Batasan
Batasan
penyakit menular banyak macamnya. Secara sederhana yang dimaksud dengan
penyakit menular ialah penyakit yang disebabkan oleh suatu mikroorganisme atau
produk toksinnya, yang ditularkan dari penderita atau reservoirnya kepada
manusia lain yang rentan.
Karena
penyebab penyakit menular adalah suatu mikroorganisme, maka penyakit menular
termasuk kedalam kelompok penyakit infeksi (infectious
diseases). Menular atau tidaknya suatu penyakit infeksi dipengaruhi oleh
banyak faktor. Faktor-faktor yang dimaksud secara umum dapat dibedakan atas
tiga macam yakni faktor pejamu (host),
faktor bibit penyakit (agent), serta
faktor lingkungan (enviroment).
Oleh
Gordon dan Le Richt pada tahun 1950 disebutkan bahwa ketiga faktor ini saling berhubungan
dan memengaruhi yang secara keseluruhan berbentuk suatu timbangan, di mana
pejamu dan bibit penyakit berada di ujung tuas serta lingkungan sebagai
penumpunya.
Faktor
pejamu banyak macamnya, seperti misalnya umur, mekanisme pertahanan tubuh, jenis
kelamin, suku bangsa, agama, pekerjaan dan kebiasaan-kebiasaan hidup yang
dimiliki oleh pejamu. Dari pelbagai faktor pejamu yang memengaruhi ini, maka
yang terpenting pada penyakit menular adalah mekanisme pertahanan tubuh. Jika
mekanisme pertahanan tubuh tidak dimiliki, maka kemungkinan untuk terjangkit
penyakit menular akan bertambah besar.
Sama
halnya dengan pejamu, maka faktor lingkungan banyak macamnya baik yang termasuk
lingkungan fisik dan/ataupun yang termasuk lingkungan nonfisik. Lingkungan apapun
yang dihadapi yang terpenting pada penyakit menular adalah peranannya sebagai
reservoir dan media perantara bibit penyakit. Jika lingkungan tersebut bersifat
positif bagi kehidupan dan berkembang biaknya suatu penyakit serta dapat
dipakai sebagai media perantara berpindahnya suatu bibit penyakit, maka
penduduk di sekitar lingkungan tersebut akan menghadapi kemungkinan yang besar
untuk terserang penyakit menular.
Sedangkan
yang terpenting pada faktor bibit penyakit di sini terbatas pada golongan
biologis berupa jasad renik (mikroorganisme) yakni sifat-sifat yang
dimilikinya, yang secara umum dapat dibedakan atas 4 macam yaitu:
1.
Patogenisiti
Yang dimaksud dengan
patogenisiti ialah kemampuan bibit penyakit untuk menimbulkan reaksi pada
pejamu sehingga timbul penyakit (diseases stimulus). Jika kemampuan ini tidak
dimiliki, penyakit tidak akan muncul. Bibit penyakit yang seperti ini disebut
a-patogen. Di alam dan juga di dalam tubuh manusia banyak ditemukan kuman
a-patogen yang hidup tanpa menimbulkan penyakit pada manusia.
2.
Virulensi
Yang dimaksud dengan
virulensi ialah ukuran keganasan atau derajat kerusakan yang ditimbulkan oleh
bibit penyakit. Jika kerusakan yang ditimbulkan hebat, maka bibit penyakit
tersebut termasuk dalam golongan virulen.
3.
Antigenesiti
Yang dimaksud dengan
antigenesiti ialah kemampuan bibit penyakit merangsang timbulnya mekanisme
pertahanan tubuh (antigen) pada diri pejamu. Apabila antigen ini banyak
dihasilkan, maka bibit penyakit disebut memiliki antigenisiti yang tinggi.
4.
Infektivi
Yang dimaksud dengan
infektiviti ialah kemampuan bibit penyakit mengadakan invasi dan menyesuaikan
diri, bertempat tinggal, serta berkembang biak dalam diri pejamu.
Macam Penyakit Menular
Sesuai
dengan pengertiannya bahwa penyakit menular termasuk dalam penyakit infeksi,
maka penyakit menular tersebut banyak macamnya. Jika ditinjau dari kaitannya
dengan kemungkinan timbulnya wabah, maka penyakit menular secara umum dapat
dibedakan atas empat kelompok yakni:
1.
Penyakit
karantina atau penyakit wabah
Jenis penyakit yang
masuk dalam penyakit karantina atau penyakit wabah ditentukan oleh peraturan
perundang-undangan. Untuk Indonesia peraturan perundang-undangan yang dimaksud
ialah UU No.1 dan No.2 Tahun 1962. Dari pelbagai penyakit yang tercantum yang
terpenting di antaranya ialah kolera, pes, poliomilitis dan difteri.
2.
Penyakit menular
dengan potensi wabah tinggi
Disebut sebagai
penyakit yang potensial menyebabkan wabah apabila penyakit tersebut dapat
menjalar dengan cepat dan/atau memiliki angka mortalitas yang tinggi. Contoh
penyakit yang termasuk dalam potensial wabah ialah D.H.F., diare, campak,
pertusis dan rabies.
3.
Penyakit menular
dengan potensi wabah rendah
Sebenarnya penyakit
yang tergolong dalam kelompok ini sama dengan kelompok kedua. Hanya saja karena
kemajuan ilmu dan teknologi kedokteran serta kemajuan program kesehatan
masyarakat maka angka penjalaran serta mortalitasnya telah dapat ditekan.
Contoh penyakit yang termasuk dalam kelompok ini ialah malaria, meningitis,
frambusia, keracunan, influenza, encephalitis, anthrax, tetanus neonatorum dan
tipus abdominalis.
4.
Penyakit menular
yang tidak berpotensi wabah
Sebenarnya
penyakit-penyakit yang termasuk dalam kelompok ini tidak berpotensi untuk
menimbulkan wabah. Hanya saja karena angka morbiditasnya masih tinggi, perlu
diprogramkan pemberantasannya. Contoh penyakit yan termasuk kelompok ini ialah
cacing, lepra, TBC, syphilis, gonorhoe dan filariasis.
Dari
keempat penggolongan penyakit yang seperti ini, maka pada keadaan tidak ada
wabah, hanya penyakit golongan 1 dan 2 yang perlu dilaporkan secara mingguan.
Sedangkan penyakit yang termasuk dalam golongan 3 dan 4 hanya dilaporkan secara
bulanan. Formulir laporan yang dipergunakan ialah formulir laporan terpadu
yakni formulir LBI.
Uraian Singkat Beberapa Penyakit Menular
1.
Kolera/Diare
Kriteria klinis : diare yaitu penyakit yang ditandai dengan
bertambahnya frekuensi
buang air besar lebih
dari tiga kali per hari dengan konsistensi tinja
lembek atau cair.
Pederita kolera yaitu penderita diare yang setelah
konfirmasi
laboratorium ditemukan vibrio-cholera.
Etiologi : Vibrio-cholera.
Masa
inkubasi : 5 hari.
Reservoir : penderita dalam masa inkubasi, masa
sakit dan masa penyembuhan.
Sumber
infeksi: kotoran atau muntahan penderita.
Terapi : oralit, rehidrasi dan
tetracycline.
Cara
penularan: makan/minum yang terkontaminasi melalui tangan kotor, lalat dan
alat-alat
yang terkontaminasi.
Pencegahan : - terjaganya kebersihan makanan dan air
minuman.
- pemberantasan lalat
- pembuangan air/WC yang baik.
- penyuluhan kesehatan.
- desinfeksi kotoran dan muntahan penderita.
2.
PES
Kriteria klinis : penderita panas tinggi dengan
pembengkakan kelenjar di ketiak (lipat
paha/BUBO)
yang sakit bila ditekan kemudian menimbulkan
pneumonia
dan bisa timbul batuk darah.
Etilogi : Pasteurella pestis/Plauque
bacillus.
Masa
inkubasi : 2-6 hari.
Reservoir : binatang mengerat, khususnya tikus.
Sumber
infeksi: kutu tikus (Xenopsylla cheopis)
yang terinfeksi. Pada pest pneumonia
bisa dari sputum dan air ludah penderita.
Terapi : obat terpilih streptomisin, 30
mg/kg BB perhari. Sedang obat-obat
lain bisa sebagai pengganti yaitu chloramphenicol,
tetracycline dan
gentamisin.
Cara
penularan: melalui gigitan kutu tikus yang terinfeksi pada manusia. Pada pest
pneumonia penularan melalui kontak orang
perorang dengan droplet
infeksi.
Pencegahan : - pemberantasan tikus.
- pembuatan bangunan yang tidak bisa dipakai
bersarang tikus.
- desinfeksi kotoran. urine dan sputum
penderita.
3.
Polio-Myelitis
Kriteria klinis
: panas, sakit kepala, nyeri leher dan belakang di ikuti kelumpuhan
anggota badan secara tiba-tiba, tanpa
kehilangan rasa raba.
Etiologi : Polio Virus, Type I (Brunhilden),
Type II (Lansing) dan Type III
(Leon).
Masa inkubasi :
7-14 hari.
Reservoir : manusia, khususnya anak yang
terinfeksi.
Sumber infeksi:
sputum atau kotoran penderita.
Terapi : Symptomatik dengan analgesik.
Istirahat pada fase akut dan
fisioterapi.
Cara penularan:
melalui droplet infeksi dari penderita yang sakit. Penularan masih
mungkin melalui kotoran penderita.
Pencegahan : -
imunisasi polio dengan salk/sabin vaccine.
- desinfeksi sputum atau kotoran penderita.
- kebersihan perorangan yang baik.
4.
Difteri
Kriteria klinis
: panas, ada selaput kelabu (pseudo-membran)
di tenggorokan yang
mudah berdarah bila dikorek, lehernya
membengkak (bullneck), sakit
waktu menelan, napas disertai bunyi (stridor), perdarahan dari hidung
(epistaxis).
Etiologi : Coryne bacterium diphteriae (bakteri
batang gram positif).
Masa inkubasi :
6 hari.
Sumber infeksi:
sputum, slim dari hidung atau dari luka di kulit.
Terapi : - anti toksin 0,01 ml/kg BB.
- anti biotika Penicillin 600.000 I.U. I.M.
- erythromycine 25-50 mg/kg BB.
Cara penularan:
melalui droplet infeksi dari penderita atau carrier atau melalui kontak
dari lesi kulit seperti bekas luka bakar.
Pencegahan : - imunisasi diptheri.
- desinfeksi sputum dan slim penderita.
- pasteurisasi susu.
5.
Dengue
Haemorhagie Fever (D.H.F)
Kriteria klinis
: demam mendadak 2-7 hari tanpa penyebab yang jelas, disertai
perdarahan mulai dari Rumpel Leede positif,
purpura petechiae,
chymosis, mimisan sampai haematemesis
mellena. Kadang-kadang
bisa disertai syok.
Etiologi : Virus dengue.
Masa inkubasi :
6 hari.
Reservoir : penderita D.H.F.
Sumber infeksi:
nyamuk aedes aegypti yang terinfeksi.
Terapi : - symtomatis.
- anti perdarahan.
- bed rest.
Cara penularan:
dengan gigitan nyamuk aedes aegypti yang terinfeksi.
Pencegahan : - pengasapan (Fogging/ULV) dengan malathion.
- abatisasi masal dengan Temephos 1 gram/10 liter.
- pemberantasan sarang nyamuk (PSN).
- tempat perawatan pasien sebaiknya “mosquito-proof”.
6.
Campak/Morbili
Kriteria klinis
: panas, batuk pilek, mata merah, diikuti bercak-bercak merah dikulit,
mulai dari telinga menyebar keseluruh tubuh
kemudian menjadi
hitam.
Etiologi : Virus Morbili.
Masa inkubasi :
10-14 hari.
Reservoir : penderita campak.
Sumber infeksi:
sputum dan ingus penderita.
Terapi : Simtomatis, Acetosal, anti
histamin dan diet lunak
Cara penularan:
dengan droplet infeksi atau kontak langsung dengan penderita.
Pencegahan : - jangan kontak dengan penderita.
- imunisasi campak.
- desinfeksi sputum dan ingus penderita.
7.
Pertusis/Batuk
Rejan/Whooping Cough
Kriteria klinis
: batuk yang beruntun diakhiri dengan muntah, terutama di malam hari,
dapat disertai perdarahan selaput mata.
Etiologi : Hemophilus pertussis/basil gram
negarif.
Masa inkubasi :
7 hari.
Reservoir : penderita pertussis.
Sumber infeksi:
sputum dari penderita.
Terapi : - erythromycin 50 mg/kg BB selama
10 hari.
- perawatan.
Cara penularan:
kontak langsung dengan penderita melalui droplet infeksi atau tidak
langsung dari sputum yang masih segar yang
dibuang penderita ke
tanah.
Pencegahan : - imunisasi pertussis.
- desinfeksi sputum/muntahan penderita.
- cegah kontak penderita dengan bayi sehat.
8.
Rabies
Anamnessa : pernah digigit kucing, anjing atau kera.
Kriteria klinis
: sakit kepala, bekas gigitan gatal dan nyeri, haus dan takut air, susah
menelan, gelisah dan kejang-kejang.
Etiologi : virus Rabies.
Masa inkubasi :
2-6 minggu.
Reservoir : anjing, kucing dan kera yang sedang
menderita rabies.
Sumber infeksi:
ludah binatang yang menderita rabies.
Terapi : - terapi luka lokal dengan sabun.
- imunisasi pasif (H R I G).
- imunisasi aktif dengan Imovax/Wyrac.
Cara penularan:
gigitan anjing, kucing, kera yang menderita rabies.
Pencegahan : - vaksinasi anjing, kucing, kera
peliharaan.
- matikan anjing, kucing dan kera yang gila.
- desinfeksi air liur anjing yang jatuh ke
tanah.
9.
Malaria
Kriteria klinis
: penderita mulai merasa sakit badan, sakit kepala, enek-enek,
menggigil yang berlangsung salama ½ sampai 2
jam, kemudian panas
naik mencapai puncaknya yang berlangsung
selama 2-4 jam, lalu
diakhiri dengan berkeringat banyak. Serangan
demam ini diselingi
dengan masa tidak demam. Pada malaria
tertiana demam timbul
setiap
hari ketiga, pada malaria quartana timbul setiap hari ke empat
sedang
pada malaria tropika timbul tidak teratur.
Etiologi : - Plasmodium vivax: malaria
tertiana.
- Plasmodium malarie: malaria quartana.
- Plasmodium falciparum: malaria tropika.
- Plasmodium ovale: malaria ovale.
Reservoir : nyamuk yang terinfeksi, tetapi kera
dapat juga pada plasmodium
malarie.
Masa inkubasi :
- Plasmodium falciparum 12 hari.
- Plasmodium malarie 30 hari.
- Plasmodium vivax dan Plasmodium ovale 14 hari.
Sumber infeksi:
nyamuk terinfeksi.
Terapi : - Klorokuin 500 mg/hari.
- Perimetamin 25 mg/minggu.
Cara penularan:
gigitan nyamuk yang terinfeksi atau melalui tranfusi darah.
Pencegahan : - cegah tempat bersarang nyamuk.
- berantas nyamuk dewasa dengan penyemprotan.
- di rumah gunakan kawat nyamuk atau kelambu.
- pengobatan pencegahan dengan klorokuin.
10. Frambusia
Kriteria klinis
: adanya initial papul, papilomata (tersebar, bubul). Yang khas adanya
hyper tropic granulomatous atau ulcerative
destructive lessions dari
kulit.
Etiologi : Triponema pertenue.
Masa inkubasi :
3-6 minggu.
Reservoir : penderita frambusia.
Sumber infeksi:
exudat dari luka di kulit penderita frambusia.
Terapi : - Pennicillin.
- peningkatan kebersihan perorangan.
Cara penularan:
- desinfeki yang terkena exudat dari luka penderita.
- melalui exudat penderita.
Pencegahan : perbaikan sanitasi dan sosial ekonomi.
11. Influenza
Kriteria klinis
: demam, myalgia, obstruksi hidung, nyeri tenggorokan, batuk.
Etiologi : virus influenza type A dan B.
Masa inkubasi : 1-3
hari.
Reservoir : penderita influenza.
Sumber infeksi:
ingus dan sputum penderita. Juga ditularkan melalui udara (air
borne).
Terapi : Simptomatis,
analgesic/antipyretic, obat batuk, obat kumur dan obat
sumbatan hidung.
Cara penularan:
dengan melalui udara (air borne).
Pencegahan : - cegah kontak.
- desinfeksi: sputum dan ingus.
- sopan santun/jaga kebersihan waktu bersin, buang ingus dan
sebagainya.
12. Anthrax
Kriteria klinis
: adanya initial papule dan vesicel pada kulit yang terasa gatal
kemudian diikuti pembengkakan. Sakit perut,
panas tinggi, sesak
napas dan cyanosis.
Etiologi : Bacillus anthracis.
Masa inkubasi :
4 hari.
Reservoir : binatang seperti kambing, domba, kuda
dan babi yang terinfeksi.
Sumber infeksi:
jaringan binatang-binatang tersebut yang sakit dengan
mengontaminasi tanah, bulu wol dan hasil
binatang lainnya.
Terapi : - antibiotika, tetracycline dan
pennicilline.
- perawatan.
Cara penularan:
kontak dengan bahan yang dihasilkan dari binatang yang menderita
anthrax.
Pencegahan : - pemusnahan binatang yang diduga mati
karena anthrax.
- vaccinasi binatang.
- desinfeksi atau proses dengan baik
bahan-bahan dari binatang
seperti wol dan sebagainya.
13. Hepatitis
Kriteria klinis
: sakit kepala, lemah, mual, muntah, demam, nyeri perut kanan atas,
urine berwarna cokelat. Ini berlangsung 4-7
hari. Kemudian timbul
ikterus mula-mula di sclera, lalu ke seluruh
tubuh. Liver membesar
dan nyeri tekan.
Etiologi : virus hepatitis A dan B.
Masa inkubasi :
- Hepatitis A 10-50 hari.
- Hepatitis B 50-100 hari.
Reservoir : penderita hepatitis/manusia.
Sumber infeksi:
darah atau apa yang dihasilkan dari darah penderita, untuk hepatitis
A.
Untuk hepatitis B sumber infeksinya darah dan tinja penderita.
Terapi : - istirahat, bed rest.
- diet cukup kalori (30 kalori/kg BB), cukup
proterin (1 gr/kg BB).
- vitamin.
- korticosteroid bila perlu.
Cara penularan:
melalui suntikan, transfusi darah. Untuk hepatitis A bisa melalui
makanan.
14. Tifus Abdominalis
Kriteria klinis
: panas tinggi selama lebih dari satu minggu, kesadaran menurun,
umumnya apatis. Lidah kotor, bradikardi
relatif, jari bergerak-gerak,
bercak-bercak merah di daerah dada.
Etiologi : Salmonella typhii.
Masa inkubasi : 2
minggu.
Reservoir : manusia yang sakit atau carrier.
Sumber infeksi:
tinja atau urine penderita atau carrier.
Terapi : - istirahat.
- diet.
- chloramphenicol.
Cara penularan:
melalui makanan/peroral.
Pencegahan : - sanitasi tinja dan urine yang baik.
- kebersihan makanan dan minuman.
- pemberantasan lalat.
- imunisasi.
15. Meningitis
Kriteria klinis
: penyakit akut disertai panas, pusing, mual, muntah, kaku kuduk,
kesadaran menurun sampai koma.
Etiologi : Neisseria meningitis.
Masa inkubasi :
4 hari.
Reservoir : penderita meningitis dan carrier.
Sumber infeksi:
sputum dan ingus penderita.
Terapi : - antibiotika.
- perawatan.
Cara penularan:
melalui droplet infeksi.
Pencegahan : - perbaikan kebersihan perorangan.
- perbaikan tempat tinggal, lingkungan
pekerjaan dan lain sebagainya.
16. Keracunan
Kriteria klinis
: penderita jatuh sakit mendadak dengan anamnesa habis makan
makanan tertentu/pesta.
Gejala : mual, enek, pusing, muntah, sakit
perut, kejang, bercak-bercak, tidak
panas kecuali penyebabnya Shigella dan
Salmonella serta
parahaemolitikus.
Etiologi : - zat kimia.
- mikroorganisme.
Masa inkubasi :
- zat kimia kurang dari 1 jam.
- Staphylococcus masa inkubasinya 2-4 jam.
- Clostridium perfringens, masa inkubasinya 8
sampai 14 jam.
- infeksi bakteri atau toxinya (misalnya
shigellosis, salmonelosis,
clostridium butolism) masa inkubasinya
lebih dari 14 jam.
Sumber infeksi:
makanan yang terkontaminasi.
Terapi : - tergantung pada penyebabnya.
- symptomatik.
- perawatan.
Pencegahan : - kebersihan makanan dan minuman.
- menjaga kesehatan dan kebersihan “food handlers”.
- gunakan “refrigerator” untuk menyimpan daging, es krim dan
sebagainya.
-
musnahkan makanan yang terkontaminasi sesudah diambil
sempelnya.
17. Encephalitis
Kriteria klinis
: suhu tinggi mendadak, nyeri kepala, pusing, mual, muntah, kaku
kuduk, kejang-kejang, kesadaran menurun
sampai koma. Kadang
kadang ada parese atau paralise.
Etiologi : Virus enchephalitis.
Terapi : - perawatan.
- antikonvulsif.
- simptomatis.
18. Tetanus Neonatorum
Kriteria klinis
: panas, kejang/kaku (sukar buka mulut, muka meringis, punggung
kaku), kesadaran tetap normal, kulit
kadang-kadang kebiru-biruan.
Etiologi : Clostridium tetani.
Masa inkubasi :
4-20 hari.
Reservoir : manusia dan kuda.
Sumber infeksi:
tanah, debu jalan dan kotoran manusia atau kuda.
Terapi : - perawatan.
- ATS.
- antikonvulsi.
- antibiotika.
Cara penularan:
melalui luka di umbilicus.
Pencegahan : - perawatan tali pusar yang baik.
- imunisasi ibu hamil trisemester ke III.
Refrensi: Dr. Resna A. Soerawidjaja & Prof. DR.
Dr. Azrul Azwar, M.P.H; Penanggulangan
Wabah oleh PUSKESMAS
Informasi yang sangat bagus dan bermanfaat gan. ditunggu informasi nya selanjutnya gan:) terima kasih ^^
ReplyDeleteSelamat Datang di Intanqq
Intanqq menyediakan 7 permainan dalam 1 ID
Berikut permainannya :
- BandarQ
- AduQ
- Bandar poker
- Bandar sakong
- Domino
- Poker
- Capsa
Berikut keuntungan bermain di Agent Poker Intanqq :
- Bonus Turnover 0.3% dibagikan setiap hari
- Bonus Extra turnover setiap minggu
- Bonus referal sampai 20% dan berlaku seumur hidup
- Proses depo dan wd HANYA 1 menit
- Minimal depo dan wd HANYA Rp.15.000
- Win Rate 98%
Ayo tunggu apalagi? segera bergabung bersama kami dan kunjungi website kami bosku ^^. menangkan hadiah nya bosku ^^
MenangDomino99 merupakan Situs Judi Bandar Poker Dan Bandar sakong Terpercaya Di Indonesia
ReplyDeleteMenangDomino99 menyediakan 7 GAME dalam 1 Web dan hanya dengan 1 ID,
Game yang di sediakan oleh MenangDomino99 :
- Sakong (New Game)
- Bandar Poker (New Game)
- BandarQ (Hot Game)
- Poker
- Domino
- Capsa Online
- AduQ
Kelebihan Bermain Di MenangDomino99 :
- BONUS TURNOVER 0.3% SETIAP HARI
- BONUS XTRA TURNOVER SETIAP MINGGUNYA
- BONUS REFERAL 10% +10% SEUMUR HIDUP!!
- MIN DEPO IDR 15.000 dan Proses super cepat 1 menit.
- Bisa dimainkan di Smartphone Versi Android dan Iphone.
Info Lebih Lanjut Bisa Hub kami Di
pin bbm : 2AFFCE66
phone : +855969440399
we chat : Menangdomino99