Friday, February 6, 2015


Batasan
Batasan penyakit menular banyak macamnya. Secara sederhana yang dimaksud dengan penyakit menular ialah penyakit yang disebabkan oleh suatu mikroorganisme atau produk toksinnya, yang ditularkan dari penderita atau reservoirnya kepada manusia lain yang rentan.
Karena penyebab penyakit menular adalah suatu mikroorganisme, maka penyakit menular termasuk kedalam kelompok penyakit infeksi (infectious diseases). Menular atau tidaknya suatu penyakit infeksi dipengaruhi oleh banyak faktor. Faktor-faktor yang dimaksud secara umum dapat dibedakan atas tiga macam yakni faktor pejamu (host), faktor bibit penyakit (agent), serta faktor lingkungan (enviroment).
Oleh Gordon dan Le Richt pada tahun 1950 disebutkan bahwa ketiga faktor ini saling berhubungan dan memengaruhi yang secara keseluruhan berbentuk suatu timbangan, di mana pejamu dan bibit penyakit berada di ujung tuas serta lingkungan sebagai penumpunya.
Faktor pejamu banyak macamnya, seperti misalnya umur, mekanisme pertahanan tubuh, jenis kelamin, suku bangsa, agama, pekerjaan dan kebiasaan-kebiasaan hidup yang dimiliki oleh pejamu. Dari pelbagai faktor pejamu yang memengaruhi ini, maka yang terpenting pada penyakit menular adalah mekanisme pertahanan tubuh. Jika mekanisme pertahanan tubuh tidak dimiliki, maka kemungkinan untuk terjangkit penyakit menular akan bertambah besar.
Sama halnya dengan pejamu, maka faktor lingkungan banyak macamnya baik yang termasuk lingkungan fisik dan/ataupun yang termasuk lingkungan nonfisik. Lingkungan apapun yang dihadapi yang terpenting pada penyakit menular adalah peranannya sebagai reservoir dan media perantara bibit penyakit. Jika lingkungan tersebut bersifat positif bagi kehidupan dan berkembang biaknya suatu penyakit serta dapat dipakai sebagai media perantara berpindahnya suatu bibit penyakit, maka penduduk di sekitar lingkungan tersebut akan menghadapi kemungkinan yang besar untuk terserang penyakit menular.
Sedangkan yang terpenting pada faktor bibit penyakit di sini terbatas pada golongan biologis berupa jasad renik (mikroorganisme) yakni sifat-sifat yang dimilikinya, yang secara umum dapat dibedakan atas 4 macam yaitu:
1.      Patogenisiti
Yang dimaksud dengan patogenisiti ialah kemampuan bibit penyakit untuk menimbulkan reaksi pada pejamu sehingga timbul penyakit (diseases stimulus). Jika kemampuan ini tidak dimiliki, penyakit tidak akan muncul. Bibit penyakit yang seperti ini disebut a-patogen. Di alam dan juga di dalam tubuh manusia banyak ditemukan kuman a-patogen yang hidup tanpa menimbulkan penyakit pada manusia.
2.      Virulensi
Yang dimaksud dengan virulensi ialah ukuran keganasan atau derajat kerusakan yang ditimbulkan oleh bibit penyakit. Jika kerusakan yang ditimbulkan hebat, maka bibit penyakit tersebut termasuk dalam golongan virulen.
3.      Antigenesiti
Yang dimaksud dengan antigenesiti ialah kemampuan bibit penyakit merangsang timbulnya mekanisme pertahanan tubuh (antigen) pada diri pejamu. Apabila antigen ini banyak dihasilkan, maka bibit penyakit disebut memiliki antigenisiti yang tinggi.
4.      Infektivi
Yang dimaksud dengan infektiviti ialah kemampuan bibit penyakit mengadakan invasi dan menyesuaikan diri, bertempat tinggal, serta berkembang biak dalam diri pejamu.

Macam Penyakit Menular
Sesuai dengan pengertiannya bahwa penyakit menular termasuk dalam penyakit infeksi, maka penyakit menular tersebut banyak macamnya. Jika ditinjau dari kaitannya dengan kemungkinan timbulnya wabah, maka penyakit menular secara umum dapat dibedakan atas empat kelompok yakni:
1.      Penyakit karantina atau penyakit wabah
Jenis penyakit yang masuk dalam penyakit karantina atau penyakit wabah ditentukan oleh peraturan perundang-undangan. Untuk Indonesia peraturan perundang-undangan yang dimaksud ialah UU No.1 dan No.2 Tahun 1962. Dari pelbagai penyakit yang tercantum yang terpenting di antaranya ialah kolera, pes, poliomilitis dan difteri.
2.      Penyakit menular dengan potensi wabah tinggi
Disebut sebagai penyakit yang potensial menyebabkan wabah apabila penyakit tersebut dapat menjalar dengan cepat dan/atau memiliki angka mortalitas yang tinggi. Contoh penyakit yang termasuk dalam potensial wabah ialah D.H.F., diare, campak, pertusis dan rabies.
3.      Penyakit menular dengan potensi wabah rendah
Sebenarnya penyakit yang tergolong dalam kelompok ini sama dengan kelompok kedua. Hanya saja karena kemajuan ilmu dan teknologi kedokteran serta kemajuan program kesehatan masyarakat maka angka penjalaran serta mortalitasnya telah dapat ditekan. Contoh penyakit yang termasuk dalam kelompok ini ialah malaria, meningitis, frambusia, keracunan, influenza, encephalitis, anthrax, tetanus neonatorum dan tipus abdominalis.
4.      Penyakit menular yang tidak berpotensi wabah
Sebenarnya penyakit-penyakit yang termasuk dalam kelompok ini tidak berpotensi untuk menimbulkan wabah. Hanya saja karena angka morbiditasnya masih tinggi, perlu diprogramkan pemberantasannya. Contoh penyakit yan termasuk kelompok ini ialah cacing, lepra, TBC, syphilis, gonorhoe dan filariasis.
Dari keempat penggolongan penyakit yang seperti ini, maka pada keadaan tidak ada wabah, hanya penyakit golongan 1 dan 2 yang perlu dilaporkan secara mingguan. Sedangkan penyakit yang termasuk dalam golongan 3 dan 4 hanya dilaporkan secara bulanan. Formulir laporan yang dipergunakan ialah formulir laporan terpadu yakni formulir LBI.

Uraian Singkat Beberapa Penyakit Menular
1.      Kolera/Diare
Kriteria klinis  : diare yaitu penyakit yang ditandai dengan bertambahnya frekuensi
buang air besar lebih dari tiga kali per hari dengan konsistensi tinja
lembek atau cair. Pederita kolera yaitu penderita diare yang setelah
konfirmasi laboratorium ditemukan vibrio-cholera.
Etiologi            : Vibrio-cholera.
Masa inkubasi  : 5 hari.
Reservoir         : penderita dalam masa inkubasi, masa sakit dan masa penyembuhan.
Sumber infeksi: kotoran atau muntahan penderita.
Terapi              : oralit, rehidrasi dan tetracycline.
Cara penularan: makan/minum yang terkontaminasi melalui tangan kotor, lalat dan
alat-alat yang terkontaminasi.
            Pencegahan     : - terjaganya kebersihan makanan dan air minuman.
                                      - pemberantasan lalat
  - pembuangan air/WC yang baik.
  - penyuluhan kesehatan.
  - desinfeksi kotoran dan muntahan penderita.
2.      PES
Kriteria klinis : penderita panas tinggi dengan pembengkakan kelenjar di ketiak (lipat
 paha/BUBO) yang sakit bila ditekan kemudian menimbulkan
 pneumonia dan bisa timbul batuk darah.
            Etilogi             : Pasteurella pestis/Plauque bacillus.
            Masa inkubasi : 2-6 hari.
            Reservoir         : binatang mengerat, khususnya tikus.
            Sumber infeksi: kutu tikus (Xenopsylla cheopis) yang terinfeksi. Pada pest pneumonia
  bisa dari sputum dan air ludah penderita.
            Terapi              : obat terpilih streptomisin, 30 mg/kg BB perhari. Sedang obat-obat
  lain bisa sebagai pengganti yaitu chloramphenicol, tetracycline dan
  gentamisin.
            Cara penularan: melalui gigitan kutu tikus yang terinfeksi pada manusia. Pada pest
  pneumonia penularan melalui kontak orang perorang dengan droplet
  infeksi.
Pencegahan     : - pemberantasan tikus.
  - pembuatan bangunan yang tidak bisa dipakai bersarang tikus.
  - desinfeksi kotoran. urine dan sputum penderita.
3.      Polio-Myelitis
Kriteria klinis : panas, sakit kepala, nyeri leher dan belakang di ikuti kelumpuhan
 anggota badan secara tiba-tiba, tanpa kehilangan rasa raba.
Etiologi           : Polio Virus, Type I (Brunhilden), Type II (Lansing) dan Type III
  (Leon).
Masa inkubasi : 7-14 hari.
Reservoir         : manusia, khususnya anak yang terinfeksi.
Sumber infeksi: sputum atau kotoran penderita.
Terapi              : Symptomatik dengan analgesik. Istirahat pada fase akut dan
  fisioterapi.
Cara penularan: melalui droplet infeksi dari penderita yang sakit. Penularan masih
   mungkin melalui kotoran penderita.
Pencegahan      : - imunisasi polio dengan salk/sabin vaccine.
   - desinfeksi sputum atau kotoran penderita.
   - kebersihan perorangan yang baik.
4.      Difteri
Kriteria klinis : panas, ada selaput kelabu (pseudo-membran) di tenggorokan yang
 mudah berdarah bila dikorek, lehernya membengkak (bullneck), sakit
 waktu menelan, napas disertai bunyi (stridor), perdarahan dari hidung
 (epistaxis).
Etiologi           : Coryne bacterium diphteriae (bakteri batang gram positif).
Masa inkubasi : 6 hari.
Sumber infeksi: sputum, slim dari hidung atau dari luka di kulit.
Terapi              : - anti toksin 0,01 ml/kg BB.
  - anti biotika Penicillin 600.000 I.U. I.M.
  - erythromycine 25-50 mg/kg BB.
Cara penularan: melalui droplet infeksi dari penderita atau carrier atau melalui kontak
   dari lesi kulit seperti bekas luka bakar.
Pencegahan     : - imunisasi diptheri.
  - desinfeksi sputum dan slim penderita.
  - pasteurisasi susu.
5.      Dengue Haemorhagie Fever (D.H.F)
Kriteria klinis : demam mendadak 2-7 hari tanpa penyebab yang jelas, disertai
  perdarahan mulai dari Rumpel Leede positif, purpura petechiae,
  chymosis, mimisan sampai haematemesis mellena. Kadang-kadang
  bisa disertai syok.
Etiologi           : Virus dengue.
Masa inkubasi : 6 hari.
Reservoir         : penderita D.H.F.
Sumber infeksi: nyamuk aedes aegypti yang terinfeksi.
Terapi              : - symtomatis.
  - anti perdarahan.
  - bed rest.
Cara penularan: dengan gigitan nyamuk aedes aegypti yang terinfeksi.
Pencegahan     : - pengasapan (Fogging/ULV) dengan malathion.
  - abatisasi masal dengan Temephos 1 gram/10 liter.
  - pemberantasan sarang nyamuk (PSN).
  - tempat perawatan pasien sebaiknya “mosquito-proof”.
6.      Campak/Morbili
Kriteria klinis : panas, batuk pilek, mata merah, diikuti bercak-bercak merah dikulit,
  mulai dari telinga menyebar keseluruh tubuh kemudian menjadi
  hitam.
Etiologi           : Virus Morbili.
Masa inkubasi : 10-14 hari.
Reservoir         : penderita campak.
Sumber infeksi: sputum dan ingus penderita.
Terapi              : Simtomatis, Acetosal, anti histamin dan diet lunak
Cara penularan: dengan droplet infeksi atau kontak langsung dengan penderita.
Pencegahan     : - jangan kontak dengan penderita.
  - imunisasi campak.
  - desinfeksi sputum dan ingus penderita.
7.      Pertusis/Batuk Rejan/Whooping Cough
Kriteria klinis : batuk yang beruntun diakhiri dengan muntah, terutama di malam hari,
 dapat disertai perdarahan selaput mata.
Etiologi           : Hemophilus pertussis/basil gram negarif.
Masa inkubasi : 7 hari.
Reservoir         : penderita pertussis.
Sumber infeksi: sputum dari penderita.
Terapi              : - erythromycin 50 mg/kg BB selama 10 hari.
  - perawatan.
Cara penularan: kontak langsung dengan penderita melalui droplet infeksi atau tidak
   langsung dari sputum yang masih segar yang dibuang penderita ke
   tanah.
Pencegahan     : - imunisasi pertussis.
  - desinfeksi sputum/muntahan penderita.
  - cegah kontak penderita dengan bayi sehat.
8.      Rabies
Anamnessa     : pernah digigit kucing, anjing atau kera.
Kriteria klinis : sakit kepala, bekas gigitan gatal dan nyeri, haus dan takut air, susah
  menelan, gelisah dan kejang-kejang.
Etiologi           : virus Rabies.
Masa inkubasi : 2-6 minggu.
Reservoir         : anjing, kucing dan kera yang sedang menderita rabies.
Sumber infeksi: ludah binatang yang menderita rabies.
Terapi              : - terapi luka lokal dengan sabun.
  - imunisasi pasif (H R I G).
  - imunisasi aktif dengan Imovax/Wyrac.
Cara penularan: gigitan anjing, kucing, kera yang menderita rabies.
Pencegahan     : - vaksinasi anjing, kucing, kera peliharaan.
  - matikan anjing, kucing dan kera yang gila.
  - desinfeksi air liur anjing yang jatuh ke tanah.
9.      Malaria
Kriteria klinis : penderita mulai merasa sakit badan, sakit kepala, enek-enek,
  menggigil yang berlangsung salama ½ sampai 2 jam, kemudian panas
  naik mencapai puncaknya yang berlangsung selama 2-4 jam, lalu
  diakhiri dengan berkeringat banyak. Serangan demam ini diselingi
  dengan masa tidak demam. Pada malaria tertiana demam timbul
  setiap hari ketiga, pada malaria quartana timbul setiap hari ke empat
  sedang pada malaria tropika timbul tidak teratur.
Etiologi           : - Plasmodium vivax: malaria tertiana.
  - Plasmodium malarie: malaria quartana.
  - Plasmodium falciparum: malaria tropika.
  - Plasmodium ovale: malaria ovale.
Reservoir         : nyamuk yang terinfeksi, tetapi kera dapat juga pada plasmodium
  malarie.
Masa inkubasi : - Plasmodium falciparum 12 hari.
  - Plasmodium malarie 30 hari.
  - Plasmodium vivax dan Plasmodium ovale 14 hari.
Sumber infeksi: nyamuk terinfeksi.
Terapi              : - Klorokuin 500 mg/hari.
  - Perimetamin 25 mg/minggu.
Cara penularan: gigitan nyamuk yang terinfeksi atau melalui tranfusi darah.
Pencegahan     : - cegah tempat bersarang nyamuk.
  - berantas nyamuk dewasa dengan penyemprotan.
  - di rumah gunakan kawat nyamuk atau kelambu.
  - pengobatan pencegahan dengan klorokuin.
10.  Frambusia
Kriteria klinis : adanya initial papul, papilomata (tersebar, bubul). Yang khas adanya
  hyper tropic granulomatous atau ulcerative destructive lessions dari
  kulit.
Etiologi           : Triponema pertenue.
Masa inkubasi : 3-6 minggu.
Reservoir         : penderita frambusia.
Sumber infeksi: exudat dari luka di kulit penderita frambusia.
Terapi              : - Pennicillin.
  - peningkatan kebersihan perorangan.
Cara penularan: - desinfeki yang terkena exudat dari luka penderita.
  - melalui exudat penderita.
Pencegahan     : perbaikan sanitasi dan sosial ekonomi.
11.  Influenza
Kriteria klinis : demam, myalgia, obstruksi hidung, nyeri tenggorokan, batuk.
Etiologi           : virus influenza type A dan B.
Masa inkubasi : 1-3 hari.
Reservoir         : penderita influenza.
Sumber infeksi: ingus dan sputum penderita. Juga ditularkan melalui udara (air
  borne).
Terapi              : Simptomatis, analgesic/antipyretic, obat batuk, obat kumur dan obat
  sumbatan hidung.
Cara penularan: dengan melalui udara (air borne).
Pencegahan     : - cegah kontak.
  - desinfeksi: sputum dan ingus.
  - sopan santun/jaga kebersihan waktu bersin, buang ingus dan
    sebagainya.
12.  Anthrax
Kriteria klinis : adanya initial papule dan vesicel pada kulit yang terasa gatal
  kemudian diikuti pembengkakan. Sakit perut, panas tinggi, sesak
  napas dan cyanosis.
Etiologi           : Bacillus anthracis.
Masa inkubasi : 4 hari.
Reservoir         : binatang seperti kambing, domba, kuda dan babi yang terinfeksi.
Sumber infeksi: jaringan binatang-binatang tersebut yang sakit dengan
  mengontaminasi tanah, bulu wol dan hasil binatang lainnya.
Terapi              : - antibiotika, tetracycline dan pennicilline.
  - perawatan.
Cara penularan: kontak dengan bahan yang dihasilkan dari binatang yang menderita
  anthrax.
Pencegahan     : - pemusnahan binatang yang diduga mati karena anthrax.
  - vaccinasi binatang.
  - desinfeksi atau proses dengan baik bahan-bahan dari binatang
    seperti wol dan sebagainya.
13.  Hepatitis
Kriteria klinis : sakit kepala, lemah, mual, muntah, demam, nyeri perut kanan atas,
  urine berwarna cokelat. Ini berlangsung 4-7 hari. Kemudian timbul
  ikterus mula-mula di sclera, lalu ke seluruh tubuh. Liver membesar
  dan nyeri tekan.
Etiologi           : virus hepatitis A dan B.
Masa inkubasi : - Hepatitis A 10-50 hari.
  - Hepatitis B 50-100 hari.
Reservoir         : penderita hepatitis/manusia.
Sumber infeksi: darah atau apa yang dihasilkan dari darah penderita, untuk hepatitis
  A. Untuk hepatitis B sumber infeksinya darah dan tinja penderita.
Terapi              : - istirahat, bed rest.
  - diet cukup kalori (30 kalori/kg BB), cukup proterin (1 gr/kg BB).
  - vitamin.
  - korticosteroid bila perlu.
Cara penularan: melalui suntikan, transfusi darah. Untuk hepatitis A bisa melalui
  makanan.
14.  Tifus Abdominalis
Kriteria klinis : panas tinggi selama lebih dari satu minggu, kesadaran menurun,
  umumnya apatis. Lidah kotor, bradikardi relatif, jari bergerak-gerak,
  bercak-bercak merah di daerah dada.
Etiologi           : Salmonella typhii.
Masa inkubasi : 2 minggu.
Reservoir         : manusia yang sakit atau carrier.
Sumber infeksi: tinja atau urine penderita atau carrier.
Terapi              : - istirahat.
  - diet.
  - chloramphenicol.
Cara penularan: melalui makanan/peroral.
Pencegahan     : - sanitasi tinja dan urine yang baik.
  - kebersihan makanan dan minuman.
  - pemberantasan lalat.
  - imunisasi.
15.  Meningitis
Kriteria klinis : penyakit akut disertai panas, pusing, mual, muntah, kaku kuduk,
  kesadaran menurun sampai koma.
Etiologi           : Neisseria meningitis.
Masa inkubasi : 4 hari.
Reservoir         : penderita meningitis dan carrier.
Sumber infeksi: sputum dan ingus penderita.
Terapi              : - antibiotika.
  - perawatan.
Cara penularan: melalui droplet infeksi.
Pencegahan     : - perbaikan kebersihan perorangan.
  - perbaikan tempat tinggal, lingkungan pekerjaan dan lain sebagainya.
16.  Keracunan
Kriteria klinis : penderita jatuh sakit mendadak dengan anamnesa habis makan
  makanan tertentu/pesta.
Gejala              : mual, enek, pusing, muntah, sakit perut, kejang, bercak-bercak, tidak
  panas kecuali penyebabnya Shigella dan Salmonella serta
  parahaemolitikus.
Etiologi           : - zat kimia.
  - mikroorganisme.
Masa inkubasi : - zat kimia kurang dari 1 jam.
  - Staphylococcus masa inkubasinya 2-4 jam.
  - Clostridium perfringens, masa inkubasinya 8 sampai 14 jam.
  - infeksi bakteri atau toxinya (misalnya shigellosis, salmonelosis,
    clostridium butolism) masa inkubasinya lebih dari 14 jam.
Sumber infeksi: makanan yang terkontaminasi.
Terapi              : - tergantung pada penyebabnya.
  - symptomatik.
  - perawatan.
Pencegahan     : - kebersihan makanan dan minuman.
  - menjaga kesehatan dan kebersihan “food handlers”.
  - gunakan “refrigerator” untuk menyimpan daging, es krim dan
    sebagainya.
 - musnahkan makanan yang terkontaminasi sesudah diambil
   sempelnya.
17.  Encephalitis
Kriteria klinis : suhu tinggi mendadak, nyeri kepala, pusing, mual, muntah, kaku
  kuduk, kejang-kejang, kesadaran menurun sampai koma. Kadang
  kadang ada parese atau paralise.
Etiologi           : Virus enchephalitis.
Terapi              : - perawatan.
  - antikonvulsif.
  - simptomatis.
18.  Tetanus Neonatorum
Kriteria klinis : panas, kejang/kaku (sukar buka mulut, muka meringis, punggung
  kaku), kesadaran tetap normal, kulit kadang-kadang kebiru-biruan.
Etiologi           : Clostridium tetani.
Masa inkubasi : 4-20 hari.
Reservoir         : manusia dan kuda.
Sumber infeksi: tanah, debu jalan dan kotoran manusia atau kuda.
Terapi              : - perawatan.
  - ATS.
  - antikonvulsi.
  - antibiotika.
Cara penularan: melalui luka di umbilicus.
Pencegahan     : - perawatan tali pusar yang baik.
  - imunisasi ibu hamil trisemester ke III.

Refrensi: Dr. Resna A. Soerawidjaja & Prof. DR. Dr. Azrul Azwar, M.P.H; Penanggulangan
   Wabah oleh PUSKESMAS


2 comments:

  1. Informasi yang sangat bagus dan bermanfaat gan. ditunggu informasi nya selanjutnya gan:) terima kasih ^^



    Selamat Datang di Intanqq

    Intanqq menyediakan 7 permainan dalam 1 ID
    Berikut permainannya :
    - BandarQ
    - AduQ
    - Bandar poker
    - Bandar sakong
    - Domino
    - Poker
    - Capsa

    Berikut keuntungan bermain di Agent Poker Intanqq :
    - Bonus Turnover 0.3% dibagikan setiap hari
    - Bonus Extra turnover setiap minggu
    - Bonus referal sampai 20% dan berlaku seumur hidup
    - Proses depo dan wd HANYA 1 menit
    - Minimal depo dan wd HANYA Rp.15.000
    - Win Rate 98%

    Ayo tunggu apalagi? segera bergabung bersama kami dan kunjungi website kami bosku ^^. menangkan hadiah nya bosku ^^

    ReplyDelete
  2. MenangDomino99 merupakan Situs Judi Bandar Poker Dan Bandar sakong Terpercaya Di Indonesia

    MenangDomino99 menyediakan 7 GAME dalam 1 Web dan hanya dengan 1 ID,

    Game yang di sediakan oleh MenangDomino99 :
    - Sakong (New Game)
    - Bandar Poker (New Game)
    - BandarQ (Hot Game)
    - Poker
    - Domino
    - Capsa Online
    - AduQ

    Kelebihan Bermain Di MenangDomino99 :
    - BONUS TURNOVER 0.3% SETIAP HARI
    - BONUS XTRA TURNOVER SETIAP MINGGUNYA
    - BONUS REFERAL 10% +10% SEUMUR HIDUP!!
    - MIN DEPO IDR 15.000 dan Proses super cepat 1 menit.
    - Bisa dimainkan di Smartphone Versi Android dan Iphone.

    Info Lebih Lanjut Bisa Hub kami Di

    pin bbm : 2AFFCE66
    phone : +855969440399
    we chat : Menangdomino99

    ReplyDelete