Friday, February 6, 2015


Apakah Osteoporosis itu?
Osteoporosis adalah suatu kondisi berkurangnya massa tulang secara nyata yang berakibat pada rendahnya kepadatan tulang, sehingga tulang menjadi keropos dan rapuh. “Osto” berarti tulang, sedangkan “porosis” berarti keropos.
Tulang yang mudah patah akibat osteoporosis adalah tulang belakang, tulang paha dan tulang pergelangan tangan.

Bagaimana anatomi tulang itu?
Tulang normal disusun oleh matriks protein kolagen yang mengandung garam-garam mineral terutama fosfat dan kalsium. Umumnya jaringan-jaringan tubuh lainnya mengandung hanya sekitar 6 mg kalsium per 100 ml, sedangkang jaringan tulang mengandung 10.000 mg kalsium per 100 ml. Keseimbangan antara kalsium darah dan kalsium tulang dalam keadaan normal diatur oleh hormon parathyroid dan vitamin D.
Hormon parathyroid mengatur pemindahan kalsium antara darah dengan tulang. Kelebihan konsentrasi hormon parathyroid menambah konsentrasi kalsium dalam darah yang diambil dari tulang disertai pengeluaran yang banyak melalui kencing. Kelebihan konsentrasi vitamin D menambah laju pengambilan kalsium dari tulang dan pengendapannya ke dalam jaringan.
Tulang terdiri atas lapisan tulang padat dan serabut tulang (tulang berongga) yang diselingi sumsum tulang. Ketebalan lapisan luar ini berbeda-beda pada setiap bagian rangka, misalnya tulang tengkorak dan tulang anggota tubuh jauh lebih besar daripada tulang belakang. Kekuatan rangka terutama dihasilkan oleh tulang padat, meskipun tulang berongga juga ikut berperan penting.
 Di dalam tulang terdapat sel-sel osteoblast yang merupakan sel pembentuk tulang yang membentuk kolagen, serta sel-sel osteoklast yang menghancurkan dan menyerap sel-sel tulang. Pembentukan tulang tengkorak terjadi secara ossifikasi intramembranosa (proses pembentukan tulang di dalam membarn), sedangkan pembentukan tulang panjang dimulai dengan pembentukan model dalam bentuk tulang rawan.
Tulang adalah jaringan hidup yang harus diperbaharui untuk menjaga kekuatannya. Tulang yang tua selalu dirusak dan digantikan oleh tulang yang baru serta kuat dan proses ini terjadi di permukaan tulang yang disebut dengan peremajaan tulang. Apabila proses ini tidak terjadi, maka rangka kita akan rusak karena keletihan ketika masih muda.
Saat kita bertambah tua, osteoklast lebih aktif dan osteoblast kurang aktif, sehingga tulang lebih banyak dirusakdan lebih sedikit dibentuk. Dengan demikian, terjadi penguraian massa tulang secara menyeluruh.

Bagaimana perubahan masa tulang terjadi?
Selama masa kanak-kanak sampai remaja, tulang tumbuh dan tumbuh hingga bertambah padat. Pada usia sekitar 25 tahun, massa tulang pada rangka tubuh mencapai tingkat maksimum dan kondisi ini dikenal sebagai massa tulang yang tertinggi. Massa tulang tertinggi berbeda pada setiap orang, biasanya lebih tinggi pada pria dibanding wanita. Massa tulang akan lebih besar pada orang yang berbadan besar dibandingkan dengan orang berbadan kecil.
Massa tulang tertinggi sangat penting untuk menentukan apakah seseorang berisiko terkena osteoporosis di kemudian hari. Jika massa tulang rendah, sedikit saja massa tulang berkurang bisa berakibat patah tulang, sedangkan bila tinggi, orang itu mungkin terhindar dari osteoporosis.
Pada osteoporosis, massa tulang padat dan berongga berkurang. Menipisnya lapisan tulang akan meningkatkan kemungkinan patah tulang. Pengurangan massa tulang pada tulang berongga menyebabkan lempengan dan serabut tulang yang tebal menjadi tipis dan terputus-putus. Perubahan ini menambah lemahnya tulang.

Bagaimanakah terjadinya osteoporosis?
Dalam masa pertumbuhan, tulang tidak pernah diam. Setiap saat terjadi pembentukan sel tulang baru, sedangkan sel tulang yang sudah tua dibuang dari tubuh. Pada masa kanak-kanak, kecepatan pembentukan tulang jauh lebih besar daripada hilangnya sel-sel tulang yang sudah tua, sehingga tulang pada anak-anak akan bertambah panjang.
Pada masa remaja, tulang akan berkembang dengan cepat. Apabila asupan kalsium dan fosfor cukup, tulang akan mengalami perkembangan maksimal. Kalsium banyak terdapat pada makanan seperti susu dan keju. Namun, makanan ini juga mengandung kalori yang tinggi, sehingga mudah mengakibatkan badan menjadi gemuk. Banyak remaja yang takut menjadi gemuk, sehingga mereka menghindari makanan tersebut, yang akibatnya mereka mengalami kekurangan kalsium. Jika hal ini berlangsung secara terus-menerus, maka akan menimbulkan osteoporosis di kemudian hari.
Pada dewasa muda, kecepatan permbentukan dan hilangnya tulang hampir seimbang. Tetapi ketika usia menginjak 30 sampai 40 tahun, kecepatan pembentukan tulang semakin menurun, dan berakibat jumlah sel tulang menjadi semakin sedikit, sehingga rawan terjadi osteoporosis.
Kalsium atau zat kapur adalah mineral yang paling banyak kadarnya dalam tubuh manusia (hampir 2% dari berat total tubuh) dan kebanyakan bergabung dengan unsur fosfor menjadi kalsium fosfat. Senyawa ini hampir 90% terdapat pada tulang dan gigi dengan perbandingan antara kalsium dan fosfor berkisar 2:1. Senyawa ini memiliki peran penting dalam pembentukan tulang dan gigi. Kekurangan kalsium dan fosfor menjadi titik sentral utama terjadinya kerapuhan tulang.
Pada dewasa tua khususnya wanita, ketika ovarium sudah mengalami penurunan fungsi, terutama dalam pembentukan hormon estrogen yang berperan dalam menjaga kekuatan tulang, maka tulang menjadi rapuh, karena pembentukan sel tulang tidak terjadi lagi.
Berikut ini beberapa penyebab osteoporosis:
a.       Osteoporosis Juvenil Idiopatik, merupakan jenis osteoporosis yang penyebabnya tidak diketahui. Hal ini terjadi pada anak-anak dan dewasa muda yang memiliki kadar dan fungsi hormon yang normal, kadar vitamin yang normal dan tidak memiliki penyebab yang jelas dari rapuhnya tulang.
b.      Osteoporosis Sekunder, dialami kurang dari 5% penderita osteoporosis yang disebabkan oleh keadaan medis lainnya atau oleh obat-obatan.
Penyakit osteoporosis ini dapat disebabkan oleh gagal ginjal kronis dan kelainan hormonal (terutama hormon tiroid, paratiroid dan adrenal), serta obat-obatan misalnya kortikosteroid, barbiturat, anti kejang.
c.       Osteoporosis Postmenopause, terjadi karena kekurangan estrogen (hormon utama pada wanita), yang membantu mengatur pengangkutan kalsium ke dalam tulang serta membantu kerja sel pembentuk tulang. Biasanya gejala timbul pada wanita berusia antara 51-75 tahun, tetapi dapat muncul lebih cepat atau lebih lambat.
d.      Osteoporosis Senilis (ketuaan), kemungkinan merupakan akibat dari kekurangan kalsium yang berhubungan dengan usia dan ketidakseimbangan di antara kecepatan hancurnya tulang dan pembentukan tulang yang baru.
Penyakit ini biasanya terjadi pada usia 70 tahun dan 2 kali lebih sering menyerang wanita.

Keadaan yang bagaimanakah yang merupakan faktor risiko terkena osteoporosis?
Berikut ini adalah beberapa keadaan yang meningkatkan risiko terkena osteoporosis.
a.       Menopause.
Risiko terkena osteoporosis lebih besar setelah wanita mengalami menopause, karena setelah menopause kadar estrogen yang diproduksi ovarium turun drastis. Estrogen berperan penting dalam menjaga kekuatan tulang dengan cara membantu sel pembentuk tulang, sedangkan estrogen ini mulai turun kadarnya dalam tubuh sejak usia 35 tahun. Pada kenyataannya, semakin cepat menopause, semakin cepat besar risiko menopause pada usia 45-55 tahun.
b.      Gaya hidup kurang baik.
Gaya hidup yang kurang baik juga merupakan faktor risiko terkena osteoporosis. Beberapa gaya hidup itu seperti berikut ini.
1.      Merokok.
Risiko terkena osteoporosis pada perokok dua kali lebih besar dibanding dengan yang bukan perokok. Hal ini disebabkan kandungan zat nikotin yang ada pada rokok akan mempercepat penyerapan tulang. Selain itu, nikotin juga membuat kadar dan aktivitas hormon estrogen dalam tubuh berkurang, sehingga susunan sel tulang tidak kuat dalam menghadapi proses pelapukan.
2.      Malas olahraga teratur.
Olahraga yang teratur akan memperlambat terjadinya osteoporosis, karena olahraga akan memicu sel tulang untuk lebih aktif membentuk massa, sehingga terbentuk tulang yang kuat. Semakin banyak olahraga, maka otot akan memicu tulang untuk membentuk massa tulang. Olahraga seperti jalan atau lari akan memicu sel tulang untuk lebih aktif sehingga terbentuk tulang yang kuat. Wanita yang malas olahraga akan terhambat proses pembentukan massa tulangnya (osteoblast), juga kepadatan tulang akan berkurang.
3.      Peminum kopi yang berlebihan.
Yang dimaksud dengan peminum kopi yang berlebihan adalah apabila seseorang minum kopi tiga cangkir sehari. Apabila hal ini terjadi selama dua minggu saja, maka kafein yang terkadung dalam kopi akan meningkatkan air seni peminum kopi tersebut dan air seni ini akan lebih banyak mengandung kalsium. Karena kalsium banyak terbuang melalui air seni, akan mengakibatkan terjadinya pengeroposan tulang. Hal ini sudah dibuktikan dengan penelitian oleh Dr. Robert Heany dan Dr. Karen Rafferty. Selain itu, beliau juga menemukan bahwa kafein bersifat toksin (racun) yang akan menghambat pembentukan massa tulang (osteoblast).
4.      Peminum beralkohol.
Alkohol dapat mengakibatkan kerusakan organ tubuh. Pada otak akan terjadi kerusakan sel-sel saraf sehingga timbul gangguan fungsi pikir, rasa dan perilaku. Akibat alkohol pula, dinding dalam lambung akan terjadi luka-luka kecil dan apabila terjadi secara menahun akan mengakibatkan perdarahan pada lambung. Walaupun kecil bentuk luka-luka yang terjadi dalam lambung, tetapi apabila berlangsung lama maka jumlah perdarahan menjadi banyak. Di atas telah disampaikan bahwa jumlah kalsium dalam darah cukup banyak, maka apabila terjadi perdarahan yang banyak, berarti akan terjadi pengeluaran kalsium dari dalam tubuh yang banyak pula, sehingga penyerapan kalsium dari tulang semakin besar dan mengakibatkan tulang semakin rapuh. Kondisi ini bisa terjadi karena adanya kegagalan yang sifatnya sistematis dalam pemeliharaan kadar mineral kalsium yang merupakan unsur penting dalam kepadatan tulang.
5.      Kurang kalsium.
Kalsium banyak terdapat dalam beberapa jenis makanan dan minuman, misalnya susu dan keju. Apabila kekurangan konsumsi makanan yang mengandung kalsium, maka tubuh akan kekurangan kalsium, sehingga kalsium tulang akan diambil untuk memenuhi kebutuhan kalsium tubuh.
c.       Pengangkatan kandungan.
Pengangkatan kandungan yang diikuti dengan pengangkatan kedua ovarium mempunyai risiko terjadinya osteoporosis. Hal ini disebabkan setelah kedua ovarium diangkat, maka produksi hormon estrogen akan terhenti.
d.      Konsumsi obat.
Obat-obat tertentu dapat meningkatkan risiko terkena osteoporosis. Obat tersebut antara lain adalah kortikosteroid yang sering digunakan sebagai obat anti-radang pada penyakit asma dan alergi. Jika sering digunakan dalam jumlah yang tinggi akan mengurangi massa tulang. Sebab, kortikosteroid menghambat proses osteoblast. Selain itu, obat heparin dan anti-kejang juga dapat menyebabkan penyakit osteoporosis. Untuk itu, sebelum mengonsumsi obat-obat tersebut, konsultasilah obat yang tepat serta tidak merugikan kesehatan tulang.
e.       Usia.
Seiring dengan bertambahnya usia, justru fungsi organ tubuh semakin menurun. Pada usia 30-40 tahun, pembentukan tulang lebih sedikit dibanding dengan hilangnya sel tulang. Pada usia 75-85 tahun, wanita memiliki risiko dua kali lipat dibandingkan pria dalam mengalami kehilangan tulang karena proses penuaan, penyerapan kalsium menurun dan fungsi hormon parathyroid meningkat.
f.       Wanita dengan berat badan kurang.
Perawakan kurus dan mungil memiliki bobot tubuh cenderung ringan. Pada wanita yang kurus, cenderung lebih cepat terkena osteoporosis dibandingkan dengan wanita yang gemuk. Hal ini dikaitkan dengan produksi hornon estrogen. Wanita yang gemuk cenderung memproduksi estrogen lebih banyak. Selain itu, wanita yang mempunyai berat tubuh yang ringan, memiliki kecenderungan massa tulangnya kurang terbentuk dengan sempurna.
g.      Mempunyai keluarga yang osteoporosis.
Wanita yang mempunyai ibu penderita osteoporosis, mempunyai risiko yang lebih tinggi untuk terkena osteoporosis.
h.      Penyakit tertentu.
1.      Penderita Hiperparathyroid
Angka/jumlah kejadian tidak banyak, tetapi hormon parathyroid yang terletak di leher depan berdekatan dengan kelenjar thyroid, dapat mengalami keganasan. Padahal hormon ini sangat erat hubunganya dengan osteoklast dalam tulang, sehingga sel-sel osteoklast akan mengalami peningkatan aktivitasnya.
2.      Penderita Hiperthyroid
Sebutan lain dari heperthyroid adalah penyakit basedow. Gejala penderita cukup beragam, tidak sama satu dengan yang lain. Tetapi secara umum ditandai dengan mudah berkeringat, lemas, gugup, lekas marah, cemas, gelisah, tidak bisa tidur, lapar terus (tetapi berat badan malah turun), sembelit atau justru diare, tangan gemetar, haid tidak teratur, tekanan darah tinggi, rambut mudah rontok dan pengeroposan tulang.
3.      Penderita Anoreksi Nervosa
Penderita anorkesia nervosa (kelainan pola makan) akan melakukan pembatasan konsumsi makanan secara tidak wajar. Mereka akan berupaya mati-matian untuk menjaga berat badan dan bentuk tubuhnya, serta mengendalikan kebiasaan makan yang ketat. Sering kali mereka melakukan kegiatan olahraga yang berlebihan dalam upaya mencapai bobot badan ideal menurut imajinasinya.
Pada walnya penurunan berat badan yang dilakukan kelihatan cukup realistis, tetapi setelah mencapai target berat badan yang diinginkan, mereka menentapkan bobot ideal yang rendah. Secara psikologis mereka sangat peka terhadap kritikan mengenai berat badan. Diet yang dilakukan seolah-olah menjadi pola hidup. Mereka sebenarnya memiliki rasa lapar yang normal, tetapi rasa lapar tersebut terkontrol dengan ketat.
Makanan berlemak nyari tidak pernah tersentuh, padahal makanan berlemak kandungan energinya tinggi. Penderita anoreksi nervosa adalah individu-individu yang memiliki kepedulian tinggi terhadap aspek gizi, sehingga mereka tidak mampu mempraktikkan konsep-konsep informasi gizi yang diterimanya. Oleh karena itulah penyakit osteoporosis mudah sekali menyerang mereka.
i.        Hamil dan menyusui.
Selama hamil, kebutuhan kalsium bayi di dalam kandungan dipenuhi oleh ibu, sehingga penyerapan kalsium di dalam usus ibu akan meningkat. Apabila konsumsi kalsium harian ibu sangat kurang, kebutuhan bayi akan kalsium terpaksa dipenuhi dari cadangan kalsium yang ada pada tulang ibu. Hal yang sama juga terjadi pada saat menyusui. ASI sangat diperlukan oleh bayi untuk hidup sehat, dan salah satu komponen penting pada ASI adalah kalsium. ASI rata-rata mengandung kalsium sebanyak 300 mg/lt. Oleh sebab itu, konsumsi kalsium harus ditinggkatkan selama menyusui. Jumlah konsumsi yang dianjurkan selama hamil dan menyusui masing-masing sebesar 1.200 mg/hari.
Jarak kehamilan yang terlalu dekat akan mempercepat kehilangan kalsium tulang, terutama bagi yang konsumsi hariannya kurang cukup. Dengan kehamilan yang diatur jaraknya, diharapkan status kalsium ibu akan kembali normal sebelum hamil dan menyusui berikutnya.
Remaja yang sedang tumbuh (masa pertumbuhan) dianjurkan mengonsumsi kalsium 1.200 mg/hari

Bagaimanakah tanda dan gejala osteoporosis?
Osteoporosis hanya menunjukkan gejala-gejala apabila ada tulang yang patah. Menurunnya massa tulang tidak menyebabkan  rasa sakit atau gejala lain. Sakit punggung misalnya, bukan berarti menurunnya massa tulang kecuali bila ada tulang yang patah.
Pada tulang akibat osteoporosis menimbulkan sakit dan kecacatan. Pada sebagian kasus keadaan ini akan dirasakan sepanjang hayat, tetapi pada kasus lain lambat laun akan membaik.
Kepadatan tulang berkurang secara perlahan terutama pada penderita senilis (ketuaan), sehingga pada awalnya osteoporosis tidak menimbulkan gejala. Jika kepadatan tulang sangat berkurang sehingga tulang menjadi kolaps dan hancur, maka akan timbul nyeri dan kelainan bentuk.
Kolaps pada tulang belakang menyebabkan nyeri punggung menahun. Tulang belakang yang rapuh bisa mengalami kolaps secara spontan atau karena cedera ringan. Biasanya nyeri timbul secara tiba-tiba dan dirasakan di daerah tertentu dari punggung, yang akan bertambah nyeri jika penderita berdiri atau berjalan. Jika disentuh di daerah tersebut akan terasa sakit, tetapi beberapa minggu atau beberapa bulan. Jika beberapa tulang belakang hancur, maka akan terbentuk kelengkungan yang abnormal dari tulang belakang, yang menyebabkan ketegangan otot dan sakit.
Tulang lainnya bisa juga patah, yang sering kali disebabkan oleh tekanan yang ringan atau karena jatuh. Salah satu patah tulang yang paling serius adalah patah tulang panggul. Yang sering juga terjadi adalah patah tulang lengan (radius) yaitu di daerah persambungan dengan pergelangan tangan, yang disebut fraktur Colles. Selain itu, pada penderita osteoporosis patah tulang cenderung meneymbuh secara perlahan.
Pada seseorang yang mengalami patah tulang akibat osteoporosis, diagnosa ditegakkan berdasarkan gejala, pemeriksaan fisik dan rontgen tulang. Pemeriksaan lebih lanjut mungkin diperlukan untuk menyingkirkan keadaan lainnya yang dapat diatasi, yang bisa menyebabkan osteoporosis.

Bagaimanakah angka kejadian Osteoporosis?
Tren yangterjadi, penyakit osteoporosis di seluruh dunia dapat dikatakan sangat mengkhawatirkan. WHO (Organisasi Kesehatan Dunia) memperkirakan bahwa patah tulang pada panggul akibat osteoporosis akan meningkat tiga kali lipat, pada pertengahan abad yang akan datang. Dari 1,7 juta pada tahun 1990, akan menjadi 6,3 juta kasus pada tahun 2050 kelak. Data dari IOF (International Osteoporosis Foundation), menyebutkan bahwa di seluruh dunia, satu dari tiga wanita atau satu dari delapan pria yang berusia di atas 50 tahun memiliki risiko mengalami patah tulang akibat osteoporosis dalam hidup mereka. Penderita osteoporosis di Eropa, Jepang dan Amerika adalah sebanyak 75 juta penduduk, sedangkan di Cina 84 juta penduduk, dan ada 200 juta penderita osteoporosis di seluruh dunia. Risiko kematian akibat patah tulang panggul sama dengan kanker payudara.
Di Indonesia, prevalensi osteoporosis untuk umur kurang dari 70 tahun pada wanita sebanyak 18-30%. Satu dari tiga wanita dan satu dari lima pria di Indonesia terserang osteoporosis atau keretakan tulang (Yayasan Osteoporosis Internasional). Dua dari lima orang Indonesia risiko terkena penyakit osteoporosis (Depkes, 2006). Jumlah osteoporosis di Indonesia jauh lebih besar dari data terakhir Depkes, yang menetapkan angka 19,7% dari seluruh penduduk Indonesia dengan alasan perokok di negara ini merupakan urutan kedua di dunia setelah Cina. Sementara prediksi keretakan pinggang/panggul akibat osteoporosis di seluruh dunia kemungkinan terjadi di Asia pada tahun 2050 (Yayasan Osteoporosis Internasional).
Sekitar 80% penderita penyakit osteoporosis adalah wanita, termasuk wanita muda yang mengalami penghentian siklus menstruasi (amenorrhea). Hilangnya hormon estrogen setelah menopause meningkatkan risiko terkena osteoporosis.
Penyakit osteoporosis yang sering disebut dengan penyakit keropos tulang ini ternyata menyerang wanita sejak masih muda. Penyakit osteoporosis pada wanita ini dipengaruhi oleh hormon estrogen. Tetapi karena gejala baru muncul setelah usia 50 tahun, penyakit osteoporosis tidak mudah dideteksi secara dini.
Meskipun osteoporosis banyak menyerang wanita, tetapi pria tetap memiliki risiko terkena penyakit osteoporosis. Sama seperti pada wanita, penyakit osteoporosis pada pria juga dipengaruhi hormon setrogen. Bedanya, laki-laki tidak mengalami menopause, sehingga osteoporosis datang lebih lambat.

Apakah akibat dari Osteoporosis dan bagaimana cara penanganannya?
Jika tulang sudah rapuh, patah tulang dapat terjadi akibat hal-hal yang kecil, seperti terjatuh, mengangkat beban yang agak berat atau bahkan akibat berjalan kaki. Patah tulang yang sering terjadi pada penderita osteoporosis adalah pada tulang pergelangan, tulang belakang dan tulang pinggul.
Jika patah tulang di pergelanggan tangan, meskipun kebanyakan penderita patah tulang pergelangan tangan berangsur-angsur normal, masalah dapat timbul selama proses penyembuhan. Kadangkala sambungan tidak sempurna sehingga bentuk pergelangan tangan berubah. Setelah  patah tulang, sekitar sepertiga wanita mengalami rasa sakit, bengkak dan kekakuan (algodistrofi) pada tangan. Peredaran darah ke daerah ini juga mungkin terganggu. Pasien seperti ini sering mengalami sakit dan kekakuan selama bertahun-tahun.
Tidak seperti patah tulang yang lain, patah tulang belakang akibat osteoporosis bukanlah patah tulang dalam arti yang sebenarnya, tulangnya tidak patah, hanya bentuk ruas tulang belakang berubah menyerupai tumpukan batu bata atau kotak. Dampak dari patah tulang belakang adalah dapat menimbulkan keadaan lain yang meresahkan. Bila mengenai beberapa ruas, maka tinggi badan mungkin akan menyusut 1-2 inci atau bahkan lebih. Penyusutan tinggi ini terjadi berangsur-angsur. Pasien mungkin baru akan merasakannya saat mereka tidak dapat lagi menggapai sesuatu yang sebelumnya bisa dicapainya, atau saat mereka tampak semakin pendek bila dibandingkan dengan orang lain.
Berkurangnya tinggi badan sering disertai dengan melengkungnya tulang belakang hingga membentuk “bungkuk dowager” (melengkungnya punggu bagian atas), sehingga perut membuncit, hilangnya lekuk pinggang dan munculnya lipatan pada perut. Rasa sakit dan perubahan bentuk punggung sering menghalangi aktivitas harian. Pada kasus yang berat, dada terdorong ke bawah sedemikian parah sehingga rusuk bagian bawah menyentuh bagian atas tulang panggul, sehingga memperkecil rongga dada, akibatnya napas menjadi pendek terutama bila berolahraga. Bila punggung terlampau bungkuk, penderita akan sulit mengangkat kepala, dan bila dipaksa leher atau kepala akan terasa sakit.
Pasien yang mengalami patah tulang punggung yang sering terjadi pada bagian atas tulang paha, rata-rata berusia 80 tahun. Hampir semua patah tulang panggul akibat osteoporosis terjadi karena jatuh dari posisi berdiri, walaupun ada yang terjadi secara spontan. Patah tulang panggul hampir selalu sakit dan perlu dirawat di rumah sakit. Untuk menangani kondisi ini perlu dilakukan pembedahan. Bila tulang tidak bergeser, biasanya sambungan disangga dengan pelat dan batang logam. Tetapi apabila sambungan tulang bergeser, penggantian dengan sendi tiruan sering kali dilakukan. Karena pasien patah tulang panggul sering terjadi dan kebanyakan perlu dirawat di rumah sakit selama 3-4 minggu.
Sekitar 15-20% pasien meninggal dalam enam bulan setelah patah tulang panggul. Hanya sekitar seperempatnya bisa kembali beraktivitas seperti sebelumnya, sepertiganya perlu dibantu orang lain. Selebihnya perlu dibantu orang untuk melakukan aktivitas sehari-hari. Jadi patah tulang panggul membawa konsekuensi parah bagi pasien maupun keluarganya.

Bagaimana cara diagnosis (menetapkan) Osteoporosis?
Di depan sudah disampaikan bahwa osteoporosis atau pengeroposan tulang, tidak disertai rasa sakit kecuali jika sudah terjadi patah tulang. Dengan demikian, diagnosa osteoporosis umumnya secara klinis sulit ditegakkan. Bagi wanita menopause dan pasca-menopause, rasa nyeri di daerah tulang dan sendi dihubungkan dengan kurangnya estrogen. Jadi mendiagnosis osteoporosis tidak cukup hanya dengan anamnese tanda sekunder yang menunjang terjadinya osteoporosis seperti: tinggi badan makin menurun, obat-obatan yang biasa diminum, penyakit-penyakit yang diderita selama masa reproduksi, klimaksterium, jumlah kehamilan dan menyusui, bagaimana riwayat haid selama masa reproduksi, apakah sering beraktivitas di luar rumah sehingga sering mendapat paparan sinar matahari cukup, apakah sering minum susu atau asupan kalsium lainnya, apakah sering merokok, maupun apakah sering minum alkohol, namun cara diagnosis yang saat ini banyak digunakan adalah sebagai berikut:
a.       Cara lain untuk mengukur massa tulang di pinggul, pergelangan tangan, tulang belakang atau seluruh rangka (scan tulang), adalah DXA (Dual energi X-ray Absorbtiometry). Nilai/hasil massa tulang yang didapat dari pengukuran disebut kepadatan mineral tulang (BMD = Bone Mineral Density), sedangkan nama umum untuk pengukuran tulang adalah densitometri tulang.
b.      Pemeriksaan laboratorium: osteokalsin, dioksipiridinolim.

Mungkinkah Osteoporosis dicegah?
Meskipun osteoporosis dikenal sebagai penyakit silent killer, tetapi bukan berarti bahwa munculnya tidak dapat diantisipasi. Osteoporosis sebenarnya dapat dicegah, tetapi dengan beberapa persyaratan. Untuk mencegah osteoporosis, maka kebiasaan merokok, minum alkohol, minum kopi dan soft drink harus dikurangi. Sebaliknya harus membiasakan mengonsumsi makanan yang mengandung kalsium tinggi seperti teri, udang rebon, kacang-kacangan, tempe atau minum susu. Di depan sudah dijelaskan bahwa kalsium merupakan elemen mineral yang paling banyak dibutuhkan untuk kesehatan tulang. Membentuk struktur tulang kuat, khususnya sebelum usia 30 tahun, merupakan cara terbaik dalam menunda pengeroposan. Gaya hidup yang sehat juga memegang peran tak kalah penting. Berikut ini beberapa usaha untuk mencegah terjadinya osteoporosis.
a.       Mengkonsumsi kalsium yang memadai.
Kalsium bukan merupakan penyebab tunggal terjadinya osteoporosis, karena masih ada beberapa faktor yang menyebabkan terjadinya osteoporosis, seperti turunnya kadar estrogen dan testoteron, kurangnya latihan fisik, gaya hidup yang tidak sehat dan cukupnya konsumsi fosfor. Tetapi kalsium dan fosfor menjadi titik sentral utama pembentukan massa tulang. Apabila pada masa pertumbuhan asupan kalsium dan fosfor tidak memadai, maka massa tulang tidak akan tersusun secara maksimal, dan akibatnya risiko terserang osteoporosis akan lebih besar pada usia yang lebih muda.
Untuk menunjang kesehatan tulang dan aktivitas tubuh yang lain, setiap individu memiliki kebutuhan yang berbeda. Usia dan kesehatan merupakan faktor yang menentukan. Pada ibu hamil dan menyusui akan lebih banyak membutuhkan kalsium dan fosfor dibanding dengan yang lain, karena ibu hamil maupun ibu menyusui menopang kebutuhan tambahan untuk bayi. Berikut ini tabel kebutuhan kalsium per hari menurut USRDA (United State Recommeded Daily Value = nilai acuan kebutuhan gizi harian rekomendasi AS).
Kategori          Usia                 Kebutuhan/hari (mg)
Bayi                 0-6 bulan                     400
7-12 bulan                   600
Anak-anak       1-3 tahun                     800
4-6 tahun                     800
7-10 tahun                   800
11-14 tahun                 1.200
15-18 tahun                 1.200
Dewasa           19-24 tahun                 1.220
25-50 tahun                 800
di atas 50 tahun           800
Ibu hamil                                             1.200
Ibu menyusui                                      1.200
Untuk mencukupi kebutuhan kalsium, kita perlu mengenal produk makanan berkalsium yang akan kita santap. Berikut ini adalah tabel makanan yang mengadung Kalsium.
Jenis Makanan                         Kandungan Kalsium (mg/100g)
Susu kambing                                      98
Susu kerbau                                         216
Susu bubuk (full cream)                      895
Susu bubuk skim                                 1.300
Keju                                                    777
Kacang kedelai basah                         196
Kacang kedelai kering                        227
Bungkil kedelai tanah                         730
Tempe kedelai                                     129
Tahu                                                    124
Daun lamtoro                                      1.500
Daun kelor                                          440
Bayam merah                                      368
Bayam hijau                                        267
Daun talas                                           302
Daun melinjo                                       219
Rebon kering (udang kecil)                 2.306
Rebon segar                                        757
Udang kering                                      1.209
Udang segar                                        136
Teri kering                                           1.200
Teri segar                                             500
Yang perlu diperhatikan dalam mencakupo kebutuhan kalsium tubuh adalah adanya faktor-faktor penghambat, seperti konsumsi serat makanan dalam jumlah berlebihan, penggunaan obat-obatan tertentu yang mengganggu penyerapan kalsium, penggunaan garam yang terlalu tinggi, atau gaya hidup tidak sehat. Karena apabila hal ini diabaikan, maka kebutuhan kalsium tidak akan tercukupi walaupun sudah banyak mengonsumsi makanan dan minuman yang berkadar kalsium tinggi.
b.      Mengkonsunsi  makanan yang berserat dalam jumlah yang cukup.
Jumlah serat makanan yang dibutuhkan oleh tubuh untuk memberikan efek positif terhadap kesehatan tubuh kira-kira sekitar 20-25 gr/hari. Apabila terlalu banyak mengonsumsi serat makanan, justru akan menimbulkan risiko gangguan percernaan, seperti kembung, mulas, diare serta menurunkan penyerapan beberapa mineral termasuk unsur kalsium yang benar-benar diperlukan tulang kita.
Berikut ini tabel kandungan serat makanan pada beberapa jenis pangan.
Pangan                                                Kandungan serat makanan (mg/100g)
Roti:
Roti putih                                                                    2,72
Roti cokelat                                                                 8,50
Cornflakes                                                                   11,00
Kulit serealia                                                               26,70
Sayuran:
Brokoli                                                                        4,10
Wortel rebus                                                                3,70
Polong-polongan kalengan                                          6,28
Polong-polongan beku masak                                     7,75
Jangung manis rebus 4,74
Kobis dimasak                                                            2,83
Buah-buahan:
Apel tanpa kulit                                                          1,42
Peach dengan kulit                                                      2,28
Strowberry masak                                                       2,12
Pisang                                                                          1,75
Tomat masak                                                               1,40
Pir masak                                                                     2,44
Kacang-kacangan:
Kacang tanah                                                              9,30
Mentega kacang                                                          7,55
c.       Membatasi penggunaan garam.
Tidak banyak yang mengentahui bahwa konsumsi garam yang tinggi akan merugikan kesehatan tulang, tetapi banyak orang mengetahui bahwa penggunaan garam yang tinggi akan memacu risiko terjadinya kenaikan tekanan darah. Garam akan memaksa kalsium keluar dari tubuh melalui air kencing secara berlebihan, karena asupan garam yang berlebihan akan mengganggu keseimbangan (homeostatis) elektrolit di ginjal. Anjuran mengonsumsi garam yang seimbang bagi kesehatan adalah 6 g/hari. Bahan makanan yang diolah seperti kecap, margarin, mentega, keju, terasi, petis dan kue, tidak boleh terlalu banyak dikonsumsi. Demikian juga bahan makanan yang diawetkan seperti ikan asin, telur asin, sarden, corned beef dan sosis.
d.      Perlu hati-hati dalam menggunakan obat.
Penggunaan obat dilakukan sepengetahuan/sesuai dengan petunjuk dokter, agar sesuai dengan kebutuhan. Beberapa jenis obat ternyata dapat menggangu kinerja tulang dengan berbagai cara. Ada yang menekan kerja hormon pengantur pembentukan tulang seperti obat kortikosteroid, ada pula yang bekerja dengan mengganggu penyerapan senyawa kalsium antara lain adalah antasida, obat pencahar, cholestiramin, obat pelancar kencing, anti-gout dan beberapa jenis anti-rematik.
Penggunaan obat antasida yang biasa digunakan untuk mengatasi keluhan kembung atau sakit maag/lambung (biasa dikeluhkan sebagai rasa perih pada bagian ulu hati), akan menghambat penyerapan kalsium oleh usus. Magnesium dan aluminium hidroksida yang ada pada obat itu akan mengikat kalsium dan mengubahnya menjadi senyawa baru yang sulit untuk diserap. Cholestiramin yang biasa digunakan untuk menurunkan kadar kolesterol darah juga akan menyebabkan kalsium tubuh menurun, karena dapat meningkatkan pembuangan senyawa kalsium melalui air kencing.
Namun, semua ini dapat dicegah apabila selalu memperhatikan hal-hal berikut;
1.      Selama minum obat, perhatikan label petunjuk penggunaan obat, seperti kapan obat harus diminum, makanan atau minuman apa yang harus dihindari selama minum obat.
2.      Menu makanan, upayakan secara teratur menyantap menu makanan yang beragam.
3.      Untuk mengaja kemungkinan kekurangan gizi, tak ada salahnya menyantap suplemen vitamin dan mineral.
e.       Mengkonsumsi vitamin D yang cukup.
Vitamin D mampu memelihara kesehatan tulang dengan cara meningkatkan penyerapan mineral kalsium dari sistem pencernaan serta mengurangi pembuangannya dari ginjal. Kita membutuhkan vitamin D rata-rata 400 IU dan dapat ditingkatkan sampai 800 IU, terutama jika tidak cukup mendapat vitamin D dari makanan atau kurang terpapar sinar matahari. Makanan yang cukup mengandung vitamin D adalah susu, dan produk olahannya, kuning telur serta ikan laut.
f.       Aktif berolahraga.
Olahraga beban yang dilakukan secara teratur/rutin sangat baik untuk mencegah osteoporosis, selain itu olahraga juga dapat menurunkan kadar lemak darah. Untuk olahraga mulailah dengan intensitas ringan kemudian ditingkatkan hingga 30-40 menit per sesi, dilakukan beberapa kali dalam seminggu (paling efektif adalah 3 kali dalam seminggu).
Berenang tidak termasuk olahraga beban, tetapi sangat bagus untuk memperkuat otot punggung. Semakin kuat otot punggung, semakin kuat dan padat pula tulang belakang. Olahraga air ini juga merupakan pilihan yang bagus bagi penderita radang sendi atau orang yang mengalami rasa nyeri jika melakukan olahraga beban.
Adapun beberapa manfaat olahraga antara lain adalah sebagai berikut.
1.      Memelihara tulang. Otot yang kuat membuat tulang semakin kuat dan padat.
2.      Memperbaiki bentuk tubuh. Otot punggung yang terlatih membantu menjada tubuh agar tetap tegap dan mencegah bungkuk.
g.      Kedelai sebagai alternatif.
Banyak jenis makanan yang dibuat dari kedelai seperti tahu, tempe, taoco, kecap, kembang tahu, bubuk kedelai, yoghurt kedelai dan susu kedelai. Banyak nilai positif dari kedelai karena kedelai mengandung protein, zat besi, kalsium, vitamin (A, B, B1, B2) yang lebih banyak daripada jenis kacang-kacangan yang lain. Juga vitamin B12 yang berperan dalam pembentukan sel darah merah.
Menurut penelitian yang dilakukan oleh tim Fakultas Kedokteran Bowman Gray di Winstson-Salem Carolina Utara, Amerika Serikat, yang dimuat dalam majalah Journal of Clinical Investigation yang terbit tahun 1996, persentase kelainan osteoporosis amat rendah pada populasi penduduk Jepang asli dibandingkan imigran Jepang yang menetap di Amerika Serikat dengan karateristik usia, jenis kelamin dan status kesehatan yang tidak jauh berbeda. Ternyata hal ini berkaitan dengan pola konsumsi. Bagi mereka yang masih menetap di Jepang, kedelai merupakan pola menu yang utama. Lain halnya dengan mereka yang sudah pindah ke Amerika Serikat, mereka terpengaruh dengan pola makan setempat yang rendah akan kedelai tetapi tinggi jenis produk daging. Sayangnya dalam penelitian tersebut tidak diuraikan produk makanan kedelai yang mana yang terbaik dan berapa banyak yang harus dimakan.
Susu kedelai merupakan alternatif, terutama bagi mereka yang tidak tahan dengan susu sapi. Kandungan gizi yang terdapat dalam susu kedelai hampir sama dengan yang terdapat di dalam susu sapi.
h.      Obat-obatan yang dikembangkan.
Salah satu cara yang digunakan untuk mencegah osteoporosis adalah dengan mengembangkan obat-obatan yang berkaitan dengan hal-hal berikut ini.
1.      Estrogen
Obat ini diberikan bagi wanita yang mengalami penurunan produksi estrogen seperti pada wanita yang mengalami menopause, wanita yang diangkat kedua indung telurnya (ovarium) sebelum usia 40 tahun.
2.      Kalsitonin
Untuk menjaga kestabilan strukutr tulang dengan mengaktifkan kerja sel osteoblast dan menekan kinerja sel osteoklast, maka biasanya oleh dokter diberikan preparat kalsitonin kepada penderita osteoporosis.
3.      Biophosphonat
Obat ini juga sering diberikan kepada penderita osteoporosis yang kinerjanya hampir sama dengan kalsitonin. Hanya obat ini mempunyai efek samping mual, diare, demam dan hilang nafsu makan.

Bagaimanakah hidup dengan Osteoporosis?
Osteoporosis, bukanlah merupakan akhir dari segalanya. Penderita osteoporosis dapat hidup dengan nyaman apabila memperhatikan hal-hal sebagai berikut.
a.       Sikap tubuh harus diperhatikan. Saat kita berdiri tegak, posisi tubuh harus tegak, badan jangan membungkuk, bahu jangan turun, perut jangan ke depan. Apabila harus menggapai sesuatu ke bawah usahakan jangan membungkuk, tetapi dengan menekuk lutut. Saat tidur, beri posisi yang enak bagi punggung. Usahakan duduk dengan posisi “S”.
b.      Bersikap hati-hati jangan sampai jatuh untuk mengurangi risiko patah tulang.
c.       Mengonsumsi tablet kalsium. Dalam hal ini, anda perlu berkonsultasi dengan dokter anda.
d.      Berjalan kaki sebagai sebuah alternatif. Olahraga jalan kaki merupakan olahraga yang baik bagi penderita osteoporosis.


Refrensi: Th. Endang Purwoastuti; 2009; Waspada! Osteoporosis; Yogyakarta; Kanisius

2 comments:

  1. Informasi yang sangat bagus dan bermanfaat gan. ditunggu informasi nya selanjutnya gan:) terima kasih ^^



    Selamat Datang di Intanqq

    Intanqq menyediakan 7 permainan dalam 1 ID
    Berikut permainannya :
    - BandarQ
    - AduQ
    - Bandar poker
    - Bandar sakong
    - Domino
    - Poker
    - Capsa

    Berikut keuntungan bermain di Agent Poker Intanqq :
    - Bonus Turnover 0.3% dibagikan setiap hari
    - Bonus Extra turnover setiap minggu
    - Bonus referal sampai 20% dan berlaku seumur hidup
    - Proses depo dan wd HANYA 1 menit
    - Minimal depo dan wd HANYA Rp.15.000
    - Win Rate 98%

    Ayo tunggu apalagi? segera bergabung bersama kami dan kunjungi website kami bosku ^^. menangkan hadiah nya bosku ^^

    ReplyDelete