Gejala-gejala Diabetes Mellitus
Gejala umum adalah
poliuria atau sering buang air kecil dan polidipsia atau meningkatkan rasa haus
sehingga berakibat pada meningkatnay asupan cairan. Gejala dapat berkembang
dengan cepat, dalam beberapa minggu atau bula pada diabetes tipe 1, terutama
pada anak-anak. Sementara gejala diabetes tipe 2 biasanya berkembang jauh lebih
lambat. Diabetes tipe 1 juga dapat menyebabkan berat badan menurun meski tidak
signifikan dan tidak menimbulkan kelelahan mental. Semua gejala di atas,
kecuali penurunan berat badan juga dapat terjadi pada diabetes tipe 2. Pada
pasien diabetes yang tidak mengontrol kadar gula darah dengan baik, penurunan
berat badan yang signifikan mungkin dialami pada tahap awal serangan diabetes.
Langkah deteksi akhir gejala diabetes mellitus adalah dengan melakukan tes
kadar gula darah.
Bila konsentrasi
glukosa dalam darah anda naik melampaui ambang batas ginjal maka dalam ginjal
akan kembali terjadi penyerapan glukosa, sementara sisa glukosa tetap berada
dalam urine. Hal tersebut meningkatkan tekanan cairan urine dan menghambat
reabsorpsi air oleh ginjal sehingga meningkatkan produksi urine atau poliuria dan tubuh mengalami kehilangan
cairan dalam jumlah lebih banyak. Volume air darah yang hilang akan diganti
oleh air yang diproduksi oleh sel-sel
bagian tubuh yang lain sehingga menyebabkan dehidrasi dan meningkatkan rasa
haus.
Peyerapan kelebihan
glukosa ketika kadar gula darah terlalu tinggi dapat mengakibatkan perubahan
bentuk lensa mata yang jika terjadi secara berkelanjutan akan mengakibatkan
gangguan penglihatan. Penghilatan kabur adalah keluhan umum yang mengarah pada
diagnosis diabetes tipe 1; sedangkan pada diabetes tipe 2, umumnya perubahan
terjadi secara bertahap.
Pada awalnya, penderita
diabetes tipe 1 akan mengalami kondisi ketoasidosis
(DKA), yaitu suatu keadaan ekstrim yang ditandai dengan aroma aseton pada napas
penderita. Hal tersebut dikenal dengan pernapasan Kussmaul; poliuria; mual;
muntah, dan sakit perut. Kondisi tersebut mempengaruhi kesadaran dan memberi
efek lesu pada penderita. Kasus DKA yang parah bisa menyebabkan koma dan tidak
menutup kemungkinan akan berujung pada kematian. Anda perlu mengetahui bahwa
kondisi ketoasidosis diabetikum
merupakan suatu keadaan darurat medis yang membutuhkan perawatan di rumah
sakit.
Sebuah kasus dengan
kondisi sama parah yang jarang terjadi adalah nonketotik hiperosmolar. Kasus
tersebut lebih sering terjadi pada diabetes tipe 2, sebagai hasil dari
dehidrasi atau kehilangan cairan tubuh. Kondisi ini sering terjadi pada pasien
penderita diabetes ekstrim setelah mengonsumsi minuman yang mengadung gula.
Akibat Diabetes Mellitus
-
Gagal ginjal
-
Penyakit jantung
-
Impoten
-
Kerusakan otak
-
Kebutaan
Diabetes pada Keadaan Berat
Pada keadaan berat,
diabetes menyebabkan penurunan berat badan secara tiba-tiba, mati
rasa/kesemutan atau sakit pada tangan atau kaki, borok pada kaki yang tidak
kunjung sembuh dan hilangnya kesadaran penderita. Diabetes dapat menyebabkan
komplikasi yang pada tahap akut meliputi hipoglikemia dan diabetik
ketoasidosis. Penyakit diabetes yang tidak dikendalikan juga dapat memicu
terjadinya nonketotik koma hiperosmolar.
Bahaya serius jangka panjang meliputi komplikasi penyakit jantung, gagal ginjal
kronis, kerusakan retina yang berdampak pada kebutaan, beberapa jenis kerusakan
saraf dan kerusakan pembuluh darah mikro yang dapat menyebabkan disfungsi
ereksi dan kesulitan dalam hal penyembuhan luka, terutama pada bagian kaki yang
dapat menyebabkan gangrene atau bahkan risiko amputasi.
Perawatan diabetes yang
memadai, serta menjaga kestabilan tekanan darah NDS dan menjalankan gaya hidup
sehat seperti tidak merokok dan menjada berat badan dapat memperbaiki profil
risiko dari sebagian besar komplikasi. Di negara maju, diabetes adalah penyebab
paling signifikan kebutaan pada orang dewasa. Selain itu diabetes juga menjadi
penyebab utama tindakan amputasi pada orang dewasa dan nefropati diabetes
meupakan penyakit utama yang menyebabkan ginjal tidak berfungsi.
Amplikasi Akut
Diabetes ketoasidosis
(DKA) adalah komplikasi akut dan berbahaya yang merupakan keadaan darurat
medis. Tingkat insulin rendah menyebabkan hati menggunakan lemak sebagai sumber
energi. Hal tersebut normal ketika terjadi secara periodik, tapi akan menjadi
masalah serius jika dipertahankan. Peningkatan kadar keton dalam darah
menurunkan pH dan menyebabkan DKA. Penderita DKA biasanya mengalami dehidrasi
serta pernapasan cepat dan dalam. Sakit perut mungkin adalah gejala yang umum,
namun mungkin juga sebagai indikasi komplikasi berat. Tingkat kesadaran
penderita yang semula normal pun dapat berlanjut menjadi koma.
Ketoasidosis dapat
berkembang semakin parah dan menyebabkan hipotensi, shock, bahkan kematian.
Analisis urine akan menunjukkan tingkat signifikan kadar keton tubuh karena
kadar keton yang telah melebihi ambang batas ginjal akan muncul dalam air seni,
sering kali sebelum gejala lain muncul. Pengobatan yang tepat dapat
menghasilkan pemulihan secara penuh; namun sebaliknya perawatan yan gterlambat
atau kurang maksimal dapat menimbulkan risiko kematian. Komplikasi juga dapat
terjadi misalnya edema otak. Perlu diingatkan bahwa DKA merupakan keadaan
darurat medis sehingga memerlukan penanganan dan perawatan yang cepat dan
tepat. Ketoasidosis jauh lebih sering terjadi pada diabetes tipe 1 dibanding
tipe 2.
Hipoglikemia
Hipoglikemia atau
kondisi tidak normal akibat glukosa darah yang rendah merupakan komplikasi akut
beberapa perawatan diabetes dan sangat jarang terjadi. Penderita akan mengalami
perasaan gelisah, berkeringan, lemah dan mengalami semacam rasa takut dan
bergerak panik. Dalam kasus yang ekstrim, kesadaran dapat berkurang atau bahkan
hilang, menyebabkan koma, kejang, kerusakan otak, hingga kematian. Pada pasien
dengan penyakit diabetes, hal ini dapat disebabkan oleh beberapa faktor,
seperti terlalu banyak atau salah penggunaan insulin, terlalu banyak atau salah
waktu olahraga dan tidak cukup asupan makanan (khususnya glukosa dari
karbohidrat).
Hipoglikemia biasanya
merupakan hasil interaksi insulin karena kelebihan glukosa dan berkompromi
dalam diabetes tipe 1 dan diabetes tipe 2. Dalam kondisi kekurangan insulin
diabetes (eksogen), insulin tidak
mampu menurunkan kadar glukosa, sementara kombinasi dari kekurangan glukagon dan epinefrin menyebabkan tanggapan glukosa tidak sempurna. Konsep
hipoglikemia terkait dengan kegagalan otonom pada diabetes. Fakta terbaru,
hipoglikemia menjadi penyebab kekurangan glukosa dan berakibat ketidaksadaran.
Dalam banyak kasus, menghindari hipoglikemia jangka pendek dapat dilakukan
dengan cara membalikkan kondisi, misalnya mengonsumsi minuman atau makanan yang
mengandung kadar gula tinggi. Pada kasus yang parah, pengobatan dilakukan
dengan cara menyuntikkan glukagon
(hormon dengan efek yang sangat berlawanan dengan insulin),namun biasanya hanya
dilakukan jika pasien dalam kondisi tidak sadar.
Infeksi Pernapasan
Pada seseorang dengan
diabetes mellitus, respons kekebalan akan terganggu. Penelitian menunjukkan
bahwa hiperglikemia mengurangi fungsi kekebalan sel dan meningkatkan
peradangan. Efek vaskular diabetes juga memiliki kecenderungan mengubah fungsi
paru-paru. Semua hal tersebut mengarah pada peningkatan kerentanan terhadap
infeksi saluran pernapasan seperti radang paru-paru dan influenza pada
penderita diabetes.
Penyakit Vaskular
Peningkatan kadar glukosa
secara kronis dalam darah menyebabkan kerusakan pembuluh darah. Sel endotel
yang melapisi pembuluh darah mengambil glukosa lebih dari biasanya karena
sel-sel tersebut tidak tergantung pada insulin. Sel-sel terebut kemudian
membentuk permukaan glikoprotein lebih dari biasanya sehingga menyebabkan
membran basal tumbuh lebih tebal dan lebih lemah. Pada penderita diabetes, hal
tersebut dapat mengakibatkan kerusakan pembuluh darah kecil dan kerusakan pada
arteri.
Sebuah teori penelitian
menunjukkan bahwa hiperglikemia menjadi penyebab komplikasi diabetes. Faktanya,
40% penderita diabetes yang mengalami gula darah karena neuropati. Meski
demikian, beberapa dari mereka yang melakukan pengendalian gula darah agar tetap
dalam kadar normal juga terkena nefropati.
Kondisi tersebut tentu memerlukan penjelasan lebih lanjut. Sebuah penelitian
menemukan fakta bahwa serum untuk penderita diabetes dengan neuropati adalah
racun bagi saraf, meskipun dalam kondisi kadar gula darah normal.
Penelitian terbaru
menunjukkan bahwa pada penderita diabetes tipe 1 yang terus-menerus melawan
penyakit dengan autoimun yang pada awalnya merupakan kekebalan tubuh namun
kemudian justru menghancurkan sel beta pankreas juga dapat mengakibatkan retinopati, neuropati dan nefropati.
Retinopati sebaiknya diobati dengan obat-obatan yang berfungsi menjaga sistem
kekebalan penderita diabetes. Pengobatan dengan cara tersebut lebih baik
dibanding pengobatan dengan cara pengendalian gula darah. Pengelompokan keluarga
dengan tingkat dan jenis komplikasi diabetes menunjukkan bahwa genetika juga
berperan sebagai salah satu faktor penyebab komplikasi seperti retinopati dan nefropati.
Pada seseorang yang
tidak memiliki riwayat keturunan penderita diabetes tipe 2 telah ditemukan
gejala peningkatan kekakuan arteri dan neuropati meskipun kadar glukosa
darahnya dalam kondisi normal. Dalam hal peningkatan kadar enzim yang
berhubungan dengan diabetes, penyakit ginjal telah ditemukan pada orang
nondiabetes dari keturunan pertama keluarga penderita diabetes. Sementara
pembatasan kadar glukosa darah dengan ketat dan cepat terbukti memperburuk
kondisi dibanding meningkatkan komplikasi akibat diabetes.
Satu penelitian yang
dilakukan secara kontinu selama satu bulan menemukan bahwa memburuknya
komplikasi, pada awalnya tidak membaik dengan cara meningkatkan kontrol
glukosa. Kerusakan pembuluh darah kecil mengarah ke mikroangiopati dapat
menyebabkan salah satu atau beberapa kemungkinan, yaitu:
1.
Diabetes
retinopati. Pertumbuhan gembur dan berkualitas rendah pembuluh darah baru pada
retina serta pembengkakan pada makula yang parah dapat mengakibatkan kehilangan
penglihatan atau kebutaan. Kerusakan retina (darimicroangiopathy) membuatnya menjadi penyebab paling umum kasus
kebutaan di kalangan usia dewasa.
2.
Diabetes
neuropati. Abnormal dan penurunan sensasi, biasanya dalam sebuah sarung tangan
dan kaus kaki. Distribusi dimulai dari kaki dan berptensi pada saraf lainnya,
kemudian jari dan tangan. Ketika dikombinasikan dengan pembuluh darah yang
rusak dapat mengakibatkan diabetes kaki. Bentuk lain diabetes neuropati dpaat
hadir sebagai mononeuritis atau
neuropati otonom.
3.
Diabetes
nefropati. Kerusakan pada ginjal yang dapat menyebabkan gagal ginjal kronis dan
akhirnya memerlukan dialisis. Diabetes mellitus merupakan penyebab paling umum
gagal ginjal di seluruh negara maju.
4.
Diabetes
kardiomiopati. Kerusakan jantung yang menyebabkan disfungsi diastolik dan
akhirnya memicu gagal jantung. Penyakit macrovascular
mengarah pada penyakit kardiovaskular yang dipercepat aterosklerosis dan
merupakan kontributor penyakit arteri koroner yang menyebabkan angina atau
infark miokard.
5.
Stroke, terutama
tipe iskemik. Penyakit pembuluh darah perifer, pengerahan tenaga yang
berhubungan dengan nyeri tungkai dan kaki, serta diabetes kaki.
6.
Diabetes kaki.
Diabetes jenis ini sering disebabkan oleh kombinasi dari neuropati sensorik
(mati rasa atau ketidakpekaan) dan kerusakan pembuluh darah. Penyakit ini
meningkatkan borok kulit dan infeksi, serta dalam kasus-kasus serius menyebabkan
nekrosis dan gangren. Itu sebabnya penderita diabetes rentan terhadap infeksi
kaki dan memerlukan waktu lebih lama sembuh dari luka kaki biasa. Diabetes ini
menjadi penyebab paling umum tindakan amputasi, biasanya pada bagian jari kaki
atau kaki.
7.
Stenosis arteri
karotis tidak sering terjadi pada diabetes. Meski demikian, diabetes juga
menyebabkan morbiditas dan mortalitas lebih tinggi, serta risiko operasional
dengan kondisi ini.
8.
Diabetes
ensefalopati adalah meningkatnya penurunan kemampuan kognitif dan risiko
dimensia atau pikun.
Gagal ginjal
Penyakit gagal ginjal
adalah suatu penyakit yang banyak disebabkan oleh diabetes mellitus. Penderita
gagal ginjal akan mengalami penurunan fungsi organ ginjal hingga pada kondisi
terburuk, yaitu organ ginjal sama sekali tidak mampu lagi bekerja menyaring
darah. Penyaringan darah berfungsi untuk membuang elektrolik tubuh, menjaga
keseimbangan cairan dan zat kimia tubuh seperti sodium dan kalium dalam darah
atau produksi urine. Penyakit gagal ginjal dapat menyerang semua penderita
diabetes mellitus dan berdampak langsung pada organ ginjal.
Gejala-gejala gagal
ginjal dapat dirasakan ketika kondisi organ ginjal semakin memburuk.
Gejal-gejala tersebut antara lain tubuh lemah, nafsu makan menurun, sakit
kepala, kelalahan fisik dan mental, berat badan berkurang, mual disertai
muntah, napas dangakl atau sesak napas, napas berbau ammonia, tekanan darah
meningkat (hipertensi), cegukan, kejang-kejang, tidak mampu
berkonsentrasi, kulit kering bersisik,
kuku tipis dan rapuh, rambut tipis dan kasar, serta kehilangan kekuatan otot.
Penyakit gagal ginjal
sering dialami orang usia dewasa, terlebih pada kaum lanjut usia. Mayoritas
penyakit gagal ginjal bersifat kronis sehingga akan lebih baik jika penderita
mengenali gejala-gejala penyakit ini sehingga dapat dilakukan penanganandengan
segera. Penanganan diabetes mellitus secara dini dapat mencegah kerusakan
ginjal. Gagal ginjal kronis biasanya merupakan akibat dari kehilangan fungsi
secara bertahap. Gagal ginjal kronis terjadi bila sudah tidak mampu lagi
mempertahankan fungsinya akibat kondisi tertentu yang mempengaruhinya. Pada
kebanyakan orang, transisi dari kondisi sehat ke status kronis atau penyakit
yang menetap sangan lamban, bahkan mungkin memerlukan waktu hingga bertahun-tahun.
Gagal ginjal kronis atau penyakit renal tahap akhir merupakan gangguan fungsi
ginjal yang semakin parah dan tidak dapat dipulihkan. Hal ini berakibat pada
adanya urea dan sampah nitrogen lain dalam darah.
Gagal ginjal kronis
merupakan perkembangan gagal ginjal yang progresif dan lambat, biasanya
berlangsung selama beberapa tahun. Perjalanan umum gagal ginjal progresif dapa
dibagi menjadi tiga tahap. Awalnya terjadi proses penurunan cadangan ginjal
yang ditandai dengan kreatinin serum dan kadar ureum nitrogen darah normal.
Dalam kondisi tersebut, penderita tidak menunjukkan gejala-gejala tertentu.
Tahap selanjutnya adalah rusaknya lebih dari 75% jaringan. Pada kondisi ini,
kadar ureum nitrogen dalam darah mulai meningkat di atas batas normal, kadar kreatinin
serum juga mulai meningkat melebihi kadar normal, dan sering buang air kecil
terutama di malam hari. Pada tahap terakhir, hampir seluruh massa nefron telah
hancur. Pada tahap ini, kadar kreatinin dalam darah dan kadar ureum nitrogen
meningkat dengan sangat signifikan dan timbul oliguri.
Masalah muncul pada
gagal ginjal sebagai akibat dari penurunan jumlah glumeruli pada organ ginjal
yang berfungsi. Hal tersebut menyebabkan penurunan substansi darah yang
seharusnya dibersihkan oleh ginjal sehingga kondisi darah menjadi lebih kotor.
Ginjal kehilangan kemampuan untuk mengonsentrasikan atau mengecerkan urine
secara normal. Terjadi penahanan cairan dan natrium sehingga meningkatkan
risiko terjadinya edema, gagal jantung kongestif dan hipertensi. Kurang darah
juga bisa terjadi sebagai akibat dari produksi komponen darah yang kurang atau
usia sel darah merah yang pendek, kekurangan nutrisi dan kecenderungan untuk
terjadi perdarahan pada saluran glomerulus.
Kadar serum kalsium dan
fosfat tubuh memiliki hubungan saling timbal balik, di mana jika salah satu
meningkat maka yang lain akan turun. Dengan menurunnya kalsium maka akan
terjadi peningkatan kadar fosfat serum; dan sebaliknya, kadar kalsium akan
menurun. Penurunan kadar kalsium tersebut akan memicu sekresi zat paratormon.
Dalam kondisi gagal ginjal, tubuh tidak memberi tanggapan terhadap peningkatan
sekresi zat paratormon. Akibatnya, kalsium dalam tulang akan menurun sehingga
menyebabkan perubahan dan penyakit pada tulang. Selain itu juga terjadi perubahan
kompleks terhadap kalsium, fosfat dan keseimbangan paratormon dalam tubuh.
Mengenal Diabetes Mellitus
Diabetes mellitus atau
kencing manis adalah penyakit yang ditandai dengan meningkatnya kadar gula
darah kontinu dan bervariasi, terutama setelah makan. Sumber lain menyebutkan
bahwa yang dimaksud dengan diabetes mellitus adalah keadaan hiperglikemia
kornis yang disertai berbagai kelainan metabolis sebagai akibat gangguan
hormonal yang menimbulkan berbagai komplikasi pada mata, ginjal dan pembuluh
darah serta disertai lesi pada membran basalis yang tampak dalam pemeriksaan
dengan mikroskop elektron.
Semua jenis diabetes
mellitus memeliki gejala yang hampir sama dan komplikasi pada tingkat lanjut.
Hiperglikemia dapat menyebabkan dehidrasi dan ketoasidosis. Komplikasi jangja
panjang meliputi penyakit kardiovaskuler, gagal ginjal, kerusakan retina yang
dapat menyebabkan kebutaan, serta kerusakan saraf yang dapat menyebabkan
impotensi dan risiko amputasi. Komplikasi yag lebih serius akan terjadi jika
kontrol kadar gula darah buruk.
Diabetes mellitus suatu
kondisi dimana tubuh tidak memproduksi insulin dengan cukup atau tidak
merespons zat insulin dengan benar. Insulin adalah suatu hormon yang diproduksi
di pankreas, yang memungkinkan sel menangkap glukosa untuk diubah menjadi
energi. Pada diabetes, tubuh tidak merespons insulin dengan baik atau
kekurangan insulin, atau terjadi karena kedua faktor tersebut. Kondisi demikian
menyebabkan glukosa di dalam darah menumpuk dan sering menyebabkan berbagai
komplikasi. Satu dari empat penderita diabetes tidak menyadari bahwa mereka
mengidap penyakit tersebut. Oleh karena itu, anda perlu lebih waspada terhadap
gejala-gejala diabetes yang mungkin tidak terlalu signifikan.
Jenis-jenis Diabetes
Mellitus
-
Diabetes
mellitus tipe 1
-
Diabetes
mellitus tipe 2
-
Diabetes
Gestational
Mengenal Kerja Insulin
Produksi insulin yang
berlebihan di dalam sel beta tidak dipengaruhi oleh kadar glukosa darah. Zat
ini disimpan dalam rongga sel melalui proses tertentu yang dipicu oleh makanan,
terutama yang mengadung glukosa. Insulin adalah hormon utama yang mengatur
pengambilan glukosa dari darah ke dalam sel. Glukosa tersebut disimpan dalam
otot dan sel-sel lemak. Kekurangan insulin adalah masalah utama segala jenis
diabetes mellitus.
Dalam beberapa jam,
sebagian besar karbohidrat dalam makanan akan diubah menjadi glukosa
monosakarida, yaitu karbohidrat utama yang ditemukan dalam darah dan digunakan
oleh tubuh sebagai sumber tenaga. Insulin dilepaskan ke dalam darah oleh sel
beta yang ditemukan pada organ pankreas yang disebut pulau Langerhans, sebagai
cara menormalkan peningkatan kadar glukosa darah setelah mengonsumsi makanan
yang mengandung glukosa. Insulin yang digunakan oleh sel-sel tubuh untuk
menyerap glukosa dari darah digunakan sebagai bahan bakar. Untuk mengubah
glukosa menjadi gula otot diperlukan molekul-molekul lain.
Insulin juga berperan
sebagai sinyal kontrol utama untuk mengubah glukosa menjadi glikogen yang akan
disimpan di dalam hati dan selsel otot. Jika kadar glukosa dalam darah rendah
maka akan terjadi konversi sebaliknya, yaitu perubahan glikogen menjadi
glukosa. Proses tersebut terutama dikendalikan oleh hormon glukagon yang memiliki efek berlawanan terhadap insulin. Kadar
insulin yang lebih tinggi meningkatkan beberapa proses seperti pertumbuhan sel,
pembentukan protein dan penyimpanan lemak. Kekurangan insulin adalah penyebab
utama proses metabolisme yang tidak normal. Secara khusus, kadar insulin rendah
merupakan pemicu terjadinyametabolisme pembakaran lemak. Jika jumlah insulin yang
tersedia tidak mencukupi, maka glukosa tidak akan diserap dengan baik oleh
sel-sel tubuh yang memerlukannya dan tidak akan disimpan di hati maupun otot.
Dampak yang ditimbulkan adalah tingkat glukosa darah tinggi, kekurangan protein
dan kondisi lainnya seperi asidosis.
Diagnosis Penyakit
Secara sederhana, cara
menguji apakah seseorang menghidap diabetes atau tidak adalah mengamati apakah
air seni dikerumuni semut atau tidak. Jika ya, maka kemungkinan besar orang
tersebut mengidap diabetes. Cara lain adalah dengan menggunakan kertas khusus uritrix. Celupkan kertas khusus uritrix
ke dalam air seni, jika warna kertas berubah maka orang tesebut menderita
kencing manis. Diagnosis pada diabetes tipe 1 dan banyak kasus pada diabetes
tipe 2, biasanya gejala yang tampak berupa buang air kecil berlebihan
(poliuria), rasa haus yang berlebihan (polidipsia) dan sering disertai dengan
penurunan berat badan.
Diagnosis diabetes
jenis lain biasa dilakukan dengan pemeriksaan kesehatan biasa, deteksi hyperglycemia selama penyelidikan medis
lainnya, dan mengamati gejala sekunder seperti gangguan penglihatan atau
kelelahan. Diabates sering terdeteksi ketika seseorang mengalami gejala-gejala
yang disebabkan oleh diabetes seperti serangan jantung, stroke, neuropati,
penyembuhan luka yang lama, gangguan penglihatan, beberapa infeksi jamur dan
melahirkan bayi dengan macrosomia atau hipoglikemia. Diabetes mellitus ditandai
dengan hiperglikemia terus-menerus dan pemeriksaan menunjukkan hasil sebagai
berikut:
1.
Tingkat glukosa
plasma puasa pada angka atau di atas 126 mg/dL(7,0 mmol/L).
2.
Glukosa plasma
pada angka atau di atas 200 mg/dL (11,1 mmol/L) dua jam setelah glukosa 75 g
lisan beban seperti dalam sebuah tes toleransi glukosa.
3.
Gejala
hiperglikemia dan glukosa plasma pada angka atau di atas 200 mg/dL (11,1
mmol/L).
Jika pemeriksaan dan
pengujian terhadap kondisi anda menunjukkan hasil positif, namun tidak ada hyperglycemia maka harus dikonfirmasi
dengan mengulang tes di atas pada hari yang berbeda. Sebagian besar dokter
lebih memilih untuk mengukur tingkat glukosa puasa karena lebih mudah dilakukan
dan komitmen waktu cukup umum untuk uji toleransi glukosa yang membutuhkan
waktu dua jam untuk menyelesaikannya. Menurut standar, dua pengukuran glukosa
puasa di atas 126 mg/dL (7,0 mmol/L) dianggap sebagai diagnosa diabetes
mellitus.
Pasien dengan kadar
glukosa puasa 100-125 mg/dL (6,1 hingga 7,0 mmol/L) dianggap kadar glukosa
puasanya terganggu. Pasien dengan glukosa plasma di atas 140 mg/dL atau 7,8
mmol/L, tetapi tidak lebih dari 200, dianggap memiliki toleransi glukosa
terganggu. Kedua kondisi tersebut adalah pra-diabetes dan kondisi kedua adalah
faktor risiko diabetes mellitus dan penyakit jantung. Meskipun tidak digunakan
untuk diagnosa, glukosa yang terikat pada hemoglobin (disebut glikosilasi hemoglobin atau HbA1c)
sebesar 6,0% atau lebih dianggap tidak normal. HbA1c terutama digunakan sebagai
tes kadar glukosa darah rata-rata selama 90 hari sebelumnya yang merupakan masa
hidup rata-rata sel darah merah yang mengandung hemoglobin pada sebagian besar
pasien.
Penyebab Diabetes
Mellitus
-
Genetika
(keturunan)
-
Hipertensi
Pencegahan Diabetes
Mellitus
-
Pemeriksaan
diabetes
-
Menekan
faktor-faktor risiko
-
Mengatur zat
makanan
1.
Mengonsumsi
aneka ragam makanan
2.
Kecukupan energi
3.
Makanlah sumber karbohidrat
kompleks
4.
Konsumsi lemak
dan karbohidrat dengan perbandingan
dan
dari total kebutuhan energi
5.
Porsi makanan penderita
diabetes mellitus
·
Karbohidrat
·
Protein
·
Lemak
·
Vitamin dan mineral
6.
Menu seimbang
-
Lakukan kegiatan
fisik dalam rutinitas
1.
Pengetahuan
pengendalian kadar gula darah
2.
Perubahan pola
hidup
3.
Sistem
kondultasi rawatan
4.
Dukungan
lingkungan sosial
5.
Perhatian usia
Informasi yang sangat bagus dan bermanfaat gan. ditunggu informasi nya selanjutnya gan:) terima kasih ^^
ReplyDeleteSelamat Datang di Intanqq
Intanqq menyediakan 7 permainan dalam 1 ID
Berikut permainannya :
- BandarQ
- AduQ
- Bandar poker
- Bandar sakong
- Domino
- Poker
- Capsa
Berikut keuntungan bermain di Agent Poker Intanqq :
- Bonus Turnover 0.3% dibagikan setiap hari
- Bonus Extra turnover setiap minggu
- Bonus referal sampai 20% dan berlaku seumur hidup
- Proses depo dan wd HANYA 1 menit
- Minimal depo dan wd HANYA Rp.15.000
- Win Rate 98%
Ayo tunggu apalagi? segera bergabung bersama kami dan kunjungi website kami bosku ^^. menangkan hadiah nya bosku ^^
Informasi yang sangat bagus dan bermanfaat gan. ditunggu informasi nya selanjutnya gan:) terima kasih ^^
ReplyDeleteSelamat Datang di Intanqq
Intanqq menyediakan 7 permainan dalam 1 ID
Berikut permainannya :
- BandarQ
- AduQ
- Bandar poker
- Bandar sakong
- Domino
- Poker
- Capsa
Berikut keuntungan bermain di Agent Poker Intanqq :
- Bonus Turnover 0.3% dibagikan setiap hari
- Bonus Extra turnover setiap minggu
- Bonus referal sampai 20% dan berlaku seumur hidup
- Proses depo dan wd HANYA 1 menit
- Minimal depo dan wd HANYA Rp.15.000
- Win Rate 98%
Ayo tunggu apalagi? segera bergabung bersama kami dan kunjungi website kami bosku ^^. menangkan hadiah nya bosku ^^
MenangDomino99 merupakan Situs Judi Bandar Poker Dan Bandar sakong Terpercaya Di Indonesia
ReplyDeleteMenangDomino99 menyediakan 7 GAME dalam 1 Web dan hanya dengan 1 ID,
Game yang di sediakan oleh MenangDomino99 :
- Sakong (New Game)
- Bandar Poker (New Game)
- BandarQ (Hot Game)
- Poker
- Domino
- Capsa Online
- AduQ
Kelebihan Bermain Di MenangDomino99 :
- BONUS TURNOVER 0.3% SETIAP HARI
- BONUS XTRA TURNOVER SETIAP MINGGUNYA
- BONUS REFERAL 10% +10% SEUMUR HIDUP!!
- MIN DEPO IDR 15.000 dan Proses super cepat 1 menit.
- Bisa dimainkan di Smartphone Versi Android dan Iphone.
Info Lebih Lanjut Bisa Hub kami Di
pin bbm : 2AFFCE66
phone : +855969440399
we chat : Menangdomino99
MenangDomino99 merupakan Situs Judi Bandar Poker Dan Bandar sakong Terpercaya Di Indonesia
ReplyDeleteMenangDomino99 menyediakan 7 GAME dalam 1 Web dan hanya dengan 1 ID,
Game yang di sediakan oleh MenangDomino99 :
- Sakong (New Game)
- Bandar Poker (New Game)
- BandarQ (Hot Game)
- Poker
- Domino
- Capsa Online
- AduQ
Kelebihan Bermain Di MenangDomino99 :
- BONUS TURNOVER 0.3% SETIAP HARI
- BONUS XTRA TURNOVER SETIAP MINGGUNYA
- BONUS REFERAL 10% +10% SEUMUR HIDUP!!
- MIN DEPO IDR 15.000 dan Proses super cepat 1 menit.
- Bisa dimainkan di Smartphone Versi Android dan Iphone.
Info Lebih Lanjut Bisa Hub kami Di
pin bbm : 2AFFCE66
phone : +855969440399
we chat : Menangdomino99