannya. Kecuali itu dapat timbul kesan seolah-olah puskesmas tidak
berfungsi dengan baik.
Untuk menghindari
adanya “Peran serta Berlebihan” dan/atau “Peran serta Kurang”, maka dalam
penyuluhan harus pula dijelaskan keburukan dan kerugian terjadinya kedua hal
tersebut.
3.
Memanfaatkan
fasilitas kesehatan swasta
Pemanfaatan fasilitas
kesehatan swasta yang ada di wilayah kerja dipandang penting untuk membantu
tugas pengamatan wabah. Untuk ini pelbagai fasilitas kesehatan swasta yang ada
perlu didekati dan diajak bekerja sama.
Jangan pula dilupakan
tenaga kesehatan tradisional seperti dukun bayi, karena dimasyarakat pedesaan
peranan pengobatan tradisional tersebut masih cukup besar.
Telah disebutkan bahwa
laporan yang diterima dari masyarakat dibuat oleh mereka yang tidak ahli.
Karena itu petugas kesehatan harus melakukan pemeriksaan tentang kebenarannya.
Ini artinya melakukan diagnosis ulang.
Adapun yang dimaksud
dengan diagnosis ulang ialah melakukan pemeriksaan klinik di lokasi wabah,
terhadap tersangka penderita penyakit menular oleh petugas medis untuk
memastikan diagnosis penyakitnya. Periksalah apakah kasus yang dilaporkan benar
atau tidak.
Apabila diagnosis ulang
membenarkan laporan masyarakat, lanjutkanlah dengan menentukan ada atau
tidaknya wabah. Caranya dengan membandingkan jumlah penderita dengan Nilai
Batas Keadaan Wabah penyakitnya.
Kalau jumlah penderita
tersebut sudah melampaui Nilai Batas Keadaan Wabah maka dapatlah dipastikan
adanya wabah. Kadang-kadang keadaan wabah juga ditetapkan pada penemuan kasus
yang tunggal, asal saja kasus tersebut merupakan kasus yang sudah lama tidak
ditemukan atau kasus baru yang sama sekali belum dikenal.
Data yang diperoleh ini
perlu dilengkapi dengan keterangan tentang waktu (time), tempat (place) dan
orang (man) yang dapat diperoleh apabila dilakukan wawancara dengan penderita
atau keluarganya.
Refrensi: Dr. Resna A. Soerawidjaja & Prof. DR.
Dr. Azrul Azwar, M.P.H; Penanggulangan
Wabah oleh PUSKESMAS
Informasi yang sangat bagus dan bermanfaat gan. ditunggu informasi nya selanjutnya gan:) terima kasih ^^
ReplyDeleteSelamat Datang di Intanqq
Intanqq menyediakan 7 permainan dalam 1 ID
Berikut permainannya :
- BandarQ
- AduQ
- Bandar poker
- Bandar sakong
- Domino
- Poker
- Capsa
Berikut keuntungan bermain di Agent Poker Intanqq :
- Bonus Turnover 0.3% dibagikan setiap hari
- Bonus Extra turnover setiap minggu
- Bonus referal sampai 20% dan berlaku seumur hidup
- Proses depo dan wd HANYA 1 menit
- Minimal depo dan wd HANYA Rp.15.000
- Win Rate 98%
Ayo tunggu apalagi? segera bergabung bersama kami dan kunjungi website kami bosku ^^. menangkan hadiah nya bosku ^^
MenangDomino99 merupakan Situs Judi Bandar Poker Dan Bandar sakong Terpercaya Di Indonesia
ReplyDeleteMenangDomino99 menyediakan 7 GAME dalam 1 Web dan hanya dengan 1 ID,
Game yang di sediakan oleh MenangDomino99 :
- Sakong (New Game)
- Bandar Poker (New Game)
- BandarQ (Hot Game)
- Poker
- Domino
- Capsa Online
- AduQ
Kelebihan Bermain Di MenangDomino99 :
- BONUS TURNOVER 0.3% SETIAP HARI
- BONUS XTRA TURNOVER SETIAP MINGGUNYA
- BONUS REFERAL 10% +10% SEUMUR HIDUP!!
- MIN DEPO IDR 15.000 dan Proses super cepat 1 menit.
- Bisa dimainkan di Smartphone Versi Android dan Iphone.
Info Lebih Lanjut Bisa Hub kami Di
pin bbm : 2AFFCE66
phone : +855969440399
we chat : Menangdomino99