Kisah Nabi Daud AS

1.      Daud Sebagai Hamba

Allah Ta’ala berfirman didalam Al- Qur’an yang intinya memerintahkan kepada Muhammad agar megingat dan mengambil contoh kepada nabi Daud tentang ketaatannya beribadah kepada Allah dan nabi diberi keistimewaan oleh Allah dengan sifat Dzal Aidi (yaitu mempunyai kekuatan) dalam beragama yang tidak lemah karena kekerasan dan tidak luluh karena penganiayaan. Allah juga memberi Daud sifat Awwaab (yang banyak kembali kepada Allah, dan bersandar diri kepada Allah) dalam menghadapi kekejaman dan kesusahan. Sebagaimana firman Allah:

“Dan ingatlah hamba Kami Daud mempunyai kekuatan, sesungguhnya dia amat taat (kepada Tuhan). Sesungguhnya Kami menundukkan gunung-gunung untuk bertasbih bersama dia (Daud) diwaktu petang dalam keadaan terpukul. Masing-masingnya amat taat kepada Allah.” (QS. Shod: 17-19)

2.      Keistimewaan Nabi Daud

Allah telah memberikan keistimewaan kepada nabi Daud, yaitu gunung-gunung ditundukkan supaya bertasbih bersamanya pada waktu siang, pagi atau malam dengan bahasa khusus yang tidak dapt dimengerti oleh manusia. Tetapi dimengerti oleh Daud dengan indera, pengetahuan dan kelebihan khusus yang telah diberikan Allah kepadanya. Demikian juga burung-burung disuruh oleh Allah ikut bertasbih bersama Daud.

3.      Kenikmatan-Kenikmatan Yang Diberikan Oleh Daud

Allah memberikan beberapa keinkmatan kepada nabi Daud berupa kerajaan yang dimilikinya, kenabian, ilmu dan kebijaksanaan dalam menyelesaikan perselisihan. Sebagaimana firman Allah:

“Dan kami kuatkan kerjaan dan Kami berikan kepadanya hikmah dan kebijaksanaan dalam penyelesaian perselisihan. ” (QS. Shod: 20)

Yang demikian dengan kerajaan yang kuat adalah Allah menguatkan kerajaan dengan wibawa kemenangan, kekuatan tentara dan nikmat yang berlimpat ganda. Dan yang dimaksud dengan diberikannya hikmah adalah kenabiaan, ilmu yang sempurna dan ilmu perundang-undangan. Sedangkan yang dimaksud dengan kebijaksanaan dalam menyelesaikan perselisihan adalah kebijaksanaan dalam menyelesaikan perselisihan yang terjadi antara orang-orang yang berselisih antara yang benar dan yang salah.

4.      Daud Sebagai Hakim

Daud as. telah membagi waktunya menjadi empat bagian sehari untuk berin, sehari untuk menjadi hakim, sehari lagi untk memberikan pengajaran dan sehari lagi untuk kepentingan pribadi.

5.      Kelalaian Nabi Daud Dalam Memutuskan Perkara

Di zaman nabi Daud seorang laki-laki tidak dibatasi dalam memiliki istri, sehingga umatnya ada yang punya istri dua ada yang tiga ada yang empat, bahkan nabi Daud sendiri memiliki istri sembilan puluh sembilan. Dan pada suatu ketika nabi Daud bertemu dengan seorang laki-laki yang hanya punya satu isti, istri tersebut diminta oleh nabi Daud, seketika itu juga laki-laki tadi menjawab: Bukankah istri tuan berjumlah sembilan puluh sembilan? Nabi Daud menjawab: Untuk mengenapi supaya berjumlah seratus.

Dari kejadian tersebut, maka Allah mengutus dua malaikat untuk mengingatkan nabi Daud. Malaikat tersebut menyerupai manusia yang mengadu kepada nabi Daud, karena kambingnya yang hanya satu diminta oleh saudaranya yang sudah mempunyai kambing sembilan puluh sembilan. Nabi Daud menjawab: Sesungguhnya orang yang mempunyai kambing sembilan puluh sembilan itu termasuk menganiaya. Dengan datangnya dua malaikat yang berpura-pura menjadi manusia itu, maka termasuklah jiwa nabi Daud dan seketika itu juga nabi Daud insyaf dan ingat akan kesalahannya.

Dan pada peristiwa yang lain nabi Daud juga telah menghadapi perkara antara penggembala kambing dengan pemilik ladang. Pada malam itu pemilik ladang mengadukan kepada nabi Daud bahwa tanamannya rusak karena dimakan kambing. Setelah itu nabi Daud mengumpulkan pemilik kambing dan pemilik ladang. Setelah mendengar pendapat kedua belah pihak dan dihitung kerugian yang diderita oleh pemilik ladang, oleh karena itu nabi Daud menyarankan agar kambing itu diserahkan kepada pemilik ladang sebagai ganti ruginya atas kerusakan tanaman.

Pada saat nabi Daud memberikan keputusan tersebut, anaknya yang bernama Sulaiman mendengarkan pembicaraan ayahnya tersebut, segera menyanggah ayahnya seraya berkata: Saya mempunyai pendapat dalam perkara ini supaya para pemilik ladang tersebut dapat mengambil bulu dan mengambil susunya. Sedangkang pemilik ladang menyerahkan ladangnya kepada pemilik kambing, agar pemilik kambing dapat merawat ladang dan mengambil hasilnya sehingga nanti dapat menembus kambingnya dan mengembalikan ladang tersebut kepada pemiliknya. Keputusan tersebut diterima oleh Daud. Sebagaimana firman Allah:

“Dan (ingatlah) Daud dan Sulaiman, diwaktu keduanya memberikan keputusan mengenai tanaman, karena tanaman itu dirusak oleh kambing-kambing kepunyaan kaumnya, dan adalah Kami menyaksikan keputusan yang diberikan oleh mereka itu, maka Kami telah memberikan pengertian kepada Sulaiman tentang hukum (yang lebih tepat) dan kepada masing-masing mereka Kami berikan hikmah dan ilmu.” (QS. Al Anbiya’: 78-79)

6.      Mu’jizat Nabi Daud

Allah Ta’alah memberikan kelebihan kepada nabi Daud hal-ha luar biasa yang tidak bida dilakukan oleh manusia. Kelebihan itu adalah meluluhkan besi seperti lilin dan dapat dirubah sesuai dengan kehendaknya. Dan dari itu pula dapat dibuat menjadi baju besi yang tidak akan mengganggu pemakainya didalam bergerak, tidak seperti baju-baju besi yang terdiri dari satu lembaran.

7.      Kitab Bani Daud

Al-Qur’an telah menyebutkan bahwa Allah Ta’ala telah memberikan sebuah kitab Zabur, sebagaimana firman Allah:

“... Dan Kami berikan (kitab) Zabur itu kepada Daud.” (QS. An Nisa’: 163)